MANADO, JP- Tahapan pendaftaran calon Walikota dan Wakil Walikota Manado baru akan digelar pada bulan September 2020. Namun saat ini mulai terlihat adanya 4 poros kekuatan dari partai politik (Parpol). Di mana syarat mengusung calon di Pilkada Manado minimal 8 kursi di DPRD.
Poros pertama adalah PDI Perjuangan. Sebagai satu-satunya partai yang mengusung calon sendiri karena memiliki 10 kursi di DPRD, partai banteng moncong putih ini pun memprioritaskan kader partai. Untuk posisi calon walikota Manado sejauh ini hanya satu nama yakni Andre Angouw. Ada mana lain sebagai alternatif yakni James Sumendap dan AG Kawatu.
Sementara di posisi calon wakil walikota ada sejumlah nama seperti Richard Sualang, Aaltje Dondokambey, Machmud Turuis, Ulyas Taha. Nama Ketua DPC PDiP Manado Richard Sualang
Poros kedua adalah Partai Demokrat. Partai berlambang bintang mercy ini sudah mengunci nama Mor Dominus Bastian sebagai calon walikota. Sementara untuk calon wakil walikota ada nama Kristo Ivan Ferro Lumentut. Namun kemudian muncul satu nama baru yakni Hanny Joost Pajouw yang diwacanakan berduet dengan Mor.
Dengan 6 kursi di DPRD, Demokrat butuh tambahan 3 kursi. Informasi yang berkembang PAN berpeluang merapat di Partai Demokrat
Poros ketiga adalah Partai Nasdem. Partai ini mewacanakan menduetkan Julyta Paulina A. Runtuwene (JPAR) sebagai calon walikota Manado dan Harley Mangindaan yang akrab disapa Ai calon wakil walikota. Namun wacana duet ini tengah digoyang issu prioritas kader, sehingga muncul nama Viktor Mailangkay sebagaii calon walikota Manado.
Namun dengan 5 kursi, Nasdem membutuhkan tambahan 3 kursi. Sejauh ini ada dua partai yang memberi signal merapat ke Partai Nasdem yakni Perindo (2 kursi) dan PSI (1 Kursi).
Poros keempat Partai Golkar (5 kursi). Hingga kini partai berlambang pohon beringin ini memastikan Jimmy Rimba Rogi (Imba) sebagai satu-satunya calon walikota dari Partai Golkar. Sedangkan untuk posisi wakil, ada nama Bobby Daud. Jika ini terjadi maka Golkar dan PAN berkoalisi di Pilkada Manado.
Namun posisi Imba belum aman karena masih menunggu keputusan KPU. JIka nantinya KPU tak meloloskan Imba karena terbentur aturan, PAN tetap di Demokrat dan kemungkinan besar Golkar akan merapat ke Partai Demokrat dengan catatan di Pilgub terjadi koalisi Golkar dan Demokrat.
Bisa juga jika Imba tak bisa maju oleh keputusan KPU, maka berpeluang muncul poros baru yang digalang Partai Gerindra bersama PKS dengan calon walikotanya Sonya Selviana Kembuan dan calon wakil walikota Syarifudin Saafa. Namun Gerindra dan PKS belum memenuhi syarat mengusung calon sehingga bakal menarik tambahan partai lain. Dan Perindo berpeluang bergabung di poros baru ini.
“Sampai saat ini Gerindra belum memutuskan, masih wait and see. Bisa bergabung dengan poros yang sudah ada tapi bisa juga membentuk poros baru bersama sejumlah partai politik untuk mengusung calon. Semua tergabtung komunikasi yang dibangun. Kan masih ada dua bulan lagi,” kata Ronald Saumur, Sekretaris Gerindra Manado.
Namun namanya politik selama belum penetapan calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) semuanya bisa berubah. Tergantung pada komunikasi politik yang dibangun dan komitmen yang kuat antara kandidat dan partai politik yang mengusungnya. (JPc)
COMMENTS