Tolak Kebijakan Pemprov Sulut Soal Kubur Pasien Covid-19, Warga Wori Bilang Begini ke Olly

Warga Desa Wori melakukan aksi penolakan terhadap rencana Pemprov Sulut mengadakaan lahan pemakaman pasien Covid-19 di desa mereka. Aksi ini terjadi di sela-sela kegiatan sosialisasi terkait rencana tersebut di Balai Pertemuan Umum Desa Wori, Kecamatan Wori, Minut.

MANADO, JP- Sejumlah kebijakan yang ditelorkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut dalam menangani pandemi virus corona ternyata mendapat penolakan dari warga.

Sebut saja, rencana menjadikan LPMP Provinsi Sulut di Pineleng sebagai rumah isolasi bagi orang dalam pemantauan (ODP) ditolak warga Pineleng, Minahasa.

Juga penolakan terhadap rencana penggunaan salah satu gedung pemerintah di Minahasa Utara sebagai rumah isolasi bagi OPD, sebagaimana disampaikan oleh Anggota DPRD Sulut asal Minut Netty Pantouw di rapat paripurna DPRD Sulut.

Kini, penolakan warga terhadap kebijakan Pemprov Sulut kembali terjadi. Berawal ketika Pemprov Sulut menggelar sosialisasi lahan pemakaman pasien Covid-19 oleh Pemprov Sulut, yang berlangsung di Balai Pertemuan Umum Desa Wori, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Selasa (28/4/2020).

Baca Juga  Maurits-Hengky Dilantik 30 Maret, SK Andre-Richard Masih Berproses

Kegiatan yang dihadiri Asisten I Pemprov Sulut Edison Humiang ini dijaga pihak TNI dan Polri. Namun kegiatan ini mendapat penolakan dari warga Desa Wori yang beramai-ramai datang ke lokasi sosialisasi tersebut. Mereka (Warga Desa Wori, red) sejak awal tidak menginginkan di desa mereka ada lahan pekuburan untuk pasien Covid-19.

Spanduk penolakan rencana Pemprov Sulut dari warga Desa Wori. (Foto: Istimewa)

Sambil bernyanyi dan melambaikan tangan, warga menyatakan penolakan terhadap rencana tersebut. “Tolak, tolak, kami menolak,” teriak warga.

Bahkan spanduk dan poster berisikan penolakan tersebut pun dibentangkan di sela-sela aksi tersebut.

“Kami dilahirkan, kami dibesarkan di Desa ini, kami akan berjuang melindungi tanah leluhur kami tercinta Desa Wori,” demikian bunyi tulisan di poster itu.

Baca Juga  Siap Wujudkan 3 Hal Penting, Gus Yaqut: Agama Harus Jadi Inspirasi Bukan Aspirasi

Suasana pun menjadi ramai membuat Kapolresta Manado, Kombes Pol Benny Bawensel SH MH dan Hukum Tua Desa Wori Romi Maramis harus turun tangan menenangkan warga.

“Tolong Kumtua (Hukum Tua), jangan jadikan Desa Wori sebagai lahan pemakaman pasien Covid-19,” teriak warga lagi.

Menariknya, dalam aksi ini, warga menitipkan salam untuk Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE sambil melontarkan kalimat bernada kritikan

“Salam pa Olly Dondokambey. Bukannya urus perut tapi urus kubur,” ujar warga sambil memegang perut. (JPc)