HomeMinahasa Raya

Puluhan Tahun Tinggal di ‘Gubuk Reyot’ Tanpa Perhatian Pemerintah, Kini Opa Frits Menanti Rumah Layak Huni dari Ketua Golkar Minahasa

Puluhan Tahun Tinggal di ‘Gubuk Reyot’ Tanpa Perhatian Pemerintah, Kini Opa Frits Menanti Rumah Layak Huni dari Ketua Golkar Minahasa

MINAHASA, JP- Tinggal di rumah yang layak serta mendapat bantuan tentu menjadi harapan banyak warga miskin dan menderita, terlebih di tengah pandemi Covid-19.

Demikian pula yang dirasakan Frits Mangimbulur, warga miskin di Desa Karor, Jaga 2, Kecamatan Lembean Timur, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

Maklum, Opa Frits tinggal di rumah yang sangat memprihatinkan, boleh dikata sebuah gubuk reyot. Bangunan kayunya yang sudah lapuk dan miring seakan tinggal menunggu waktu ambruk.

Bangunan rumah milik Frits Mangimbulur
Warga Desa Karor yang memprihatinkan.

Wartawan jejakpublik pun coba menelusuri seluruh ruangan dalam rumah kayu tersebut. Rumah ini tak ada penerangan listrik hanya menggunakan lampu botol. Bahkan atap seng rumah tersebut berlubang-lubang. Ada lubang besar menganga persis di bagian tengah atap rumah tersebut. Saat musim hujan, atap rumah tersebut bocor sehingga tidak layak dijadikan tempat berteduh.

Di ruang tamu terlihat dua bangku, satu kursi kayu dan sebuah meja sederhana. Ada sebuah kamar di samping ruang tamu namun kosong melompong. Hanya ada sebuah lemari yang sudah tak utuh lagi sehingga tak bisa menampung pakaian. Bahkan dinding kamar tersebut berlobang yang ditutup dengan bendera Partai Golkar berukuran besar.

Ruang tengah rumah dari Frits Mangimbulur

Menariknya, ada sebuah kalender tahun 2021 bergambar Olly Dondokambey dan Steven Kandouw, Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut ditempel di dinding rumahnya.

“Itu kita dapat waktu Pilkada lalu (2020, red). Kebetulan kita belum punya kalender,” ujarnya sambil tersenyum.

Ketika ditanya kamar tidurnya, duda yang sudah ditinggal istri tercinta Like Paoki, yang meninggal dunia sejak 10 tahun silam ini pun langsung mengajak wartawan media ini berjalan menuju ke dapur. Miris melihat kamar tidur Opa Frits hanya beralaskan papan yang adalah ‘lantai” rumah. Semua pakaiannya tertumpuk di dalam kamar sempit tersebut. Bahkan pakaian lainnya digantung di ujung atas dinding kamar. Tak ada pintu kamar cuma kain kumuh sebagai penggantinya.

Yang mengejutkan, papan yang menjadi tempat tidur Opa Frits ternyata tidak menyatu dengan tanah. Pasalnya, posisi bagian belakang rumah tersebut berada sekitar 2 meter di atas tanah

Atap rumah penuh lubang.

Ketika ditanya, Opa Frits mengaku pasrah jika suatu saat papan tempat tidurnya patah. Tentu dia akan terjun bebas ke tanah yang berjarak sekitar 2 meter tersebut.

Baca Juga  Kerja Relawan Sangat Masif, Warga: Rugi Jika PDIP Tak Usung SSK

“Mo bagaimana lagi,” kata ayah 4 anak dan opa dari 17 cucu ini.

Letak dapur yang bersebelahan dengan kamar tidurnya pun begitu memprihatinkan. Ada sebuah tungku yang sehari-hari dipakai Opa Frits untuk memasak nasi dan air panas. Dan ada sebuah meja kecil yang dipakainya menaruh beberapa piring, gelas dan senduk yang terlihat kumuh.

“Hari-hari kita masak sendiri,” ucapnya.

Bahkan untuk urusan (maaf) buang air kecil dan besar, Opa Frits terpaksa memakai kamar mandi dan wc yang ada di rumah tetangga, persis di samping kiri rumahnya.

Kamar tidur Opa Frits Mangimbulur.

Opa Frits mengaku selama ini tidak mampu membangun rumah sendiri yang layak huni. Penghasilannya sebagai buruh tani hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Jangankan mau bangun rumah, memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sangat susah.

“Tiap hari kita makan dua kali. Kadang cuma nasi deng sayur nda ada ikan lantaran nyanda ada doi,” paparnya.

Opa Frits pun mengaku pasrah pada keadaannya. Hal ini diperparah dengan minimnya perhatian pemerintah yang hampir tak pernah datang ataupun memberikan bantuan pangan, sandang, dan papan kepadanya.. Padahal ia sangat berharap.

“Pernah dapa BLT (Bantuan Langsung Tunai) saat Covid mar itu cuma satu kali,” keluhnya.

Namun Tuhan tidak membiarkan Opa Frits terus menderita. Berkat Tuhan pun datang jelang Hari Ulang Tahunnya yang ke-69, tepat tanggal 1 April 2021 nanti.

Tungku api yang biasa dipakai Opa Frits untuk memasak.

Di mana Tuhan menghadirkan sosok seorang politisi yang sangat peduli masyarakat kecil yakni Adrie Kamasi SH., MH., yang baru beberapa bulan terpilih menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Minahasa.

Berawal dari postingan di akun facebook Grifo M Gerungan-Rondonuwu yang viral di media sosial, pengusaha sukses di tanah rantau yang akrab disapa AK ini langsung merespon postingan itu. Ia pun menginstruksikan pengurusnya untuk melakukan survei langsung ke lokasi, mendata kebutuhan bahan bangunan dan membeli bahan bangunan yang diperlukan dengan menggunakan dana pribadinya, termasuk membiayai tukang yang mengerjakan rumah tersebut.

Baca Juga  Hadiri HUT ke-17 GMIM Yerusalem, Lomban Ajak Terus Bersekutu dan Melayani

Kedatangan Wakil Ketua Bidang OKK DPD Partai Golkar Minahasa Jemmy Sigar dan menyampaikan niat AK melakukan bedah rumah yang layak huni, mengejutkan Opa Frits.

Sebuah lemari yang sudah rusak dan dinding berlubang yang ditutupi bendera Partai Golkar di kamar depan rumah Opa Frits.

Awalnya, dia ragu dan tak percaya seorang politisi dan ketua partai politik mau membangun rumah layak huni bagi dia dan keluarganya.

“Kita awalnya tidak percaya. Jangankan politisi atau ketua partai, ele pemerintah nda pernah datang lia pa kita apalagi sampai mo bangun rumah baru for kita,” ucapnya.

Namun keraguan Opa Frits mulai terkikis seiring datangnya bahan bangunan rumah di halaman rumahhya. Dan keraguannya lenyap 100 persen ketika didatangi pengurus DPD Partai Golkar, pada Rabu (17/03/2021), melakukan acara peletakan batu pertama ‘Bedah Rumah’ Opa Frits.

“Om Frits, torang datang mewakili pak Ketua Adrie Kamasi untuk melakukan peletakan baru pertama dimulainya kegiatan ‘Bedah Rumah’. Pak Ketua (Adrie Kamasi) sampaikan permohonan maaf tidak bisa hadir karena masih berada di luar daerah,” beber Sekretaris DPD Partai Golkar Minahasa Febry Suoth.

Suoth mengatakan, ‘Bedah Rumah’ ini merupakan program Partai Golkar Minahasa di bawah kepemimpinan AK.

“Ini bentuk kepedulian dari Ketua AK kepada masyarakat, terlebih yang miskin dan menderita. Pak Ketua ingin agar Partai Golkar Minahasa ada dan selalu hadir lewat karya-karya nyata, salah satunya program ‘Bedah Rumah’ warga miskin,” jelasnya.

Sekretaris DPD Partai Golkar Minahasa Febry Suoth SSos melakukan peletakan batu pertama ‘Bedah Rumah’ Opa Frits mewakili Ketua DPD Partai Golkar Adrie Kamasi SH., MH.

“Ini adalah wujud nyata dari doktrin karya kekaryaan Partai Golkar Minahasa di bawah pimpinan pak Ketua Adri Kamasi. Beliau yang menginsisasi dan mensponsori secara tunggal ‘Bedah Rumah’ warga miskin ini,” tambah Suoth.

Baca Juga  Sulut Ketambahan 22 Pasien Baru Positif Corona, Dua Klaster Ini Mendominasi

Opa Frits dan keluarganya terlihat begitu terharu menyambut kehadiran pengurus Partai Golkar Minahasa hingga sepanjang ibadah peletakan batu pertama oleh Gembala GPdI Moria Karor Yulin Walangitan Soputan dan dihadiri Kepala Jaga 2 Desa Karor Yono Mandey.

“Jujur, kita deng keluarga terharu dan kaget. Kita sama sekali belum kenal atau ketemu langsung dengan pak Adrie Kamasi selama ini, tapi beliau sangat peduli pa torang keluarga,” ucap Opa Frits penuh haru.

Ia pun bersyukur, berkat kepedulian AK dan Partai Golkar Minahasa ini, dirinya boleh melewati masa tuanya tinggal di rumah yang layak.

“So 30 tahun kita menderita tinggal di rumah seperti ini. Selama ini kita sangat berharap pemerintah boleh bangun rumah yang layak for kita tinggal mar nda juga. Jangankan berpikir mo bangun rumah yang layak, mo beli makan saja susah,” ungkapnya.

Opai Frits Mangimbulur bersama anaknya Leivi dan cucu-cucunya.

“Beruntung masih ada Bapak Adrie Kamasi. Tuhan sudah mengutus Bapak Adrie Kamasi dan Partai Golkar Minahasa yang begitu peduli pa torang. Kita, anak-anak deng cucu-cucu sangat terharu, karena kita nda sangka di umur so tua begini kita masih diberi kesempatan tinggal di rumah yang layak dengan anak-ana-anak deng cucu-cucu. Jujur kita nda bisa balas kebaikan ini, cuma bisa bilang terima kasih dan doa kami keluarga semoga Bapak Adrie Kamasi dan Partai Golkar selalu diberkati dan sukses selalu,” tandas Om Frits seraya berharap diberi umur panjang agar dapat menggelar syukuran hari jadinya di rumah yang baru.

Sang anak, Leivi Mangimbulur, pun mengaku kaget dan terharu dengan kebaikan AK dan Partai Golkar Minahasa kepada ayahnya ini.

“Jujur selama ini walau torang keluarga miskin tapi tidak diperhatikan pemerintah. Rumah tetap babagini, bantuan pemerintah nda pernah torang dapa. Tapi torang bersyukur kali ini torang boleh dibantu oleh Bapak Adrie Kamasi deng Partai Golkar Minahasa,” ucapnya.

Foto bersama Pengurus DPD Partai Golkar Minahasa, Gembala Yulin Walangitan-Soputan dan Opa Frits Mangimbulur bersama keluarga usai acara peletakan batu pertama.

“Jujur, torang keluarga belum pernah kenal Bapak Adrie Kamasi, baru kali ini itu pun cuma lia depe foto di baliho. Mar beliau mau bangun rumah yang layak tinggal for torang. Ini sungguh luar biasa. So ini tu pemimpin yang torang tunggu-tunggu. Tuhan so pakai Bapak Adrie Kamasi dan Partai Golkar Minahasa for torang sekeluarga. Torang nda bisa balas kebaikan Bapak Adrie Kamasi. Torang cuma mampu bilang terima kasih banyak deng berdoa semoga Tuhan selalu memberkati Bapak Adrie Kamasi dan Partai Golkar Minahasa, sukses selalu ke depannya,” pungkas Leivi. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0