JAKARTA, JP- Wabah corona Covid-19 masih menjadi momok bagi masyarakat. Pasalnya, meski jumlah pasien sembuh bertambah, namun penderita positifnya terus bertambah dari hari ke hari, dan bahkan yang meninggal dunia juga masih berjatuhan.
Guna menemukan jalan keluar terhadap masalah virus corona ini, berbagai cara ditempuh agar cepat menemukan langkah pengobatan yang ampuh untuk menyembuhkan pengidap yang terinfeksi.
Hal yang baru-baru ini dipertimbangkan adalah dengan menggunakan metode terapi plasma darah dari pengidap COVID-19 yang dinyatakan telah benar-benar sembuh.
Ini menjadi kabar baik tengah kekuatiran akan wabah corona. Terapi plasma darah tubuh pasien yang sembuh bisa menjadi obat mujarab yang dapat mengatasi virus corona.
Hal ini dibenarkan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla kepada wartawan, Minggu (19/04/2020).
Menurut mantan Wakil Presiden RI ini, salah satu pengobatan yang dianggap sangat mujarab adalah plasma darah dari pasien corona yang sudah sembuh.
“Plasma darah itu ada antibodi dan itu dipakai pula untuk obati yang sakit setelah dikelolah selama kurang lebih tiga minggu,” ujarnya.
Dikatakan JK, temuan itu sudah dicoba di beberapa negara oleh Eijkman Institute for Molecular Biology dan berhaail.
Ia mengaku pihaknya sedang menyiapkan obat antibodi tersebut untuk mengobati pasien corona, berkat kerja sama antara PMI dan Eijkman Institute for Molecular Biology.
Bahkan JK mengklaim dapat diproduksi oleh Eijkman Institute dalam jangka waktu paling lambat dua bulan ke depan.
“Mungkin satu dua bulan Eijkman sudah bisa produksi itu (Obat Corona). Karena dia sudah mencobanya dan peralatannya cukup lengkap itu,” kata JK.
Menurut JK, sebelum Indonesia, China dan Korea Selatan terlebih dahulu memanfaatkan obat antibodi tersebut.
“Sudah dicoba di China dan Korea dan sudah terbukti,” tukasnya.
JK mengatakan, melalui cara itu diharapkan pemerintah dapat menyiapkan obat-obatan untuk meningkatkan antibodi masyarakat di luar vitamin.
“Jika kita (Indonesia, red) mampu membuat obat antibodi secara mandiri, kita bisa menunjukkan kepada negara lain bahwa Indonesia masih sanggup menangani situasi pandemi ini termasuk menciptakan obat antibodi sendiri,” jelasnya.
Lanjut JK, PMI adalah satu-satunya lembaga yang memiliki pengolahan plasma darah di 15 tempat di daerah.
“Semua lembaga itu kita kerja sama agar Indonesia punya sumbangan kepada dunia internasional bahwa kita juga mampu punya pengobatan yang baik tidak selalu bergantung pada luar saja,” tandas JK. (JPc)
COMMENTS