MASUKNYA Siti Nur Azizah Ma’ruf, putri Wakil Presiden (Wapres) RI, Kiai Haji (KH) Ma’ruf Amin (MA) dalam struktur DPP yang baru untuk periode kepengurusan 2020-2025 sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) di bawah nakhoda putra SBY yang juga Ketum PD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), merupakan hal yang lumrah dalam sebuah organisasi politik.
Apalagi Azizah sudah mengungkapkan rasa kagumnya pada sosok putra Susilo Bambang Yudhoyoono (SBY) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi pertimbangan berlabuhnya dia ke partai pemenang Pemilu 2009 itu.
Di mata Azizah, AHY sebagai anak muda yang perlu didukung karena memiliki pemikiran yang hebat dalam membangun Indonesia yang lebih baik ke depannya.
Selain itu, Azizah yang memutuskan akan maju di Pilkada Tangerang Selatan tentu butuh partai politik, sehingga ia akhirnya memilih dan masuk dalam Partai Demokrat.
Di pihak lain, Ma’ruf Amin memiliki hubungan dekat dengan SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
SBY pernah menunjuk Ma’ruf Amin sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2007 dan menjabatnya hingga akhir masa jabatan SBY sebagai Presiden RI pada 2014.
Namun masuknya Azizah di Struktur DPP partai berlambang bintang Mercy ini memberi signal menarik.
Pertama, terbukanya peluang kerja sama atau koalisi antara Partai Demokrat dengan koalisi pendukung pemerintah.
Maklum, selama ini Partai Demokrat tidak pernah terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap pemerintah, sehingga berimplikasi pada tidak lagi memperoleh jabatan publik yang bisa memberikan akses bagi program partai.
Namun di masa sulit ini diyakini Pemerintah dengan tangan terbuka menerima jika Partai Demokrat ikut bergabung di pemerintahan karena akan membuat solid berbagai kebijakan pemerintah.
Apalagi di struktur DPP Partai Demokrat tidak ada lagi nama-nama beken yang selama ini sangat vokal mengkritik kebijakan pemerintah dan malah sebaliknya memasukan putri Wapres di struktur tersebut.
Dengan kata lain antara Partai Demokrat dan Pemerintah akan sama-sama diuntungkan.
Di sisi lain, masuknya Azizah membuka peluang paket Ma’ruf Amin dan Agus Harimurti Yudhoyono (MA-AHY) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Tahun 2024.
Pengalaman mendampingi Presiden Joko Widodo selama lima tahun ini menjadi salah satu modal bagi Ma’ruf Amin. Apalagi sebagai satu- satunya
incumbent saat Pilpres 2024, membuat posisi Ketua MUI ke-7 ini sangat kuat. Belum lagi dari kalangan agama, Ma’ruf Amin merupakan representasi NU-Muhammadiyah. Dan tentunya dukungan pemerintahan saat ini juga akan mengalir karena hanya tinggal melanjutkan berbagai program Jokowi.
Sebaliknya meski sebagai seorang petahana, Ma’ruf Amin hampir pasti tidak diusung PDIP, Partai Gerindra dan Partai Golkar (Mengusung kader sendiri, red) serta Partai Nasdem (Bakal mengusung Anies Baswedan) di Pilpres 2024. Namun dengan Partai Demokrat, peluangnya sangat terbuka diusung Partai Demokrat sebagai Calon Presiden RI yang tentunya dipaketkan dengan AHY sebagai Calon Wapres.
Sementara di sisi lain, AHY dianggap mewakili generasi milenial yang memiki populasi pemilih terbesar pada Pilpres 2024 nanti. Dengan demikian, duet MA-AHY layak diperhitungkan.
Lalu partai mana yang berpeluang bersatu mengusung dan mendukung paket MA-AHY ini?
Selain Partai Demokrat, sejumlah partai pendukung pemerintah diyakini akan mendukung Ma’ruf Amin yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), ditambah partai yang saat ini berada di luar pemerintahan bersama Partai Demokrat yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto juga mengungkapkan signal tersebut.
“Dengan masuknya Siti Nur Azizah Ma’ruf, putri Wakil Presiden (Wapres) RI, akan berimbas pada terbukanya komunikasi politik antara Partai Demokrat dengan partai pendukung pemerintah. Di sisi lain bisa jadi paket MA-AHY pada Pilpres 2024,” katanya.
So, akankah “manuver politik” ini menghantar Partai Demokrat masuk dalam jajaran kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin dan kelak mengusung paket MA-AHY di Pilpres 2024? Tunggu saja…. (Catatan Redaksi JPc)
COMMENTS