MANADO, JP- Persoalan banjir serta gelombang tinggi yang terjadi di kota Manado, mendapat perhatian dari berbagai pemerhati lingkungan, termasuk organisasi kemahasiswaan yakni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Manado, Santcus Thomas Aquinas.
“Persoalan lingkungan sudah selayaknya mendapat perhatian lebih dari berbagai kalangan khuhusnya kesadaran dari masyarakat serta kepedulian penuh dan perhatian penuh dari pemerintah,” ujar Presidium Gerakan Kemasyarakatan (Germas) Chisty Tjiptomo.
Menurutnya, peristiwa ini menjadi teguran keras bagi kita semua.
“Sampai kapan hal ini akan terus terjadi? Jika kita belum mempunyai kesadaran yang lebih untuk melindungi daerah kita. Bahkan sampai kapan terus berjatuhan korban jika kita belum berdamai dengan alam kita,” jelasnya.
Yang lebih memprihatinkan lagi, lanjut Christy, ketika banjir rob atau gelombang tingggi yang menghantam area kawasan megamas pada tanggal 17 Januari 2021 lalu. Di mana sampah yang dibuang ke laut dikembalikan lagi kepada kita manusia dengan banyaknya sampah di kawasan tersebut.
“Suatu kutipan kata yang selalu saya ingat dan dalami ketika gelombang menghantam area kawasan megamas kemarin, dari berbagai data, tegas menjelaskan bahwasannya sudah pantas ketika daerah reklamasi yang tidak memiliki mangrove atau bakau akan dilanda banjir rob/gelombang tinggi seperti ini,” tegasnya.
Dikatakannya, PMKRI bergerak dengan terlibat aktif untuk memperjuangkan hak-hak kaum tertindas, juga giat dalam penelitian dan advokasi perkara mengenai lingkungan.
“Karena kami juga tidak akan melihat apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita yang penuh dengan timbunan sampah yang berserakan dimana-mana,” paparnya.
Sebagai generasi muda, ia berharap kepada seluruh elemen masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar.
“Mari kita bersama-sama dapat terus bahu membahu memperbaiki dan dengan cermat menanggapi persoalan lingkungan yang sudah sangat meresahkan di lingkugan kita ini,” tandas Presidium cantik ini. (Gabriel)
COMMENTS