NTT, JP- Terobosan penting dan strategis dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam upaya pembangunan ekonomi di daerah ini.
Di mana Pemprov NTT melakukan pinjaman sebesar Rp189,7 miliar rupiah.ke PT PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero, untuk pembangunan 16 ruas jalan Provinsi NTT, tanpa harus menunggu kucuran dana pemerintah pusat.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan pinjaman yang dilakukan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) di Kupang dan Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad di Jakarta dan disiarkan secara langsung melalui video conference., Rabu (05/08/2020).
Terobosan Pemprov NTT ini diapresiasi pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.
Apresiasi ini didampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti via video conference pada acara Penandatangan Perjanjian Pinjaman Daerah antara Pemerintah Provinsi NTT dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) di Ruang Rapat Gubernur, Rabu (05/08/2020).
“Selamat atas perjanjian penandatangan ini. Pa Gub (Gubernur) adalah orang (Kepala daerah, red) keempat yang melakukan penadantanganan perjanjian seperti ini. Ini terobosan yang sangat baik. Kami terus dorong dan fasilitasi daerah-daerah untuk lakukan inovasi-inovasi sehingga bisa jalankan program-program prioritasnya terutama di saat pandemi covid 19 seperti ini,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti via video conference pada acara Penandatangan tersebut,
sebagaimana keterangan tertulis dari Humas Pemprov NTT.
Karena itu, lanjutnya, perlu langkah-langkah inovatif agar program-program prioritas daerah tetap bisa dilaksanakan saat terjadi kekurangan keuangan akibat pandemi Covid 19 ini.
“Pinjaman seperti ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah-daerah agar bisa kembali positif di akhir kuartal ketiga. Jadi begitu dana pinjaman cair langsung direalisasikan pembangunan tersebut,” katanya.
Apresiasi juga datang dari Dirjen Bina Keuangan Daerah (Bangda) Kemendagri, Mochamad Ardian Noervianto. Namun ia mengingatkan kewajiban dari Pemprov NTT untuk menyediakan anggaran yang memadai di APBD selama tiga tahun ke depan berupa pokok pinjaman, bunga serta pembiayaan lainnya sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani.
“Semoga Pemprov NTT bisa dan mampu mengelola dana pinjaman tersebut secara efisien, efektif, akuntabel, transparan, dan penuh kehati-hatian dari aspek perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawabannya,” pintanya.
Sementara itu, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan bahwa penandatanganan pinjaman tersebut merupakan agenda penting untuk NTT dari sisi ekonomi, sosial, budaya, dan kemasyarakatan.
Ia juga berterima kasih kepada Dirut SMI yang berkenaan meminjamkan dana untuk NTT, sehingga NTT tidak hanya menunggu dana dari pusat.
Mantan Anggota DPR-RI Fraksi Nasdem ini juga mengatakan bahwa bantuan tersebut akan digunakan secara akuntabel, transparan,kreatif dan inovatif untuk akses infrastruktur di NTT agar selain bisa digunakan untuk akomodasi masyarakat, bisa juga untuk membuka akses ke destinasi-destinasi pariwisata NTT yang selama ini sulit dijangkau para pengunjung.
“Kalau infrastruktur bisa berjalan baik, seluruh destinasi pariwisata kami yang sangat eksotik dan atraktif itu dapat berkembang dan ekonomi juga bertumbuh baik. Sekali lagi terima kasih kepada Kementerian Keuangan dan kementerian Dalam Negeri yang telah lakukan pembinaan sehingga kami dapat pinjaman ini. Ini memberikan manfaat yang besar untuk kami,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS