MINAHASA, JP- Panitia Pembentukan Kabupaten Minahasa Barat (Minbar) terus bergerak meski di tengah pandemi Covid-19 dan ketidakpastian pencabutan moratorium oleh Pemerintah Pusat.
Di bawah kepemimpinan Anggota DPRD Minahasa Rommy Posma Leke SE., MSi., selaku Ketua Umum, Panitia terus membuktikan komitmen dan keseriusan mereka dalam pencapaian cita-cita bersama terwujudnya Kabupaten Minbar.
Terbukti, setelah dilantik oleh Bupati Minahasa Royke Oktavian Rorong (ROR) beberapa waktu lalu, Panitia langsung menggelar rapat perdana pasca pelantikan yang berlangsung di Kampoeng Harmagedon, kediaman Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Laskar Manguni Indonesia (LMI); Pendeta Hanny Pantouw STh, ormas adat terbesar di Indoensia, di Desa Tateli Satu, Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa, Sabtu (06/11/2021).
Anggota Panitia Pembentukan Kabupaten Minahasa Barat menghadiri rapat di Desa Tateli Satu, Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa.
Rapat yang digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat tersebut, dipimpin langsung Ketua Umum Panitia Rommy Leke didampingi Sekretaris Umum Maxi Rarumangkay, Bendahara Umum Ellen Rampengan, serta para Wakil Ketua masing-masing Zon Kawa, Viktor Torar, Raymon Frans dan Wakil Sekretaris Willem Kuntag serta dihadiri sejumlah anggota panitia.
Dalam rapat ini dibahas 3 poin penting yakni pesiapan deklarasi pembentukan Kabupaten Minbar, penyusunan team kerja dan penyusun proposal buku kajian secara akademik.
“Tim kerja penting demi efektivitas dan efisien demi kelancaran pelaksanaan tugas panitia,” ujar Leke.
Rapat ini berlangsung serius namun penuh kekeluargaan hingga melahirkan beberapa keputusan penting dan strategi.
Pertama, menetapkan kegiatan deklarasi pembentukan Kabupaten Minbar yang akan digelar pada tanggal 27 November 2021 dengan lokasi yang ditentukan kemudian.
Kedua, telah dibentuk tim kerja dan ditetapkan nama-nama anggota Tim Kerja di lima kecamatan yang akan bekerja mensosialisasikan tentang Pembentukan Kabupaten Minbar.
Ketiga, menyusun buku kajian Pembentukan Kabupaten Minbar yabg akan dibuat dengan berkoordinasi dan berkonsultasi ke pihak-piha terkait, termasuk universitas.
Dalam kesempatan itu, Leke mengingatkan seluruh panitia untuk serius dan tetap kompak dalam setiap kegiatan panitia.
“Kita sudah dilantik dan saatnya bergerak cepat. Kita harus fokus bekerja keras secara bersama-sama. Harus hadir dalam setiap kali rapat. Kalau sudah beberapa kali tidak hadir di rapat berarti tidak mau menjadi panitia lagi. Karena upaya ini merupakan harapan seluruh masyarakat di Dapil 4 ini,” paparnya.
Menariknya, di sela-sela rapat hadir Ketua Umum DPP LMI Pdt Hanny Pantouw STh. Ketika diminta untuk berbicara dihadapan panitia, ia mengatakan bahwa secara pribadi, keluarga maupun Ormas Adat LMI sangat mendukung penuh Panitia Pembentukan Kabupaten Minbar.
“Ini langkah yang baik. Apalagi saya merasa terhormat rapat pertama panitia pasca pelantikan dibuat di rumah saya. Yang pasti saya mendukung upaya baik ini,” ujarnya.
Menurut Pdt Hanny, panitia yang dilantik merupakan orang-orang pilihan yang terpanggil untuk memberi diri, tenaga, pikiran, waktu dan bahkan finansial untuk melahirkan daerah otonomi baru Kabupaten Minbar.
“Kalian adalah orang-orang pilihan yang menjadi bagian dari sejarah ini (Terbentuknya Minbar, red). Berilah yang terbaik,” tandasnya.
Ketua Umum DPP LMI Pdt Hanny Pantouw STh., saat berbicara dihadapan Panitia Pembentukan Kabupaten Minahasa.
Turur hadir Anggota DPRD Minahasa Tonny E Rampenga, Camat Mandolang, Camat Pineleng dan Hukum Tua Desa Tateli Satu Toni Pusung SPd. (JPc)
COMMENTS