MANADO, JP- Di tengah pandemi corona Covid-19, hari ini, Rabu (22/04/2020), masyarakat Indonesia terlebih para pencinta lingkungan memperingati Hari Ibu.
Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Sulawesi Utara (Sulut) Theo Runtuwene angkat bicara.
Ia mengatakan, saat ini telah terjadi perubahan iklim global, pengelolaan limbah, pengelolaan sampah, kelangkaan air, ledakan penduduk, menipisnya sumber daya alam, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, peningkatan polusi dan kemiskinan.
“Padahal kita semua sadar bahwa segala sesuatu yang kita butuhkan untuk mempertahankan hidup berasal dari lingkungan,” ujarya.
Diakui Runtuwene, sangat disayangkan menyaksikan kenyataan bumi saat ini sedang dalam ancaman.
“Lebih khusus di Sulawesi Utara, kami melihat terjadinya ketidakpastian dalam penyelamatan bumi atau rumah kita bersama ini,” katanya.
Menurut Runtuwene, pemerintah dengan mudah membiarkan para perusahaan perusak lingkungan, perusahaan pencemar udara, air dan tanah, tanpa kurang mengakomodir kepentingan petani, nelayan.
“Bahkan lebih memiriskan lagi pemerintah sendiri ikut melakukan pencemaran lingkungan yaitu pencemaran udara, air dan tanah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sumompo. Belum lagi soal Incenerator yang tidak memiliki kajian lingkungan hidup yang baik, sudah akan dioperasikan bahkan ada yang sudah jalan,” jelasnya.
Dijelaskan Runtuwene, tuntutan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup dan yang paling utama adalah untuk pertumbuhan ekonomi seringkali membuat kita lupa.
“Segala hal yang terdapat di alam ini apabila kita kuras habis, tanpa memikirkan akibatnya bagi diri kita dan makhluk hidup lainnya, akan berakibat fatal untuk bumi dan untuk kita semua, baik orang yang merusak lingkungan maupun orang yang merawatnya, karena bencana alam tak mengenal orang baik, atau orang jahat, orang yang menebang dan orang yang menanam,” paparnya.
Karena itu, Runtuwene mengajak semua orang untuk menjaga dan merawat bumi.
“Mari jaga dan lestarikan bumi yang kita cintai ini secara bersama ini dengan berbagai hal positif. Salah satunya dengan menanam bahan-bahan pangan, pohon, tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih dan sehat,” ajaknya.
Runtuwene menegaskan dengan melakikan hal-hal yang positif tersebut, akan memperlambat proses kepunahan masal akibat perubahan iklim global.
“Kami (Walhi, red) ucapkan Selamat Hari Bumi. Kita masih punya pekerjaan rumah bersama untuk menjaga dan merawat bumi yang kita cintai ini,” tandasnnya. (JPc)
COMMENTS