Wouw! Kepala Sekolah SMP Frater Don Bosco Manado Kirim Puluhan Siswa Digembleng di Barak Militer Usai Terpilih jadi Pengurus OSIS

Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan

FOTO: (Kiri atas ke bawah) Gubernur Deddy Mulyadi dan para pelajar SMA di Jawa Barat yang dikirim Deddy Mulyadi ke barak militer. (Kanan atas ke bawah) Kepala Sekolah Frater Julius Sole dan siswa pengurus OSIS SMP Frater Don Bosco Manado saat digembleng di Asmil Kompi Senapan A. Yonif Raider 712 – Tateli.

MANADO, JP – Di  Indonesia ternyata tidak hanya di Jawa Barat, yang mana sang Gubernurnya Deddy Mulyadi mengirim sejumlah pelajar SMA ke barak militer untuk menjalani serangkaian pendidikan karakter selama beberapa hari. Di Sulut juga demikian Kepala Sekolah SMP Frater Don Bosco Manado Frater Julius Sole, SPd. MPd., mengirim siswa-siswi di sekolah yang dipimpinnya ke barak TNI di Asmil Kompi Senapan A. Yonif Raider 712 – Tateli Kabupaten Minahasa, yang berlangsung sslama dua hari pada Sabtu – Minggu (30-31/08/2025).

Hanya saja bedanya, Kang Deddy mengirim para pelajar “nakal” ke barak militer, sementara  Frater Julius mengirim pengurus OSIS SMP Frater Don Bosco Manado, usai para pengurus OSIS itu terpilih lewat proses pemilihan yang demokratis bulan lalu.

Ketika dikonfirmasi, Frater Julius membenarkan hal tersebut. “Memang benar kami mengirim siswa-siswi yang barusan terpilih menjadi pengurus OSIS ke barak militer di Asmil Kompi Senapan A. Yonif Raider 712 – Tateli. Mereka mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS (LDKO),” ujarnya.

Menurut Frater Julius, digembleng di barak militer berarti peserta dibina dan dilatih secara intensif di lingkungan barak militer untuk membentuk karakter, disiplin, dan mental yang kuat.

“Tujuannya menanamkan nilai-nilai seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama sintara pengurus OSIS,” paparnya.

Dilatih baris berbaris dengan serius oleh salah seorang anggota TNI.

Lagi menurut sosok yang dikenal tegas dan disiplin ini, kegiatan itu untuk membentuk dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan siswa yang menjadi pengurus OSIS.

“Supaya mereka para pengurus OSIS dapat menjadi pemimpin yang visioner dan berkarakter, menjadi pemimpin yang berani, kreatif, bertanggung jawab, dan berdedikasi serta untuk membangun keterampilan dan percaya diri untuk menjadi pemimpin yang efektif,” bebernya.

Karena itu, Frater Julius berharap para siswa dapat memanfaatkan kegiatan LDKO untuk membentuk karakter disiplin, tangguh, bertanggungjawab dan cinta Tanah Air.

“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen kami dalam mempersiapkan para siswa-siswi menuju Generasi Emas 2045 yang menjadi Visi Presiden dan Wakil Presiden (Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka), juga mendukung program di bidang pendidikan dari Walikota dan Wakil Walikota Manado (Andrew Angouw – Richard Sualang) melalui Dinas Pendidikan Kota Manado,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Urusan Kesiswaan SMP Frater Don Bosco Manado Jan Biri SPd yang juga selaku pelaksana kegiatan menyebut bahwa kegiatan tersebut merupakan program unggulan dari sekolah mereka.

Baca Juga  Pergantian Jitu Luis Milla yang Mengantar Indonesia ke Semifinal

“Proses pendidikan di sana akan lebih menekankan pada pendekatan disiplin. Kami ingin membentuk karakter mereka yang baik dan kedisiplinan sebagai pemimpin” ucapnya.

Naik mobil truk TNI ke Asmil Kompi Senapan A. Yonif Raider 712 – Tateli.

PENGALAMAN PERTAMA

Sebelum menuju Tateli, pada pukul 07.30 Wita satu persatu siswa-siswi pengurus OSIS SMP Frater Don Bosco Manado mendatangi sekolah mereka, yang beralamat di Kelurahan Lawangirung Kecamatan Wenang Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara. Menariknya, yang datang untuk ikut kegiatan ini tak hanya pengurus OSIS tapi juga beberapa siswa-siswi lain sehingga jumlahnya menjadi 88 orang ini. Rupanya kegiatan ke barak militer ini tak hanya disambut gembira pengurus OSIS tapi juga digandrungi siswa-siswi lainnya di sekolah tersebut.

Para siswa ini mengenakan atasan kaos putih berlogo SMP Frater Don Bosco Manado dengan celana panjang hitam, dan sepatu dominan hitam. Mereka membawa ransel, botol air minum, karpet dan barang-barang lainnya.  Tak ada keraguan di wajah mereka apalagi ini pengalaman pertama mereka tinggal di barak tentara yang terikat disiplin dan latihan fisik yang melelahkan. Mereka justru terlihat  ceria bersemangat dan begitu antusias.

“Ini pertama kali terjadi. Kami sangat antusias. So semangat empat lima ini. Kapan lagi dapat pengalaman tinggal di barak,” ujar beberapa siswa.

