MANADO, JP- Walikota Manado Andrei Angouw memimpin apel perdana di lingkungan Pemerintah Kota Manado, yang berlangsung di Aula Serbaguna Kantor Walikota Manado, Senin (17/05/2021).
Dalam sambutannya dihadapan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) Pemkot Manado, ada 3 hal menarik yang diucapkan walikota yang akrab dengan inisial AA.
Hal pertama adalah salam nasional yang disampaikan di awal sambutannya.
“Ijinkan saya menyampaikan salam nasional bangsa Indonesia, merdeka!,” ujarnya yang langsung dibalas peserta apel dengan kata yang sama.
Kepada peserta, walikota menjelaskan salam nasional ini bukan milik satu organisasi tertentu.
“Tanggal 31 Agustus 1945 Presiden Soekarno sudah membuat maklumat tentang salam merdeka. Dan ditetapkan berlaku mulai 1 September 1945 hingga sekarang,” katanya.
Lanjut walikota, salam nasional ini mengingatkan tentang apa yang harus dilakukan para ASN.
“Kita harus mengisi kemerdekaan, melanjutkan perjuangan pahlawan yang mendahului kita serta merdeka dari Covid-19,” ajaknya.
Hal kedua, walikota menyebut piramida terbalik pemerintahan.
“Piramida pemerintahan itu harus terbalik. Saya, pak wakil walikota, dan pak Sekretaris Kota Manado yang harus terlebih dahulu mendukung rekan-rekan sekalian dalam melaksanakan tugas. Lalu para pejabat esalon dua yang mendukung pejabat esalon tiga dan pejabat esalon tiga mendukung para pelaksana untuk berhadapan dengan masyarakat. Ini supaya kita bisa melayani mereka sebagaimana mestinya,” ucapnya.
Walikoya meminta seluruh pejabat Pemkot Manado mengutamakan kepentingan masyarakat dalam segala hal.
“Jangan ada yang melayani diri sendiri atau segelintir pihak. Fokus kita adalah melayani masyarakat bukan untuk melayani diri sendiri, melayani saya atau pak wakil walikota Manado, bukan juga pak Sekretatis Kota Manado. Jangan para Kabid mendahulukan kepentingan Kadis atau pejabat esalon empat melayani pejabat esalon tiga terlebih dahulu. Bukan seperti itu,” jelasnya.
Walikota menegaskan jabatan sebagai ASN dan THL adalah amanah rakyat sehingga harus mampu membalas masyarakat dengan kinerja yang optimal.
“Kita digaji oleh masyarakat Kota Manado. Jadi kita harus kembalikan itu dengan pelayanan yang sebaik-baiknya. Harus fokus pada tujuan untuk mewujudkan Manado yang maju dan sejahtera. Dan untuk mencapai visi itu, kita perlu tolak ukur kinerja. paparnya.
Dikatakan Ketua DPRD Sulawesi Utara ini, anggaran yang digunakan harus berdampak signifikan untuk kemaslahatan orang banyak.
“Semua program pemerintah dibiayai oleh uang rakyat, maka realisasinya harus ditujukan untuk kepentingan masyarakat juga. Saya berharap semua SKPD bisa berkoordinasi dengan baik soal ini. Komunikasi harus lancar dan bersinergi,” tukasnya.
Hal ketiga, walikota bercerita terkait Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Saya kemarin didatangi Kadis Capil Manado dan beliau menyerahkan sebuah KTP baru. Saya bertanya kan kita so ada KTP seumur hidup for apa ini KTP baru?,’ tanyanya.
Menurut walikota, kadis tersebut menjawab bahwa KTP ini di bagian pekerjaannya sudah tercantum pekerjaan sebagai walikota.
“Tapi saya sampaikan ke pak Kadis, jabatan walikota itu hanya sementara, jadi kalau sudah tidak jadi walikota lagi artinya KTP itu sudah tak bisa dipakai lagi. Apalagi saya sudah punya KTP seumur hidup,” tukasnya.
Lewat penolakan ini, walikota ingin agar pelayanan seperti ini jangan hanya diberikan padanya saja, tapi juga harus diberikan pada masyarakat, karena masyarakatlah yang memberikan gaji pada semua ASN dan THL.
“Fokus kita semua berikan pelayanan pada masyarakat. Saat ini harus rubah konsep pelayanan di Pemkot Manado seperti Paramida terbalik,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS