BOLTIM, JP- Pernyataan pedas yang dilontarkan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dengan menyebut Menteri Sosial (Mensos) RI goblok karena dipicu mekanisme penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang dipersulit, mendapat tanggapan banyak pihak.
Ada yang memuji sikap tegasnya, namun tak sedikit pula yang mencelannya dan bahkan menyebut sebagai pencitraan.
Namun hal ini tak digubris Sehan. “Terserah orang mau bilang apa. Perjuangan saya karena rakyat butuh makan. Saya tidak ada maksud dan tujuan politik. Ini murni suara rakyat,” tegas Eyang kepada wartawan.
Namun terlepas dari itu, Eyang-sapaan akrab Bupati Boltim ini bersyukur sikap tegasnya itu berbuah manis, khususnya dalam hal penanganan wabah virus corona Covid-19.
Pasalnya, buntut kritik tegasnya itu, pihak istana telah memerintahkan percepatan penyaluran BLT melalui Kantor Pos dan Himpunan Bank Pemerintah berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Bahkan instruksi itu untuk se-Indonesia dengan catatan 9 juta KK penerima BLT selama 3 bulan pertama.
Diketahui, tercatat ada 18.357 KK penerima bantuan terdampak Covid-19 dan 4.700 KK penerima BLT dan PKH.
Namun Eyang geram dengan prosedur penyaluran BLT yang terlalu panjang dan berpotensi gejolak sosial.
Eyang pun meminta diskresi atau kebijakan menyederhanakan penyaluran dengan jaminan pengawasan jaksa, polisi, wartawan dan LSM. (JPc)
COMMENTS
Aph sayh berhak mendapatkn santuan,
Sayh mempunyai anak 2.dn sayh sudh d phk