HomeBeritaPemerintahan

Warga Desak Tutup Bandara, Kadishub Sulut Bilang Begini

Warga Desak Tutup Bandara, Kadishub Sulut Bilang Begini

MANADO, JP- Desakan warga agar Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE menutup bandara dan pelabuhan-pelabuhan di Sulut, terus bermunculan.

Hal ini menyusul data dari Satgas Covid-19 Sulut yang menyebut dari 19 pasien yang positif virus corona umumnya barusan melakukan perjalanan dari luar daerah dan luar negeri ke Manado.

Dua pasien positif corona terakhir, masing-masing laki-laki berusia 72 tahun dan berusia 45 tahun dengan riwayat perjalanan dari Jakarta.

Terkait desakan ini, Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Utara Lynda Watania angkat bicara.

Ia mengatakan, Pemprov Sulut dan seluruh Pemda di Kabupaten dan Kota tidak memiliki kewenangan untuk menutup Bandar Udara (Bandara) dan Pelabuhan.

Baca Juga  Hebat! SMP Kristen Kali Ikut Lomba Cerdas Cermat Online Tingkat Nasional

Hal ini, lanjutnya, sesuai surat Menteri Perhubungan kepada Mendagri Nomor. PL.001/1/4 Phb 2020 tanggal 6 April 2020 perihal operasionalisasi bandara dan pelabuhan dan prasarana transportasi lainnya merupakan kewenangan pemerintah pusat.

“Perlu saya tegaskan di sini bahwa penutupan baik pelabuhan dan bandara adalah wewenang pemerintah pusat.
Dalam hal menutup pelabuhan misalnya, Pemda harus mendapatkan persetujuan Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Begitu juga untuk penutupan bandara merupakan kewenangan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,” ujarnya.

Meski demikian, lanjut Lynda Watania, pemerintah telah membatasi jam operasional penerbangan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan bagi seluruh penumpang pesawat.

Baca Juga  Tim Jaksa Penyidik Lakukan Tahap II dalam Perkara Impor Garam atas 5 Tersangka

“Jam operasional sudah dibatasi jam 6 pagi sampai jam 8 malam. Bandara tidak boleh tutup. Bandara harus terus operasi, karena tidak ada maskapai yang mau terbang hanya membawa sampel pemeriksaan covid untuk diteliti, lalu tidak muat penumpang, tentunya besar sekali untuk pengeluaran biaya operasionalnya,” jelasnya.

Diakui Watania, pandemi corona telah berdampak pada menurunnya jumlah penerbangan di seluruh bandara di Indonesia.

“Contohnya di Bandara Sam Ratulangi Manado terjadi penurunan jumlah penumpang secara drastis, dari 8.000 penumpang menjadi 500 penumpang setiap hari. Jumlah penerbangan juga menurun dari 84 penerbangan menjadi 21 penerbangan setiap hari,” tandasnya. (JPc)

Baca Juga  Polres Kepulauan Talaud Gelar Simulasi Sispamkota untuk Pengamanan Pilkada

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0