MANADO, JP- Tinggi rendahnya resiko bencana banjir di suatu daerah dapat dilihat dari tingkat kerusakan lingkungan yang terjadi di daerah tersebut.
Kerusakan lingkungan dapat terjadi bisa dikarenakan dari sampah yang dibiarkan menumpuk dan tidak dapat sepenuhnya diolah oleh manusia.
Demikian dikatakan Bakal Calon Walikota Manado Ir. Sonya Silviana Kembuan ketika diwawancarai wartawan, Senin (13/01/2020).
“Maka perlu adanya kesadaran masyarakat masing masing untuk tidak menambah kerusakan lingkungan terutama karena disebabkan oleh sampah,” ungkapnya.
Menurut Pengusaha sukses yang memiliki jaringan luas bertaraf nasional dan internaaional ini, kesadaran tersebut dapat dilakukan dengan cara membudayakan gerakan 3R yakni Reuse, Reduce dan Recycle.
“Gerakan 3R dapat dijadikan solusi untuk kita dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar dengan cara yang sangat mudah dan murah. Caranya dengan memilih dan memilah sampah serta mengurangi produksi sampah Cara ini dapat mereduksi jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ujarnya.
Wanita kelahiran Manado yang memimpin sejumlah perusahan dan memiliki banyak usaha di dalam dan luar negeri ini memastikan, penerapan konsep 3R ini dapat diterapkan oleh siapa saja setiap hari.
“Konsep ini memiliki inti yakni Reuse yakni menggunakan kembali sampah-sampah yang masih bisa digunakan atau bisa berfungsi lainnya, Reduce yaitu mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah serta Recycle yakni mengolah kembali sampah atau daur ulang menjadi suatu produk atau barang yang dapat bermanfaat,” jelasnya.
Ditambahkan jebolan Unsrat Manado yang pernah mendapat sejumlah penghargaan nasional dan internasional ini, sampah yang diolah dapat dijadikan sebagai pupuk kompos.
“Bahkan juga bisa menjadi sumber listrik baru. Di mana melalui konsep 3R ini sampah dimanfaatkan menjadi sumber listrik atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah,” katanya.
Dikatakan kandidat dengan julukan SSK ini, pengelolaan sampah menggunakan konsep 3R tersebut merupakan paradigma baru dalam pengelolaan sampah, yang menekankan kepada metode pengurangan sampah yang lebih arif dan ramah lingkungan.
“Jadi, 3R memang hanya istilah sederhana. Namun dari hal yang sederhana ini, dapat memberikan dampak yang signifikan bagi permasalahan sampah di sekitar.,” paparnya.
Ditegaskan pemilik Visi yakni Manado Kota Modern dan Berbudaya ini, persoalan sampah adalah masalah lingkungan dan menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat. Bahwa siapa yang menghasilkan sampah harus bertanggung jawab.
Oleh sebab itu, sosok bersih, jujur, peduli, berkomitmen dan merakyat ini, mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Manado dan sekitarnya untuk turut serta terlibat dalam upaya pengelolaan sampah dengan membudayakan gerakan 3R.
“Mari kita budayakan gerakan 3R di lingkungan kita masing-masing agar kita dijauhkan dari bencana banjir dan penyakit,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS