JP- Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue), Vatikan menerbitkan dokumen resmi yang berisikan pesan Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah kepada umat Islam di seluruh dunia.
Pesan tertanggal 17 April 2020 yang ditulis oleh Miguel Ångel Cardinal Ayuso Guixot, MCCJ selaku Presiden Dewan Kepausan Untuk Dialog Antar Umat Beragama ini diberi judul: Umat Kristiani (Katolik) dan Umat Muslim: Bersama Melindungi Tempat-Tempat Ibadah.
Hal ini menyikapi serangan terhadap gereja, masjid dan sinagoga baru-baru ini,
yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, yang telah melanggar hukum internasional. Di sisi lain memberikan penghargaan atas segala upaya yang dilakukan oleh komunitas internasional pada berbagai tingkat untuk melindungi tempat-tempat ibadah di seluruh dunia.
Dalam pesan ini pula, Vatikan mendorong umat Kristiani dan Islam untuk memberi perhatian terhadap mereka yang kondisinya terpuruk dalam konflik dan peperangan, korban perdagangan manusia, kaum miskin, penderita sakit, korban bencana alam serta pengangguran yang diakibatkan oleh ketidakadilan sosial dan mengajak umat Kristiani dan Islam bekerja sama saling membantu sesamanya yang membutuhkan, sebagai sumber pengharapan utama serta perwujudan dari ajaran agama masing-masing.
Selain itu, pesan ini juga berisikan doa dan ucapan selamat kepada umat muslim di seluruh dunia yang menjalankan ibadah Puasa dengan harapan spiritual agar umat Islam yang menjalankan ibadah puasa mendapatkan pahala berlimpah dan menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat ikatan kerohanian antara umat Kristiani dan Islam.
Pesan Ramadhan dan Idul Fitri ini juga mengingat kembali akan apa yang dikatakan Paus Fransiskus ketika beliau melakukan kunjungan ke Masjid Heydar Aliyev, di Baku (Azerbaijan) pada hari Minggu, 2 Oktober 2016, serta Dokumen tentang “Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian dan Hidup Dunia Bersama”, yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Dr. Ahmad Al-Tayyeb, di Abu Dhabi, pada 4 Februari 2019.
Diketahui, pesan ini merupakan tradisi tahunan bagi Vatikan, yang telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.
Pesan ini umumnya dikirim menjelang akhir bulan suci Ramadhan atau sebelum perayaan Idul Fitri, baik melalui perwakilan diplomatik negara sahabat di Vatikan maupun melalui Kedutaan Besar Vatikan (Nunciature) Vatikan di seluruh dunia. (JPc)
Berikut ini isi lengkap pesan Ramadhan dan Idul Fitri dari Vatikan:
DEWAN KEPAUSAN UNTUK DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA
Umat Kristiani (Katolik) dan Umat Muslim:
Bersama Melindungi Tempat-Tempat Ibadah
PESAN MENYAMBUT DATANGNYA RAMADHAN DAN IDUL FITRI 1441 H. / 2020 A.D.
Kota Vatikan
Saudara dan saudari umat Muslim yang terkasih,
Bulan Ramadhan mempunyai posisi sangat penting dalam agama anda, begitu pula bagi bapak, ibu, saudara/saudari terkasih, baik sebagai pribadi, keluarga, dan sosial. Bulan Ramadhan adalah waktu untuk pemulihan dan pertumbuhan rohani, berbagi dengan yang berkekurangan, serta memperkuat ikatan dengan kerabat dan teman-teman.
Bagi kami, teman-teman Kristiani (Katolik) anda, momentum ini adalah saat yang tepat untuk semakin memperkuat hubungan kami dengan anda, dengan menyapa anda, bertemu dengan anda dan, jika mungkin, ingin berbagi dalam sebuah iftar dengan Anda.
Ramadhan dan Idul Fitri memiliki nilai khusus untuk menumbuhkan persaudaraan antara umat Muslim dan Katolik. Dalam semangat inilah Dewan Kepausan bagi Dialog Antar Umat Beragama menyampai doanya yang terbaik dan ucapan selamat bagi anda semua.
