MANADO, JP- Jelang pendaftaran calon walikota dan wakil walikota yang akan maju di Pilkada Manado, para kandidat masih terus bergerilia. Namun ada yang berbeda dari gerilia para kandidat ini.
Sebut saja Calon Walikota Manado Julyeta Paulina A. Runtuwene. Bersama pendampingnya Calon Wakil Walikota Harley Mangindaan dan suami tercinta GS Vicky Lumentut selaku Ketua DPD Partai Nasdem kota Manado yang juga Walikota Manado, wanita yang akrab disapa JPAR ini aktif melakukan komunikasi politik, baik dengan Partai NasDem selaku partai pengusung maupun dengan beberapa partai politik koalisi lainnya seperti Partai Perindo dan Partai Solidaritas (PSI).
Kandidat yang hingga kini masih menjabat sebagai rektor Universitas Negeri Manado (Unima) ini harus bolak balik Manado-Jakarta menemui dan berkomunikasi dengan DPP agar dapat diusung menjadi calon walikota Manado.
Demikian juga dengan kandidat yang hampir pasti diusung PDI Perjuangan Andre Angouw (AA). Politisi yang masih menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Sulut ini aktif membangun komunikasi dengan petinggi partai berlambang banteng moncong putih baik di tingkat DPC Manado, maupun di tingkat DPD Sulawesi Utara dan dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Jakarta. Apalagi hingga kini belum diketahui pasti siapa calon wakil walikota yang akan mendampingi AA.
Begitu juga dengan Jimmy Romba Rogi. Calon tunggal walikota Manado dari Partai Golkar ini masih sibuk membangun komunikasi politik dengan petinggi partai politik lainnya.
Pasalnya, Imba sapaan akrabnya masih membutuhkan tambahan minimal 3 kursi untuk bisa diusung maju di Pilkada Manado. Sejauh ini komunikasi politik terus dibangun mantan walikota Manado ini dengan Partai Golkar, Gerindra, Hanura dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), baik di level DPC,/DPD, DPD I/DPW maupun di level DPP.
Berbeda dengan Mor Dominus Bastiaan dan Hanny Joost Pajouw (MOR-HJP). Pasangan calon walikota dan wakil walikota yang diusung Partai Demokrat dan PAN ini, sudah jauh lebih dulu mendapatkan tiket maju di Pilkada Manado, karena telah memenuhi syarat minimal dukungan partai politik.
Hal ini membuat paslon milenial yang memiliki jargon “Manado Di Berkati Harapan Jadi Pasti” tersebut tak lagi sibuk dengan partai tapi menghabiskan banyak waktu untuk fokus dan all out melayani masyarakat.
Didasari komitmen “ingin lebih melayani”, MOR-HJP setiap hari datang menyapa dan mendengarkan aspirasi warga sambil menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka untuk membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19 lewat penyaluran paket sembako dan masker.
Tak heran bila warga selalu sangat antusias setiap kali menyambut kedatangan dan kepedulian dari kedua sosok rendah hari ini.
Pengamat Politik Sulut Donny Sepang SIP mengatakan, untuk saat ini MOR-HJP dinilai banyak kalangan lebih unggul dibanding yang lain karena paling aktif turun menyapa warga dan menyalurkan bantuan.
“Ibarat lomba lari MOR-HJP sudah berlari sementara yang lain masih di garis start. Jika yang lain sibuk dengan partai politik, pasangan ini justru aktif turun ke masyarakat dan memberikan bantuan sembako. Karena saat ini yang dibutuhkan warga yang terdampak pandemi Covid-19 adalah perhatian dan aksi nyata dari para kandidat. Mirip iklan motor Yamaha di televisi, MOR-HJP semakin di depan,” kata Sepang.
Diakui Sepang, masih ada waktu sampai awal Desember bagi kandidat lain untu mengejar ketertnggalan tersebut.
“Waktu masih cukup panjang bagi kandidat lain untuk mengejar ketertinggalan. Tapi ini juga menjadi tantangan bagi MOR-HJP apakah konsisten dengan apa yang sudah dilakukan selama ini atau justru sebaliknya. Karena jika konsisten maka kans besar bagi MOR-HJP meraih kemenangan,” tandas Sepang. (JPc)
COMMENTS