MANADO, JP- Pasca temuan warga terdapat 4 ikan kaleng yang sudah kadaluarsa di bantuan sembako Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, sejumlah pihak angkat bicara.
Salah satunya Tokoh masyarakat Sulawesi Utara Theo Runtuwene. Kepada jejakpublik.com, Rabu (29/04/2020).
Ia menilai Pemkot Manado kecolongan dengan temuan 4 ikan kaleng kadaluarsa 2019 ini
“Walau cuma satu sampel, tapi ini sudah kecolongan. Karena kita belum tahu apakah warga lain yang dapat bantuan juga dapat bantuan kadaluarsa atau tidak. Atau apakah semua warga sempat cek masa edar sebelum dikonsumsi? Kita belum tahu juga,” ujarnya.
Diakui Direktur Elsekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Sulawesi Utara (Sulut) ini, saat pandemi ini masyarakat lebih sensitif dan sangat berharap pada bantuan Pemkot Manado.
Di sisi lain Pemkot Manado juga tidak mungkin ingin mencelakakan warganya lewat bantuan yang disalurkan.
“Namun demikian temuan ini harus diseriusi. Pihak distributornya harus dipanggil untuk diklarifikasi agar ke depan tidak terulang lagi,” jelasnya.
Diakui Runtuwene, untuk menyiapan bantuan sembako Pemkot Manado membutuhkan waktu yang relatif singkat.
“Masyarakat bisa memaklumi dengan waktu yang singkat dalam menyiapkan sembako dan data penerima, sehingga kesannya kejar tayang. Jadi wajar jika ada kecolongan seperti sembako yang sudah kadaluarsa tersebut,” bebernya.
Runtuwene pun mengusulkan Pemkot Manado dan warga dapat mengecek ulang bantuan mereka. Di samping itu, ia juga meminta Pemkot Manado memiliki tim verifikasi untuk memferivikasi sembako dan penerima agar tidak kecolongan.
“Pemkot Manado harus memeriksa ulang bantuan yang eum disalurkan untuk memastikan semua bantuan layak dikonsumsi alias tidak kadaluarsa. Di sisi lain warga juga langsung memeriksa kembali bantuan yang sudah diterima sebemum dikonsumsi,” pintanya.
Upaya konfirmasi ke Kepala Dinas Sosial Kota Manado Sammy Kaawoan SSos belum.berhasil. Pesan yang dikirim ke whatsapp milik Kaawoan cuma dibaca namun tidak dijawab. (JPc)
COMMENTS