MANADO, JP – Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengeluarkan hasil survei terbaru terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2024, dalam konferensi pers hasil temuan dan analisis isu ekonomi, pilihan dan peta kekuatan bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (bapaslon) Sulut, di salah satu hotel berbintang di Manado, Jumat (13/09/2024).
Peneliti LSI Denny JA Fajar Moestar menjelaskan bahwa survei dilaksanakan pada 1-7 September 2024, dengan margin error sebesar 3,5 persen. Dari survei tersebut menunjukan bahwa bapaslon Elly Engelbert Lasut dan Hanny Joost Pajouw (E2L-HJP) melesat dengan elektabilitas tertinggi, mengungguli dua bapaslon lainnya Steven Kandouw dan Denny Tuejeh (SK-DT) dan Yulius Selvanus dan Victor Mailangkay (YS-VM).
Di mana, lanjut Fajar, E2L-HJP disebut memenangi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulut jika digelar hari ini dengan 53,3 persen suara, unggul di banyak kantong pemilih. Pasangan calon yang diusung Partai Demokrat ini unggul telak 20 persen dari paslon SK-DT yang mendapat suara 34,5 persen. Sedangkan paslon YS-VM hanya meraih suara 4,3 persen.
Sementara yang belum memutuskan memilih ada sekitar 10 persen.
Fajar membeberkan beberapa faktor yang membuat pasangan E2L-HJP unggul dari dua pasangan lainnya.
E2L adalah cagub paling populer dan paling disukai diantara dua cagub lainnya yaitu SK dan YSK. Tingkat pengenalan terhadap E2L sebesar 94 persen dan kesukaan sebesar 84,5 persen, tingkat pengenalan SK 90,5 persen dan kesukaan 78,3 persen serta tingkat pengenalan YS 29 persen dan 62,4 persen.
Selanjutnya, 50 persen pemilih menyatakan bahwa masalah ekonomi adalah masalah paling penting dan prioritas yang harus diselesaikan oleh gubernur mendatang dan E2L-HJP dinilai paling mampu menyelesaikan masalah ekonomi. Di mana 61,7 persen pemilih menyatakan mendukung E2L-HJP sebagai gubernur, sebesar 29 persen mendukung SK-DT, dan 3,2 persen menyatakan mendukung pasangan YS-VM.
Selain itu, E2L-HJP dianggap paling mampu membuat perubahan di Sulut. Sebesar 55 persen pemilih menyatakan pasangan E2L-HJP yang paling mampu membuat perubahan, sedangkan SK-DT 32,5 persen dan YS-VM 21 persen.
Yang menarik, E2L-HJP unggul di semua kantong pemilih. Di kantong pemilih Protestan yang memiliki baseline 64,7 persen, pasangan E2L-HJP meraih 53,8 persen, SK-DT 36,6 persen dan YS-VM 3 persen. Di kantong pemilih Islam yang memiliki baseline 32,8 persen E2L-HJP meraih 51,1 persen, SK-DT 30,9 persen dan YS-VM 7 persen. Dan di kantong pemilih Katolik yang memiliki baseline 2,5 persen E2L-HJP meraih 70,2 persen, SK-DT 29,8 persen dan YS-VM 0 persen.
Sementara kantong pemilih Milenial, yakni pemilih yang berusia di bawah 40 tahun, E2L-HJP juga unggul dengan raihan di atas 50 persen, SK-DT sebesar 30-an persen dan YS-VM sebesar
Di kantong pemilih akar rumpu/wong cilik, pasangan E2L-HJP juga unggul dibanding dua pasangan lainnya. Pemilih dengan pendapatan di bawah Rp3 juta lebih dari 50 persen memilih pasangan cagub E2L-HJP. Sedangkan pasangan SK-ADT unggul di pemilih dengan penghasilan di atas Rp3 juta, yakni 46,1 persen, sementara E2L-HJP 43,3 persen. Di pemilih emak-emak, petani, wiraswasta dan buruh, E2L-HJP juga unggul telak. Sedangkan di kantong pemilih konstituen partai, pasangan E2L-HJP unggul di pemilih Demokrat, Gerindra, Golkar dan Nasdem. Sedangkan pasangan cagub SK-DT unggul di pemilih PDIP.
Diketahui, survei LSI ini menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan 800 responden. Survei mengunakan metode wawancara tatap muka dan kuisioner. Meski begitu, LSI mengungkapkan pilkada masih berlangsung dua bulan sehingga masih mungkin terjadi perubahan. (Simon)
COMMENTS