Hal-hal yang kami pikirkan dan ingin kami bagikan juga dengan anda tahun ini dalam mengikuti tradisi yang kami hargai adalah mengenai perlindungan tempat ibadah.
Seperti kita ketahui, tempat-tempat ibadah menempati bagian penting dalam Kristianitas dan Islam, dan juga bagi agama-agama lain.
Bagi umat Katolik dan umat Muslim, gereja dan masjid adalah ruang yang disediakan untuk berdoa, baik secara pribadi maupun komunitarian. Tempat-tempat ibadah tersebut dibangun dan diperlengkapi sebagai sebuah sarana untuk mendukung keheningan, refleksi dan meditasi. Tempat itu adalah ruang dimana seseorang dapat pergi jauh ke dalam dirinya sendiri, sehingga dapat merasakan pengalaman bersama Tuhan dalam keheningan. Karena itu, tempat beribadah bagi agama apa pun adalah “rumah doa” (Yesaya, 56, 7).
Tempat-tempat ibadah juga merupakan ruang untuk keramahtamahan spiritual, dimana para penganut agama dari agama lain juga bersama-sama hadir untuk perayaan-perayaan khusus seperti pernikahan, doa sebelum pemakaman, ataupun acara-acara komunitas, dan lain-lain.
Sementara mereka ikut serta dalam acara-acara tersebut secara khusyuk dan penuh penghormatan terhadap acara yang diadakan oleh para penganut agama tertentu, mereka juga menerima keramahan yang diberikan kepada mereka.
Praktek semacam ini menjadi sebuah saksi istimewa tentang apa yang telah menyatukan di antara para penganut agama, tanpa mengurangi atau menyangkal apa yang membedakan mereka.
Dengan demikian, sangat baik kiranya untuk mengingat kembali apa yang dikatakan Paus Fransiskus ketika beliau melakukan kunjungan ke Masjid Heydar Aliyev, di Baku (Azerbaijan) pada hari Minggu, 2 Oktober 2016: “Bertemu satu sama lain dalam persahabatan persaudaraan di tempat sholat ini menjadi sebuah tanda yang kuat, tanda yang menunjukkan keharmonisan yang dapat dibangun oleh agama-agama secara bersama, berdasarkan hubungan-hubungan pribadi dan niat baik dari mereka yang bertanggung jawab”
Dalam konteks mengenai serangan yang baru-baru ini terhadap gereja, masjid, dan sinagoge oleh orang-orang tidak bertanggungjawab yang tampaknya menganggap tempat-tempat ibadah sebagai sasaran istimewa untuk kekerasan tidak masuk akal dan tanpa arah, perlu dicatat sebagaimana tercantum dalam Dokumen tentang “Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian dan Hidup Dunia Bersama”, yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Dr. Ahmad Al-Tayyeb, di Abu Dhabi, pada 4 Februari 2019, yaitu bahwa “Perlindungan tempat-tempat ibadah – sinagoge, gereja dan masjid – adalah tugas yang dijamin oleh agama, nilai-nilai kemanusiaan, hukum dan perjanjian-perjanjian internasional. Setiap upaya untuk menyerang tempat ibadah atau mengancam tempat-tempat itu dengan serangan kekerasan, pemboman atau perusakan, merupakan penyimpangan dari ajaran agama serta pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional “.
Bersamaan dengan menyampaikan penghargaan atas segala upaya yang dilakukan oleh komunitas internasional pada berbagai tingkat untuk melindungi tempat-tempat ibadah di seluruh dunia, kami berharap bahwa rasa saling menghargai, saling menghormati, dan kerja sama akan semakin memperkuat ikatan persahabatan yang tulus, dan memampukan komunitas kami untuk menjaga tempat-tempat ibadah demi memastikan adanya kebebasan fundamental bagi generasi mendatang untuk menganut agama yang diyakini.
Dengan diperbaharuinya penghargaan dan salam persaudaraan, atas nama Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama, kami menyampaikan salam persahabatan selamat memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah dan akan hadirnya Idul Fitri yang membahagiakan.
Dari Vatikan, 17 April 2020
Miguel Ångel Cardinal Ayuso Guixot, MCCJ
President
(Dikirim oleh Pastor Chris Ludong Pr, Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Manado)
COMMENTS