MINAHASA, JP- Momentum Hari Raya Idul Fitri tepat di Hari Raya Ketupat dan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Kamis (20/05/2021), menjadi berkah bagi Oma Ully Lolong-Makawimbang, seoang janda miskin yang sudah lanjut usia (lansia) di Kampung Gorontalo Kelurahan Tondano Timur, Kecamatan Tondano, Kabupaten Minahasa.
Pasalnya, di dua momen tersebut janda muslim ini mendapat rumah layak huni yang diberikan oleh Ketua DPD Partai Golkar (PG) Kabupaten Minahasa Adrie Kamasi SH., MH., lewat Program Bedah Rumah PG Minahasa.
Wartawan jejakpublik.com mendatangi rumah baru Oma Ully yang berlokasi di Lorong Sondo Kampung Gorontalo Kelurahan Wawalintouan, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
Lokasinya tidak jauh dari Kantor Bupati Minahasa, yang berjarak kurang lebih 300 meter. Dan untuk sampai di rumah Oma Ully, wartawan media ini harus melewati sebuah lorong sempit. Dan begitu tiba di depan rumah yang dicat warna kuning putih ini, wartawan jejakpublik.com disambut Oma Ully yang kala itu didampingi cucu Meliana Mariahi dan Hadijah Latiwayer yang mengaku sebagai anak angkat Oma Ully. Terlihat keceriaan terpancar dari wajah Oma Ully.
“Baru kali ini Oma Ully seceria ini. Maklum baru dapa rumah baru dari Bapak Adrie Kamasi,” ujar Hadijah Latiwayer.
Ketika diwawancarai, Oma Ully mengaku sangat senang. Pasalnya, selama ini puluhan tahun tinggal di rumah yang kumuh yang terbuat dari tripleks, kayu dan papan yang sudah lapuk. Tak ada penerangan listrik. Dinding dan atap rumah penuh berlubang sehingga ketika hujan turun rumah ini digenangi air. Lebih miris lagi, tempat tidur Oma Ully yang hanya terbuat dari potongan papan yang disusun berjajar, dengan posisi beberapa meter dia atas tanah. Rumah Oma Ully pun nyaris ambruk. Memang, ada keinginan untuk memperbaiki rumahnya, namun Oma Ully mengaku tak punya uang.
“Kita so (tinggal) di sini puluhan tahun. Rumah so begini (kumuh, red). Setelah paitua (suami, red) meninggal tahun 2021 kita tetap tinggal di rumah ini bersama anak-naka dan cucu-cucu-cucu. Mo perbaiki rumah mar nda ada doi,” kenangnya.
Oma Ully mengaku setiap tahun berharap pemerintah dapat memperbaiki rumahnya. Apalagi ketika sudah hidup menjanda. Namun harapan itu tidak pernah terwujud.
“Selama ini so beberapa kali ada orang-orang yang datang di rumah. Dorang foto kong ukur ini kintal rumah kong bilang mo beking bagus (perbaiki, red). Mar sampe skarang nda pernah beking-beking. Cuma abis dijanji,” kata Oma Ully dengan nada kecewa dan diamini anak angkatnya Hadijah Latiwayer.
Ketika harapan itu nyaris hilang seiring usianya yang terus bertambah tua, mendadak datang sekelompok orang yang mengaku dari pengurus DPD PG Kabupaten Minahasa yang diinstruksikan oleh Adrie Kamasi selaku Ketua DPD PG Minahasa untuk melakukan survei rumah Oma Ully.
“Dari dorang semua cuma satu kita kenal ibu Norma Ani (Wakil Bendahara DPD PG Minahasa, red). Kebetulan tetangga. Dorang bilang mo lia-lia kita pe rumah mo perbaiki,” kata Oma Ully.
Kala itu Oma Ully mengaku tak percaya karena sebelumnya sudah ada pihak-pihak lain yang datang dengan tawaran yang sama namun tidak pernah direalisasi.
“Dorang bilang dorang pe Ketua Bapak Adrie Kamasi yang mo beking ini rumah. Mar kita masih belum percaya karena inga tu lalu-lalu (Pengalaman sebelumnya di mana ada beberapa pihak yang datang dan menjanjikan untuk memperbaiki rumah Oma Ully, red). Apalagi oma nda kenal deng belum pernah bakudapa deng Bapak Adrie Kamasi,” paparnya.
Namun ketika Pengurus DPD PG Minahasa datang kembali ke rumah kumuhnya dan melakukan acara peletakan batu pertama, Oma Ully pun percaya. Tapi ia tetap diliputi rasa penasaran siapa sebenarnya Adrie Kamasi itu.
Sering berjalannya waktu, bahan material bangunan tiba di lokasi dan rumah kumuh Oma Ully pun mulai dibedah oleh tukang yang dibiayai oleh politisi yang akrab dengan inisial AK.
Hingga akhirnya, di momen perayaan Idul Fitri bedah rumah itupun tuntas. Dan tepat di momen Hari Raya Ketupat dan dan Harkitnas Oma Ully dan keluarganya memiliki rumah baru yang layak huni, usai dilangsungkan acara peresmian yang diawali dengan doa yang dibawakan Imam Masjid Alhaq Rio Agalui dan sambutan oleh Sekretaris Febry Suoth mewakili Adrie Kamasi.
Istri dari Alm. Kader Lolong ini terlihat sempat meneteskan air mata haru saat Wakil Bendahara Norma Ani yang berada disampingnya melakukan pemotongan pita. Bahkan tangan Oma Ully sempat gemetaran saat menerima kunci rumah dari Wakil Ketua Bidang OKK Jemmy Sigar dan ketika membuka pintu rumah barunya itu.
Namun ketika berada dalam rumah Oma Ully dan keluarganya sangat bahagia. Keceriaan terlihat jelas di wajah yang sudah menua itu. Apalagi setelah puluhan tahun berharap, mereka akhirnya boleh merayakan Idil Fitri di rumah baru yang layak, berkat kepedulian Adrie Kamasi dan Partai Golkar Minahasa.
“Ini seperti mimpi. Nda percaya boleh dapa rumah baru yang layak sebelum kita meninggal. Mar kita bersyukur akhirnya boleh tinggal di rumah yang layak setelah puluhan tahun tinggal di rumah yang so nda layak mo tinggal. Apalagi bisa Idul Fitri di rumah yang layak. Terima kasih banyak for Bapak Adrie Kamasi dan pengurus Partai Golkar Minahasa yang so kase rumah yang layak ini,” paparnya.
Ucapan selamat pun berdatangan baik dari Pengurus DPD PG Minahasa yang hadir maupun dari tetangganya, termasuk dari sang pemberi rumah Adrie Kamasi yang disampaikan oleh Febry Suoth dalam sambutannya.
“Oma cuma bisa bilang makase banyak kepada Bapak Adrie Kamasi yang so kase rumah baru ini deng Partai Golkar Minahasa. Kalau yang laeng cuma abis dijanji mar Bapak Adrie Kamasi so beri bukti nyata sekalipun belum pernah bakudapa. Semoga Bapak Adrie Kamasi dan keluarga juga Partai Golkar Minahasa selalu diberkati dan sukses selalu,” ucapnya.
Meski bahagia, ibu dari 4 anak dan 8 cucu ini masih menyimpan segurat kerinduan yang belum terwujud.
“Jujur kita baru sampe di lia foto Bapak Adrie Kamasi yang ada di baliho yang ada di muka rumah. Makanya kita selalu berdoa semoga suatu saat nanti kita boleh bakudapa langsung deng Bapak Adrie Kamasi,” harap Oma Ully.
Menariknya, sejumlah warga lorong Sondo Kampung Gorontalo mengapresiasi kepedulian Adrie Kamasi dan PG Minahasa.
“Ini luar biasa. Pemimpin yang sangat merakyat, yang peduli dengan kesulitan dan harapan warga. Kami lihat Pak Adrie (Kamasi, red) tidak melihat latar belakang orang yang dibantu. Beliau beragama Kristen tapi mau bantu umat muslim, terlebih yang so janda lanjut usia deng kurang mampu seperti Oma Ully yang beliau (Adrie Kamasi, red) sendiri belum kenal dan ketemu langsung. Bahkan sekalipun beliau Ketua Partai Golkar tapi dalam membantu beliau tidak lihat warna partai. Karena semua orang di sini (Lorong Sondo, red) tahu persis anak dari Oma Ully adalah kader PDI Perjuangan. Dan bagi kami bantuan ini bukan pencitraan tapi murni kepedulian dari Bapak Adrie Kamasi, karena saat ini belum ada iven politik, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) dan Pileg (Pemilihan Legislatif) masih sangat jauh,” ujar Yanto Hulungo dan Jafar Hulungo senada, tetangga Oma Ully.
Tak hanya itu. Menurut warga Lorong Sondo lainnya, mereka mendapat informasi dari Pengurus DPD PG Minahasa bahwa bantuan bedah rumah ini memakai dana pribadi Bapak Adrie Kamasi alias bukan menggunakan uang rakyat yang ada di APBD Minahasa.
“Lebih hebat lagi kami dapat info bahwa rumah Oma Ully adalah rumah keempat di Kabupaten Minahasa, yang dibedah oleh PG Minahasa yang digagas dan dibiayai oleh Bapak Adrie Kamasi. Ini contoh pemimpin yang sesungguhnya yang torang ada tunggu-tunggu. Salut buat Bapak Adrie Kamasi dan Partai Golkar Minahasa,” tandas Robby Mambu. (JPc)
COMMENTS