MINAHASA, JP- Biasanya lambang negara kita Garuda Pancasila, dipajang di kantor pemerintah, di sekolah-sekolah ataupun di ruang publik.
Namun di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, lambang negara ini dipajang di dinding depan rumah warga. Ini dapat dilihat di dinding depan rumah dari salah seorang tokoh masyarakat Pineleng sekaligus tokoh pendidik Sulut Drs Anthonius Lumi, keluarga Lumi-Nelwan, yang berlokasi di jaga 1 Desa Pineleng Dua Kecamatan Pineleng.
Bagi siapa saja yang datang ke rumahnya, pasti sebelum mengetuk pintu rumah akan terlebih dahulu melihat lambang negara Indonesia tersebut.
Menariknya, selain berukuran besar, lambang negara itu bukan baru kali ini dipajang, tapi sudah dipajang selama puluhan, sejak rumah tersebut didiaminya bersama keluarga. Dan bukan tidak mungkin, ini satu-satunya rumah warga di Sulut bahkan Indonesia yang dipajang lambang negara berukuran besar di dinding depan rumah.
Lalu apa alasan Mener Lumi-sapaan akrab tokoh pendidikan Sulawesi Utara ini, memajang lambang Garuda berukuran besar di dinding depan rumahnya itu?
Kepada jejakpublik.com, Mener Lumi mengatakan bahwa dirinya memang sengaja memajang lambang Garuda di depan rumahnya.
“Supaya keluarga saya di rumah dan siapa saja yang datang ke rumah saya selalu diingatkan akan Pancasila sebagai dasar negara dan nilai-nilai luhurnya,” ungkapnya.
Mantan guru di Pineleng ini menegaskan, nilai-nilai Pancasila telah membudaya dalam pola hidup, sikap dan perilaku masyratakat Indonesia.
“Sejarah mengajarkan kita bahwa nilai-nilai Pancasila telah membudaya dalam pola hidup sikap dan prilaku sejak manusia Indonesia ada berabad-abad silam,” katanya.
Dikatakan pria yang juga disapa Engku Toni ini, kristalisasi nilai budaya tersebut diwujudkan dalam 5 sila Pancasila, yang dilahirkan oleh pejuang pendiri RI dan yang disampaikan dalam pidato Ir Soekarno pada sidang BPUPKI tgl 1 Juni 1945 di Jakarta .
“Pancasila telah menjadi dasar Negara, sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 Pancasila, telah menjadi ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia,” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Utara ini mengajak setiap orang untuk selalu mewarisi dan mewariskan nilai-nilai Pancasila.
“Mari kita warisi dan wariskan nilai-hari Pancasila sepanjang hayat hidup kita,” tandasnya.
Sementara itu, Emieliano Kostadinov Kaunang, salah satu mantan siswa dari Engku Toni saat masih menjadi guru di Pineleng itu, mengungkapkan kecintaan Ketua Badan Permusyawaratan Desa Pineleng Dua ini terhadap Pancasila.
“Tks Mener Tony Antonius R Lumi yg sudah mengajarkan kami jaman SMA pelajaran Pendidikan Moral Pancasila dan Sejarah Bangsa.,” tulis Kaunang diakun facebooknya. (JPc)
COMMENTS
Bagus tuh, kadang hal2 mengh8lang dari masalah sepele