HomeBeritaHukum dan Kriminal

Tewas Pasca Kerusuhan Lapas, Hardoyo Sebut Bay Bukan Warga Filipina

Tewas Pasca Kerusuhan Lapas, Hardoyo Sebut Bay Bukan Warga Filipina

MANADO, JP- Seorang napi pria di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Tuminting Manado, Sabtu (11/04/2020) pekan lalu, meninggal dunia pasca-kerusuhan dan pembakaran fasilitas di Lapas tersebut.

Pria yang akrab disapa Bay itu meninggal usai dirawat di RSUP Prof Kandouw Manado.

Bay diduga syok berat saat terjadi kerusuhan di Lapas Manado, pada Sabtu (11/04/2020). Bay merupakan napi yang menghuni blok B, area yang tidak terdampak kebakaran saat para napi mengamuk. Lalu dia dilarikan ke RSUP Kandouw karena sesak napas, sebelum meninggal.

Baca Juga  Beri Arahan pada Penutupan Rakernis Bidang Pidsus, Untung Sampaikan Pesan Jaksa Agung

Bay sempat disebut-sebut sebagai warga Filipina, namun hal ini dibantah oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Utara, Edy Hardoyo.

Menurut dia, korban merupakan warga Kabupaten Kepulauan Sangihe.

“Tapi informasi sementara dari Konjen Filipina, bukan warga negara Filipina,” ujar Edy Hardoyo di Kanwil Kemenkumham Sulut, Senin (13/4/2020).

Ia mengatakan warga binaan itu meninggal bukan karena virus corona, melainkan karena sesak nafas diduga akibat syok saat polisi merangsek masuk ke dalam Lapas Manado untuk menenangkan massa yang anarkis saat kerusuhan.

Baca Juga  Sulut Ketambahan 10 Pasien Baru, Terbanyak Tomohon, Mitra-Bolsel "Pecah Telur"

“Waktu dilakukan tindakan oleh aparat, dia itu (Bay, red) mengalami syok berat, bahkan waktu itu diukur tensinya sampai 190 derajat celcius. Informasi dari lapas dia mengalami sesak napas, akhirnya di bawa ke rumah sakit kemudian meninggal,” beber Hardoyo seraya mengatakan masih menunggu hasil autopsi terhadap jasad dia yang akan keluar diperkirakan 14 hari lagi. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0