BERUNTUNG sekali Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) memiliki Bupati seperti ibu Tetty Paruntu. So cantik, pintar, dan pekerja keras membangun Minsel,” demikian ujar beberapa pengurus Laskar Manguni Indonesia (LMI) di luar Sulawesi Utara usai ibadah penutupan Rakernas LMI di Arya Duta Manado, Minggu (03/11/2019).
Ya, pengakuan kader “pasukan hitam” ini bukan isapan jempol. Setidaknya hal ini terungkap dari kesaksian Ketua DPD 1 Partai Golkar Sulut ini saat menghadiri ibadah penutupan Rakernas LMI.
Tetty bercerita, sebelum tahun 2010 dirinya bekerja di Jakarta. Namun kemudian dirinya terpanggil berkarya membangun daerah, Provinsi Sulut dan Kabupaten Minsel. Sehingga ia pun kembali ke Minsel dan maju sebagai calon Bupati Minsel.
“Tahun 2010 saya bertarung di Pilkada Minsel. Putaran pertama kalah dengan beda 900 suara. Saya terus berjuang dan berdoa. Saya janji menjadi berkat bagi banyak orang. Dan Tuhan mendengarkan doa saya dan pengurapan Tuhan membuat saya terpilih menjadi Bupati Minsel,” katanya.
Namun saat memulai tugasnya sebagai kepala daerah di Minsel, Tetty mengaku mengalami tantangan berat.
“Tahin 2010 Minsel alami hutang sskitar Rp106 miliar. Sangat besar. Saya terus berjuang dengan kekuatan Tuhan dan masyarakat, termasuk saya minta doa didoakan Pendeta Hannya Pantouw (Tonaas Laskar Manguni Indonesia),” tukasnya.
Sosok cerdas, peduli dan merakyat ini meyakini keberhasilannya menyelesaikan hutang tersebut karena selalu berjuang dan mengandalkan Tuhan.
“Luar biasa jika kita selalu andalkan Tuhan kita akan mendapat berkat melimpah dan mampu menyelesaikan setiap masalah yang kita hadapi. Seperti kata Kitab Suci ‘Carilah dulu kerajaan Allah maka semuanya akan ditambahkan kepadamu’. Saya selalu gelar KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani). Banyak yang protes saya jalan terus. Bagi saya Tuhan harus jadi nomor satu. Alhasil dalam 4 tahun menjabat hutang selesai,” jelasnya.
Persoalan lain, kata Tetty, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Minsel hanya Rp2,5 miliar. Selain itu dirinya dituding melakukan korupsi. Namun dirinya mengaku tidak memperdulikan tuduhan itu dan terus bekerja melayani masyarakat.
“Saya pun terus berdoa dan kerja. Saya terus membangun daerah yang saya pimpin. Bahkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara) saya bukannya bertambah tapi menurun terus. Tapi tidak mengapa karena semua demi masyarakat,” bebernya.
Wanita cantik dan inovatif dengan seabrek terobosan pembangunan dan penghargaan dan sempat dipanggil Presiden RI menjadi salah satu calon menteri ini, menyatakan masa tugaanya sebagai Bupat akan berakhir 2021 nanti.
“Saya selalu berdoa dan memasrahkan diri saya, hidup dan karya pengabdian saya kepada Tuhan. Keyakinan saya kapanpun Tuhan utus, saya meyakini selalu rancangan Tuhan yang terbaik. Pemimpin harus takut akan Tuhan agar rakyatnya diberkati,” paparnya.
Menariknya, Tetty mengaku kerja kerasnya di Minsel selama ini telah membuahkan hasil.
“Kalau dulu PAD Minselnya hanya Rp2,5 Miliar tapi sekarang sudah lebih dari Rp40 Miliar. Semua karena berkat kerja keras dna terlebih karena kemurahan kasih Tuhan,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS