JAKARTA, JP- Di beberapa tempat di Indonesia, ular dijadikan santapan. Seperti di Kota Tomohon, selama ini daging ular menjadi lauk pauk pada sebuah acara resepsi atau saat pengucapan syukur. Bahkan ular dijual di Pasar Beriman Tomohon dan diserbu warga.
Namun kini muncul larangan mengkonsumsi daging ular. Larangan itu datang dari Ketua yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat.
Ia meminta saran agar tidak terlalu sering menjadikan ular sebagai lauk pauk utama.
Aji beralasan, ular merupakan hewan pemakan hewan lain atau karnivora sehingga tidak baik dimakan manusia.
“Tidak ada rumusnya di kesehatan membolehkan makan hewan karnivora karena memicu bakteri yang tidak baik di tubuh untuk aktif,” kata Aji sebagaimana dilansir dari kompas.com.
Selain faktor kesehatan, alasan lain menurut Aji, adalah faktor eksistensi ular di alam.
“Dan kalau kita dari segi konservasi itu akan mengurangi populasi di alam karena tidak ada penangkaran ular,” katanya.
Menurut Aji dua faktor itu bisa jadi pertimbangan masyarakat agat tidak menyantap ular.
“Dengan demikian keberadaan di alam liar tidak terancam,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS