MANADO, JP- Hari ini Sabtu (02/05/2020), seluruh bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Di momen hari bersejarah ini Rektor Universitas Katolik De La Salle Manado Prof DR Johanis Ohoitimur mengeluarkan Surat Edaran kepada segenap Lasallian Manado.
Dalam surat edaran dengan Nomor: 188/PI/A/R/IV/2020 tertanggal 2 Mei 2020 tersebut, Ohoitimur mengajak seluruh Lasallian Manado untuk belajar dari pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia saat ini.
Ajakan ini sejalan dengan tema Hardiknas 2020 yang ditetapkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memilih yakni “Belajar dari Covid-19”.
Ohoitimur, memberikan penekanan pada 5 poin. Pertama, Covid-19 mengajakan para Lasallian untuk kembali ke rumah, belajar dan beribadah dari rumah.
Kedua, Covid-19 mengajak segenap Lasallian untuk meninggalkan pedagogi dan menggunakan teknologi pembelajaran online (dalam jaringan).
Ketiga, Covid-19 mengingatkan seluruh
Lasallian tentang pentingnya komunikasi yang personal dan menyentuh hati.
Keempat, Covid-19 meneguhkan penghayatan para Lasallina akan “service dan communion” sebagai nilai-nilai utama Lasallian, melalui Gugus Tugas yang berhasil mengoordinasi gerakan solidaritas Lasallian dan dukungan dari Caritas Indonesia dan Komisi Pengembanan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Manado, sebagai wujud soliaritas bagi mahasiswa yang terdampak secara ekonomi.
Kelima, Covid-19 mengajari segenap Lasallian bahwa kapan dan di manapun berada, para Lasallian membutuhkan spiritualitas yang dibarui dan hidup rohani yang terpelihara. (JPc)
Berikut isi lengkap Surat Edaran Rektor Universitas Katolik De La Salle Manado Prof DR Johanis Ohoitimur:
Kepada Yth.:
Segenap Lasallian Manado
Di Tempat.
Selamat Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2020!
Sebagai insan pendidikan patutlah kita bersyukur kepada Tuhan yang Mahabaik atas berkat dan penyertaan-Nya, sehingga kita masih dapat melanjutkan proses pembelajaran sampai saat ini. Dengan perantaraan doa-doa St. Yohanes Baptis De La Salle, pelindung kita, semoga Unika De La Salle Manado terus berkembang maju dalam pendidikan sesuai arahan Visi-Misi kita dengan dijiwai oleh semangat Lasallian.
Untuk perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memilih tema “Belajar dari Covid-19”. Tema ini secara langsung menunjuk kepada kondisi aktual yang sedang kita hadapi, yaitu situasi darurat global karena Covid-19. Bagi kita Lasallian Manado, dampak Covid-19 telah memaksa kita untuk menutup kampus sejak tanggal 16 Maret 2020. Sampai sekarang kita bekerja, belajar, dan beribadah dari dan di rumah dan kita belum bisa memastikan sampai kapan situasi darurat ini akan berlangsung.
Kebiasaan kita pada setiap tanggal 2 Mei mengadakan upacara bendera di kampus. Tahun ini kita tidak dapat melakukannya. Akan tetapi saya mengajak segenap Lasallian untuk sejenak kita merenungkan tema Hardiknas 2020: Pembelajaran apa yang dapat kita ambil dari Covid-19?
Pertama, Covid-19 memulangkan kita ke rumah dan keluarga kita masing-masing. Dari sana kita bekerja, di sana kita belajar dan beribadah. Kita tinggal di rumah dalam keluarga. Rumah (home) dan keluarga adalah dasar dan poros kehidupan kita. Kita kembali ke keluarga sebagai persekutuan paling pertama dan utama yang dianugerahkan Tuhan bagi kita. Covid-19 mengajarkan bahwa di rumah dan dalam keluarga kita aman, sehat, bekerja dan belajar, serta dikuatkan karena iman.
Kedua, Covid-19 mendorong kita untuk dengan cepat menyesuaikan cara mengajar dan belajar kita dengan sarana-sarana teknologi terbaru. Hal ini menyadarkan kita untuk bangun dan meninggalkan pedagogi yang tidak lagi sesuai tuntutan zaman. Dosen dan mahasiswa ditantang untuk menggunakan teknologi pembelajaran online (dalam jaringan), sementara para pejabat dan tenaga kependidikan diharapkan mampu mengelola administrasi secara cepat dan akurat. Kita belajar dari masa pandemi ini bahwa dalam hal pembelajaran dan pengelolaan pendidikan kita perlu terbuka kepada hal-hal baru yang diyakini sebagai anugerah yang Tuhan sediakan bagi kita.
Ketiga, ketika kita jauh satu sama lain karena bekerja dan belajar dari rumah, kiranya kita sadar bahwa “touching heart” menjadi tantangan. Bagaimana pembelajaran jarak jauh tetap dijiwai oleh
komponen pedagogi Lasallian itu? Sudah terdengar suara-suara dari kalangan dosen dan mahasiswa tentang kerinduan untuk kembali ke kuliah tatap muka. Pertemuan langsung di kelas dan kampus
memang bisa lebih menyentuh hati, maka sudah semestinya pembelajaran jarak jauh dilengkapi dengan komunikasi atau sapaan personal antar-kita. Setiap dosen sebagai Lasallian Educator hendaknya berkomunikasi dengan mahasiswanya. Mahasiswa perlu disapa untuk ketahui
keadaannya. Covid-19 mengajarkan bahwa apapun kondisi kita komunikasi yang personal dan menyentuh hati diperlukan: Itu suatu kebutuhan manusiawi!
Keempat, seluruh masyarakat terdampak Covid-19. Kita juga mengalami hal itu. Namun sejak minggu ketiga Maret 2020, kita sadar bahwa sebagian dari mahasiswa kita benar-benar mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kita bersyukur karena Gugus Tugas berhasil mengoordinasi gerakan solidaritas Lasallian yang melibatkan para pejabat, dosen, tenaga
kependidikan, karyawan, mahasiswa, dan alumni. Bahkan para sahabat dan kenalan kita turut peduli. Kita bersyukur, Caritas Indonesia dan Komisi Pengembanan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Manado mendukung kita dengan bantuannya. Solidaritas kita telah membantu tidak kurang dari 205 orang mahasiswa yang tinggal di asrama dan tempat kos di sekitar kampus. Covid-19 meneguhkan penghayatan kita akan Service dan Communion sebagai nilai-nilai utama Lasallian.
Kelima, dalam masa darurat ini Lembaga Misi dan Identitas menyelenggarakan pelayanan spiritual melalui perayaan Misa Kudus (hari Selasa, Rabu, Jumat) dan kursus Lasallian Formation. Dua program
ini kita akses secara daring. Kita berterima kasih kepada Pastor Hendro Kandowangko, Pr dan Pastor Andreas Rumayar, Pr yang dengan setia memberikan layanan tersebut. Kita belajar bahwa kapan dan di manapun sebagai Lasallian kita membutuhkan spiritualitas yang dibarui dan hidup rohani yang terpelihara.
Akhirnya, semoga tema Hardiknas 2020 mengobarkan semangat kita untuk terus maju dan berkembang dalam pendidikan dengan ciri khas Lasallian. Kiranya kita berkomitmen untuk bekerja sama, khususnya dalam hal pembelajaran, agar bisa memastikan bahwa semester genap 2019/2020 akan selesai secara tuntas dan dengan kualitas yang baik.
Bersama St. Yohanes Baptis De La Salle kita berujar dalam iman: “I will continue, oh my God, to do all my actions for the love of You. Live Jesus in our heart, forever.”
Manado, 2 Mei 2020
Hormat Kami
Prof. Dr. Johanis Ohoitimur
Rektor
COMMENTS