MANADO, JP – Perayaan Dies Natalis Fakultas Pariwisata Universitas Katolik De La Salle Manado, dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Tournamen Bola Voli antar SMA/SMK se-Sulawesi Utara (Sulut).
Kegiatan bertajuk Tourism Faculty VolleyBall Tournament ini terselenggara dari 27 Maret sampai 29 Maret 2023 di Sport Hall Unika De La Salle, Kombos, Kairagi 1, Manado, dengan melibatkan sekurang-kurangnya 8 tim bola voli dari SMA/SMK yang terundang
Dukungan berbagai pihak terkait teknis pelaksanaan pertandingan bola voli, tentu tak bisa dilepaskan dari andil Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Sulawesi Utara, yang digawangi oleh Ketua Umum Irjen. Pol Drs. Setyo Budiyanto, SH., MH., serta Sekretaris Umum Vipy Amuranto.
Adapun pertandingan berjalan dengan lancar, aman dan berkualitas. Hal itu tak bisa dipungkiri merupakan hasil dari kinerja, komunikasi serta manajemen panitia, bersama para pengadil (wasit, red) serta stakeholder yang terlibat didalamnya, untuk menyelenggarakan dengan peran maksimal dari masing-masing, demi sebuah kompetisi yang sesungguhnya. Dengan kinerja itu, hasil yang diperoleh adalah sebuah sportivitas, kualitas, dan kapabilitas, baik pemain, pengadil, panitia dan tentu saja penonton.
Dalam pertandingan ini, SMA Negeri 1 Manado dengan pelatihnya Lasarus Elungan meraih juara I, Juara II SMK Negeri 1 Airmadidi dengan pelatihnya Richie Maramis, serta Juara III SMA Negeri 1 Airmadidi, dan Juara IV SMA Negari 8 Manado. Pertandingan ini dipimpin oleh wasit Billy Rompies, dkk., yang diutus oleh Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Sulawesi Utara.
Namun demikian, di atas semua itu, suksesnya pelaksanaan kegiatan ini, adalah juga dukungan penuh: Yayasan Perguruan Tinggi Universitas Delasalle, sivitas akademika Unika De La Salle Manado, para sponsor dan donatur dan para penikmat bola voli yang telah ikut serta memeriahkan pada hari pelaksanaan setiap pertandingan.
DR. Melki Malingkas selaku Ketua Yayasan PTU Delasale menegaskan bahwa kompetisi yang berkualitas, tentu menjadi tujuan utama dari sebuah penyelenggaan event.
“Hal itu disebabkan oleh fakta bahwa jika kualitas yang kita diutamakan, maka kompetisi akan berjalan dengan baik, lancar dan tidak berpihak kepada satu tim atau kelompok tertentu,” ujarnya.
Kendati demikian, persaingan atau kompetisi itu akan semakin sehat jika sportivitas kental didalamnya. Yang kalah mengakui kekalahannya dengan sportif, sementara yang menang tidak jumawa dan terlampau merasa paling kuat. Ketika hal itu diletakkan secara seimbang, maka sportivitas adalah sebuah rasa hormat kepada siapapun yang menang, dan atau siapapun yang kalah. Akhirnya benarlah apa yang dikatakan oleh Simon Nguyen bahwa kemenangan dikenang paling lama dua dekade; tindakan sportivitas yang baik dikenang seumur hidup. (*/JPc)
COMMENTS