Wujudkan Visi Sekolah, SMP Frater Don Bosco Manado Gelar Bina Iman Bagi Siswa Kelas 7

Angkat Tema "Berakar, Bertumbuh dan Berbuah"

Suter Aloysie P. Karm membawakan materi kepada para siswa-siswi SMP Frater Don Bosco Manado di kegiatan Bina Iman..

MANADO, JP – Seluruh siswa-siswi kelas 7 SMP Frater Don Bosco Manado didampingi para guru dan wali kelas masing-masing mengikuti kegiatan Bina Iman yang berlangsung di Pertapaan Karmel Tampusu Kabupaten Minahasa Provinsi Sulaweai Utara pada Sabtu (04/10/2025). Menariknya, para peserta Bina Iman ini tidak hanya beragama Katolik tapi juga beragama lain dan mengangkat tema “Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah”.

Dalam kegiatan ini, para peserta bersatu dalam doa, membaca Kitab Suci dan renungan, serta mendapatkan materi dan diskusi yang berfokus pada nilai-nilai keagamaan dan moral yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat belajar mengajar di sekolah.

Kegiatan Bina Iman yang berlangsung dari pagi hingga sore ini begitu khusuk dengan dukungan alam Pertapaan Karmel Tampusu yang menyejukan dan asri tatkala para peserta melakukan doa bersama dan membaca Kitab Suci. Selain itu, kegiatan ini juga berlangsung serius ketika Suster Aloysie P. Karm dari Tarekat Putri Karmel memberikan materi yang menarik karena mengangkat tentang perilaku hidup yang baik dan benar di kalangan siswa-siswi sembari memberikan penekanan tentang ajaran gereja dan perilaku baik seperti apa yang harus dilaksanakan.

 

Di sesi pendalaman materi ini juga berlangsung diskusi dan sharing diantara peserta, tapi juga diselingi keseruan dan keceriaan diantara para siswa-siswi dan guru yang dibuat dalam bentuk permainan, gerak, lagu dan tari, sehingga menampilkan suasana penuh kekeluargaan, kebersamaan dan persekutuan yang indah. Suasana penuh keakraban dan kebersamaan membuat perjalanan rohani sehari itu semakin bermakna.

Para siswa terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan Bina Iman, apalagi didukung dengan suasana alam yang sejuk dan asri tersebut.

“Sangat menyenangkan bisa ikut kegiatan Bina Iman ini. Kami sungguh bersyukur dan berharap kegiatan ini terus dilakukan. Materi dari suster sangat menarik dan relevan buat kami terapkan dalam hidup sehari-hari baik di sekolah, di rumah maupun di mana saja,” ungkap para siswa.

Rillya Lengkong SPd., salah satu guru sekaligus wali kelas 7F ketika dimintai tanggapannya mengaku seluruh siswa-siswi kelas 7 SMP Frater Son Bosco Manado telah mengikuti kegiatan Bina Iman di Tampusu dengan tema “Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah”.

Baca Juga  Gelar Rakerwil, LMI Kaltim dan Sulsel Bahas Kesiapan Rakernas

“Tentunya sangat diharapkan lewat kegiatan ini, para siswa-siswi belajar untuk berakar kuat dalam iman, bertumbuh dalam persaudaraan, dan berbuah dalam perbuatan baik. Semoga buah iman ini terus mereka bawa dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Karena itu dia mengaku sangat bersyukur dengan terselenggaranya kegiatan ini.

“Kegiatan Bina Iman ini tentu sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi. Iman anak-anak semakin ditingkatkan, juga mereka saling sharing menguatkan satu sama lain. Mampu membangun kebersamaan, kekompakan dan persaudaraan diantara mereka. Ini sungguh luar biasa. Semoga walau kegiatannya hanya sehari tapi berdampak besar bagi anak-anak,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Frater Don Bosco Manado Frater Julius Sole SPd., MPd., ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kegiatan tersebut.

“Kegiatan Bina Iman ini kami selalu buat tiap tahun dan diperuntukan bagi semua siswa-siswi kelas tujuh tanpa kecuali. Ini sejalan dengan Visi sekolah kami, yakni terbentuknya peserta didik yang tangguh dalam Iman atau Fides, Pengetahuan atau Scientia dan Persaudaraan atau Fraternitas,” ujanya.

Menurut Frater dari Tarekat CMM ini, Bina Iman merupakan kegiatan pembinaan spiritual yang bertujuan untuk memupuk dan mengembangkan iman Katolik siswa-siswi melalui doa, pembacaan Kitab Suci, renungan, serta penerapan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari lebih khusus di sekolah. Selain itu, tambahnya, kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk saling berbagi pengalaman, memperluas jejaring pertemanan, serta menciptakan kenangan yang bermakna dalam suasana keakraban dan kebersamaan.

“Kegiatan ini menjadi wadah bagi siswa untuk memperdalam pemahaman iman, mempererat tali persaudaraan serta memahami dan memperluas pengetahuan serta menerapkan nilai kasih serta toleransi antarumat beragama,” paparnya.

Kepala Sekolah SMP Frater Don Bosco Manado Frater Julius Sole SPd., MPd.

Lagi menurut Frater Julius, pentingnya kegiatan Bina Iman bagi para siswa-siswi agar menumbuhkembangkan nilai-nilai serta karakter iman Katolik.

“Semoga setelah mengikuti kegiatan ini anak-anak memahami nilai iman Katolik dengan baik dan benar serta mewujudkannya dalam perilaku sehari-hari, termasuk saat berada di sekolah,” paparnya.

Baca Juga  Tolak Pin Emas DPRD Sulut, MJP: Yang Rakyat Butuh Kerja dan Prestasi Emas

Selain itu, lanjut Frater Julius, kegiatan Bina Iman menjadi momen kebersamaan yang bertujuan untuk memperkuat iman, mempererat tali persaudaraan, dan menyegarkan pikiran.

“Melalui sesi refleksi rohani yang dipimpin oleh Suster Aloysie P. Karm, diskusi yang inspiratif, serta berbagai aktivitas rekreasi yang menyenangkan, para peserta diajak untuk memperdalam pemahaman iman dan memperkuat nilai-nilai kekatolikan dalam kehidupan sehari-hari,” tukasnya.

Ia pun tak lupa berterima kasih untuk semua guru pembimbing, para panitia, dan teman-teman siswa-siswi, terlebih Suster Aloysie P. Karm, yang sudah memberi semangat dan keceriaan serta pengelola Pertapaan Karmel Tampusu.

“Pada intinya kegiatan Bina Iman ini bertujuan membantu siswa-siswi menumbuhkan dan menghayati iman Katolik sesuai dengan ajaran Kristus, membentuk mereka menjadi pribadi yang utuh melalui pendidikan iman,” tukasnya.

Hal itu, lanjut Frater Julius, meliputi pemahaman spiritual dan pengembangan nilai-nilai moral., menciptakan suasana kebersamaan yang akrab dan penuh kasih, sehingga siswa-siswi merasa terhubung dengan sesama dan komunitas gereja, mendorong mereka untuk mengamalkan nilai-nilai kasih, kebaikan, dan saling menghormati dalam interaksi dengan teman, guru, dan lingkungan serta menanamkan pengertian dan toleransi antarumat beragama dalam suasana keberagaman.

“Semoga buah iman ini terus kita bawa dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.

(Simon)