Setelah semua terkumpul mereka menggelar doa  bersama dan kemudian dilepas secara simbolik oleh Kepala Sekolah Frater Julius. Setelah dilepas para siswa ini berjalan ke jalan raya  W.R. Supratman depan sekolah mereka lalu satu persatu dari mereka menaiki tampak tertib menaiki truk hijau TNI yang terparkir di tepi jalan raya itu.

“Baru pertama kali (naik truk tentara) seru ramai-ramai,” ujar sejumlah siswa begitu bersemangat.

Tak lama, konvoi truk TNI tersebut melaju menuju Asmil Kompi Senapan A. Yonif Raider 712 – Tateli.

Digembleng di lapangan terbuka.

TINGGAL DI BARAK

Setibanya di Tateli, ke-88 siswa SMP Frater Don Bosco Manado diterima pimpinan Asmil Kompi Senapan A. Yonif Raider 712 . Diawali dengan perkenalan dari kedua bela pihak, para siswa dan sang pelatih Samit Sukarno. Lalu dari siang sampe malam para siswa ini tinggal di barak dan mendapat materi bela negara, latihan peraturan baris berbaris (PBB) serta materi tentang kepemimpinan yang diberikan pelatih dan langsung menjalani praktek.

Di hari kedua, setelah bangun tidur para siswa tersebut mengikuti senam dan lari pagi bersama. Setelah makan pagi mereka kembali menerima materi sekaligus mempraktekan latihan PBB dan ditambah dengan latihan memasang tenda barak. Selain itu akibat ketidakdisiplinan sejumlah siswa mereka sesekali mendapat sangsi diantaranya jalan jongkok. Meski demikian para siswa generasi masa depan ini begitu antusias mengikuti semua materi dan latihan yang diberikan oleh pelatih.

Para siswa dilatih disiplin dengan bangun pagi sebelum fajar, mengikuti latihan fisik seperti lari. Selain itu mereka diajarkan bertanggung jawab untuk membersihkan barak dan menjaga lingkungan tetap bersih. Mereka juga menjalani pelatihan ala militer meliputi baris-berbaris, kedisiplinan, pemasangan tenda batak, yang menanamkan nilai kepemimpinan dan kerja sama.

Baca Juga  Majukan Dunia Pendidikan, CEP Gunakan 2 Aplikasi Ini
Diuji mental dan daya tahan dengan masuk dalam got yang kotor.

Lewat kegiatan ala militer ini para siswa dilatih kedisiplinan dan mental yang kuat dengan menuntut mereka untuk taat aturan, berkomitmen pada tugas, dan mengembangkan mental yang kuat menghadapi berbagai tekanan serta mendapat pendidikan karakter yang bertujuan untuk mengubah perilaku dan mendidik karakter siswa, juga dibentuk kemandirian dan tanggung jawab untuk menjadi lebih disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

“Kami bersyukur bisa mendapatkan kesempatan berharga selama tinggal di barak, baik menambah wawasan kami tentang kepemimpinan, PBB dan bela negara. Ini pengalaman yang luar biasa bagi kami pengurus OSIS,” ujar Ketua osis Liandro Bansaleng didampingi Wakil Ketua Florensa Tandaju.

“Ini pengalaman pertama kami mengikuti kegiatan ini. Sekalipun cukup melelahkan tapi kami sangat bersyukur bisa mengalami pengalaman seperti ini. Apalagi di sini kami dilatih untuk disiplin dan diajarkan tentang baris berbaris, kepemimpinan dan bela negara. Terima kasih Komdan Samit,” kata Rafael Gesimaking, salah satu pengurus OSIS yang juga Ketua Kelas 7F dan diiyakan teman-temannya.

Latihan gerak jalan.

DIDUKUNG ORANG TUA, JADI CONTOH BAGI SEKOLAH LAIN

Para orang tua siswa tersebut menyambut baik kebijakan tersebut. Mereka berharap semoga dengan LDKO ini anak-anak mereka semakin disiplin dan lebih bertanggungjawab, serta semakin percaya diri dan kreatif.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat John Iroth mengapresiasi kebijakan dan program LDKO tersebut. “Luar biasa itu. Sangat bagus patut jadi contoh bagi sekolah lain. Itu upaya melahirkan pemimpin masa depan yang diharapkan masyarakat,” katanya.

Mendapat materi tentang kepemimpinan.

Senada, aktivis Sulut Stenly Towoliu dan Harold Lumempouw memberikan apresiasi terhadap kebijakan kepala sekolah dan kegiatan tersebut.

“Itu sangat positif. Patut jadi contoh bagi sekolah lain,” tegas keduanya senada.

Keduanya mengusulkan agar semua pengurus OSIS di sekolah-sekolah digembleng di barak militer setelah terpilih di sekolah masing-masing.

“Harus digembleng sejak di sekolah. Ini juga untuk memilimalisir perilaku negatif siswa-siswi yang suka tawuran, narkoba, bolos dan lain sebagainya,” tandas keduanya.

Para siswa dan guru serta pihak Asmil Kompi Senapan A. Yonif Raider 712 – Tateli foto bersama.

(Simon)