TOMOHON, JP- Biasanya para penerima Sakramen Krisma mengenalan busana putih hitam atau putih-putih.
Namun di Paroki Paroki Maria Ratu Damai Uluindano kota Tomohon, 114 umat yang menerima Sakramen Krisma mengenakan pakaian adat Minahasa.
Sakramen diberikan Uskup Manado Mgr Benediktus Estephanus Rolly Untu MSC dalam perayaan Ekaristia Kudus (Misa, red) di Gereja Katolik Paroki Paroki Maria Ratu Damai Uluindano kota Tomohon, Jumat (25/08/2019).
Dalam upacara ini, satu persatu umat yang hendak menerima Sakramen Krisma maju ke depan menghadap uskup. Lalu Uskup berkata “terimalah tanda karunia Roh Kudus”, uskup katanya akan berkata Damai Kristus. Damai itu buah Roh Kudus” dan dijawab amin oleh umat.
Setelah krismawan/krismawati berkata Amin (sudah menerima) atas kata uskup
Setelah itu, uskup akan memberikan “tamparan” pelan. Tindakan ini bermakna ajakan kepada krismawan-krismawati untuk berdiri dan pergi mewartakan kebangkitan.
Dalam khotbahnya, Uskup Rolly mengatakan Sakramen Krisma merupakan kepenuhan inisiasi.
“Dengan babtis, umat diangkat menjadi anak-anak Allah, menjadi keluarga Allah. Bacaan hari ini bahkan menyebut soal Keluarga Allah Universal, bukan hanya orang Katolik dan Kristen yang lain,” ujarnya.
Dikatakan Uskup Rolly, dengan babtis, ke-114 umat bagian dari 71 paroki di 37 keuskupan dan seluruh umat yang tersebar di seluruh dunia dengan sekitar 5000 uskup.
“Mereka juga menjadi bagian dua miliar orang yang mengakui Yesus Tuhan,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS