MANADO, JP- Masyarakat kota Manado terpaksa mengurung diri di rumah masing-masing dikarenakan mengikuti himbauan Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA dan jajarannya, demi memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.
Bantuan alat pelindung diri (APD) berupa masker dan cuci tangan sudah disalurkan ke warga oleh Pemerintah Daerah (Pemda), Anggota DPRD Manado dan sejumlah pihak yang peduli, termasuk aksi kemanusiaan lain yakni penyemprotan desinfektan.
Namun itu tidak cukup. Warga yang mengurung diri di rumah membutuhkan bantuan sembako. Ini persoalan paling krusial yang dihadapi warga Kota Manado saat ini, terlebih yang kehilangan pekerjaan untuk sementara waktu.
Sebagian warga mengaku, dalam kondisi yang tidak pasti, mereka harus bertahan dengan bantuan bahan makanan dari beberapa anggota DPRD yang sejak awal ikut berbelarasa dengan menggunakan uang pribadi mereka.
Para wakil rakyat yang all out menyalurkan bantuan itu yakni Jurani Rurubua SST di Kecamatan Singkil dan Mapanget. Jeanne Laluyan di Kecamatan Wenang dan Wanea, Wakil Ketua DPRD Manado Nortje Van Bone di Winangun dan beberapa anggota DPRD Manado lainnya.
Lantas bagaimana dengan bantuan Pemda yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo? Warga mengaku mengetahuinya dari pemberitaan bahwa akan ada bantuan beras dari Pemkot Manado tapi hingga kini belum disalurkan.
Menurut warga, Pemkot Manado beralasan masih menyiapkan database nama-nama penerima di tingkat kelurahan, kecamatan dan dinas terkait. Padahal mereka butuh perhatian cepat dari Pemkot Manado.
Apalagi warga Manado mengaku sedih ketika melihat Pemda (Pemda) di beberapa daerah lain di Sulut sudah menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat, diantaranya Pemda Kabupaten Kepulauan Talaud oleh Bupati Elly Engelbert Lasut, Pemda Kabupaten Minut oleh Bupati Vonny Anneke Panambunan, Pemda Kabupaten Bolmong Timur oleh Bupati Salim Sehan Landjar, Pemda Kota Bitung oleh Walikota Max Lomban dan Pemda Minahasa Bupati Royke Oktavian Roring.
Para kepala daerah ini dinilai warga Manado cepat tanggap terhadap situasi sulit dan kebutuhan yang sangat diperlukan. Mereka tanggap dalam menjalankan instruksi Mendagri Tito Karnavian yang meminta para kepala daerah memanfaatkan anggaran daerah secara cepat, tepat dan terukur sehingga masyarakatpun terpenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya pasca “dirumahkan” akibat pandemi Covid-19. (JPc)
COMMENTS