HomeBeritaBerita Utama

Kuatir 14 Ribu Warga Talaud di Mindanao, Begini Strategi Bupati E2L Tangkal Penyebaran Virus Korona

Kuatir 14 Ribu Warga Talaud di Mindanao, Begini Strategi Bupati E2L Tangkal Penyebaran Virus Korona

TALAUD, JP- Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud dr Elly Engelbert Lasut (E2L) mengungkapkan kekuatiran terhadap 14 ribu warga asal Talaud yang tinggal di Mindanao, Filipina, negara yang juga terjangkit virus corona atau Covid-19.

“Jadi kalau di lintas batas (Talaud-Filipina) ada ketakutan kalau sudah terinfeksi dan itu berbahaya untuk masyarakat, dan dampaknya masyarakat jadi takut serta cemas,” ujarnya.

Menurut Bupati, ketakutan dan kecemasan ini, disebabkan ketidaktahuan masyarakat soal corona.

“Jadi kita sudah sampaikan penggunaan masker bukan orang sehat, tapi orang yang sakit, dia terinfeksi, yaitu orang batuk makin lama makin berat, panas tinggi tidak turun-turun, sesak nafas dan gejala lainnya,” jelasnya.

Lalu bagaimana strategi Bupati E2L dalam menangkal penyebaran virus korona?

Menurut satu-satunya kepala daerah di Sulut yang berstatus dokter ini, memberikan penjelasan tentang penggunaan masker.

Ia mengatakan, jika masyarakat mengetahui penggunaan masker maka tidak akan terjadi perebutan pembelian masker.

“Tidak akan terjadi perebutan, mau cari masker, atau mau timbun, atau mau berebutan membeli, atau mau simpan masker. Masyarakat harus diedukasi soal itu,” ungkapnya.

Baca Juga  Sulut Ketambahan 22 Pasien Baru Positif Corona, Dua Klaster Ini Mendominasi

Hal lain, lanjut Bupati E2L, memberi pengertian kepada masyarakat terkait pentingnya cuci tangan pakai sabun.

“Jadi kenapa harus cuci tangan? Karena ketika orang batuk maka batuk itu kemudian akan kena di mana-mana, di kursi, meja, pintu atau dinding dan bertahan selama 9 jam. Jadi benda-benda di tempat umum kadang kita sudah sentuh benda itu, kalau kita sentuh dia pindah di tangan, kalau kita mengucek mata, maka virus akan terinfeksi. jadi bukan cuma batuk, tetapi lewat tangan dia bisa masuk menginfeksi,” katanya.

Menurut Bupati E2L, penggunaan masker dan cuci tangan itu adalah cara untuk mencegah percepatan penyebaran

“Orang nggak tahu sekarang cuci tangan untuk apa, pakai hand sanitizer untuk apa, pakai disinfektan untuk apa. Jadi perlu edukasi sehingga masyarakat akan sadar dengan sendiri. Jadi cara menggunakan masker dan cara cuci tangan itu adalah cara untuk mencegah percepatan penyebaran,” tegasnya.

Sementara itu, untuk mencegah penyebaran virus melalui kapal dan pesawat, Bupati E2L mengungkapkan, langkah pertama yang dilakukan adalah mewajibkan penumpang yang tiba menggunakan hand sanitizer.

Baca Juga  Inilah Amanat Lengkap Letkol Inf (Purn) Vincensius Mamarodia di HUT ke-25 Legio Christi Keuskupan Manado

“Hand sanitizer ini untuk cuci tangan sebelum keluar dari bandara, virus ini akan lemah terhadap disinfektan dan alkohol, ketika kita cuci di air yang mengalir dia mati. Jadi orang mencuci tangan ketika dia keluar, dia sudah tidak pembawa virus, jadi disitu langkah pertama,” bebernya.

Untuk hal tersebut, Bakal Calon Guberbur Sulawesi Utara ini sudah bekerjasama dengan pihak keamanan.

“Sudah bekerjasmaa dengan TNI, Polisi, Pol PP, dimana begitu mereka turun dari kapal, kita berikan hand sanitizer. Kemudian di cek pakai termolaser, jika diatas 37 derajat berarti dia ada infeksi, apalagi jika ada batuk-batuk walaupun belum diketahui itu infeksi atau belum. Kalau seandainya ditemukan bahwa dia terinfeksi akan dibawah ke rumah sakit atau puskesmas,” paparnya.

Di samping itu, lanjut Bupati E2L, di Puskesmas akan disiapkan ruangan minimal persis hotel kelas melati. Sebuah ruangan perawatan yang nyaman membuat pasien tenang dan tidak merasa dihukum.

“Di Puskesmas, kita ambil tindakan kedokteran, antara lain menggunakan antivirus acyclovir. Semua virus menggunakan itu walaupun belum tentu mempan terhadap virus korona dan juga sekarang kita tambah bahwa seluruh masyarakat Talaud memakai profilaksis (pencegahan, red) klorokuin. Jadi itu seluruh masyarakat Talaud kita anjurkan untuk obat pencegahan terhadap malaria,” tandasnya.

Baca Juga  Siapa Sebenarnya St. Nikolaus, Sinterklas dan Santa Claus?

Penggunaan obat klorokuin tersebut, kata Bupati E2L, sudah sesuai rekomendasi WHO. Di mana pemberian profilaksis klorokuin untuk dilakukan pencegah malaria, tetapi dampak obat ini menurut informasi dari berbagai sumber bahwa juga melemahkan virus korona.

“Tujuan profilaksis klorokuin adalah malaria, dengan harapan berdampak pada korona. Jadi tidak salah juga kalau kita anjurkan masyarakat minum, supaya dia bisa mencegah malaria dan informasi yang memang belum ada apa rilis resmi dari WHO,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait Filipina yang menerapkan lockdown, Bupati E2L menegaskan tidak berdampak pada ekonomi masyarakat Talaud.

“Tidak berdampak sama sekali. Karena Filipina dengan Indonesia masih border crossing agreement (Kerjasama lintas batas, red), masih soal lintas batas. Jadi tidak secara langsung memberikan dampak ke kabupaten Talaud,” kuncinya. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0