HomePemerintahan

Target PAD 100 M per Tahun, RSUD ODSK Mulai Beroperasi, OD: Jangan Salah Tafsir, Ini Bukan Olly – Steven

Target PAD 100 M per Tahun, RSUD ODSK Mulai Beroperasi, OD: Jangan Salah Tafsir, Ini Bukan Olly – Steven

MANADO, JP- Komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara kembali dibuktikan dengan dilangsungkannya Soft Opening Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Optimalisasi Daerah Sehatkan Keluarga (ODSK) oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, Rabu (09/06/2021).

Diawali dengan laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Daerah Sulut Debie Kalalo. Dikatakannya, Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) tersebut dibangun sejak  8 Oktober 2019 lalu atau sebelum pandemi Covif-19 tersebut, di atas lahan sertifikat HGB NO. 352-A 1380531 tahun 1985 dengan luas 38.800 meter persegi.

“Fasilitas ruang gedung meliputi, managemen, rumah duka serta landscape/area parkir dan taman. Selanjutnya terkait bentuk bangunan utama di bangun dengan tiga bagian utama yang saling terhubung yang terdiri dari ruang IGD, ruang perawatan serta ruang tunggu,” ungkapnya.

Disebutkannya, daya tampung rumah sakit ini dibangun dengan klarifikasi type B dan mempunyai daya tampung sebanyak 376 bed yang terdiri dari ruang IGD, ruang ICU, area hemodialisa umum dan isolasi, ruang VIP dan VVIP ruang perawatan kelas 1, ruang perawatan kelas 2 dan ruang perawatan kelas 3.

Baca Juga  Sulut Ketambahan 12 Pasien Positif Corona, Kebanyakan Karena Riwayat Perjalanan

“Cakupannya adalah pelayanan ginjal, hipertensi dan diabetes. Ada 250 tenaga medis dan 40 dokter. Ini akan terus berubah. Dan mulai besok sudah mulai beroperasi,” kata Kalalo.

“RSUD ODSK ini merupakan rumah sakit rujukan bagi pelayanan diantaranya, IGD, Poli Klinik, mata, anak, kebidanan yang dibangun dengan dana sebesar Rp304 miliar berlantai 11 dan memiliki sarana 376 tempat tidur,” tambahnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Olly berharap rumah sakit ini bisa melayani pelayanan kesehatan meski belum rampung semuanya.

“Ini baru soft opening sehingga sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Semoga tahun ini bangunan yang belum selesai bisa selesai,” katanya.

Menurut Olly, RSUD ODSK diperuntukan bagi masyarakat terlebih bagi pelayanan BPJS Kesehatan.

“Masyarakat Sulut hampir 80 persen dicover BPJS. Tentu dengan adanya rumah sakit ini proses pelayanan berlangsung dengan baik,” harapnya..

Menariknya, di kesempatan tersebut Olly membantah RSUD dinamakan dengan namanya.

Baca Juga  Terbukti Korupsi, Mantan Kacab PT Perikanan Nusantara Bitung Divonis 9 Tahun Penjara, Denda Rp 500 Juta

“Kalau beri nama orang itu ada aturannya. Orang mati lima tahun dulu baru bisa (disematkan) nama suatu bangunan atau jalan,” tandasnya.

Tampak dari depan bangunan RSUD ODSK.

Karena itu, Olly berpesan agar masyarakat tidak salah tafsir dengan penamaan ODSK. Baginya penamaan ODSK memberikan spirit bagi masyarakat bahwa pemerintah hadir memberikan layanan kesehatan yang terbaik. Dan sesuai aturan Menkes, lanjutnya, pemberian nama rumah sakit harus identik dengan daerah.

“Masyarakat jangan salah tafsir bahwa ini rumah sakit Olly (Dondokambey) – Steven (Kandouw). Bukan seperti itu. Ini sama juga dengan program di Kabupaten Mitra, ada sebutan ODSK yang artinya orang desa sehat kuat,” tukasnya.

Olly mengatakan dengan adanya soft opening, maka rumah sakit ini secara resmi beroperasi dan dapat memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.

“Mudah-mudahan pembangunan selesai ini tahun. Tetapi rumah sakit sudah bisa beroperasi dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Apalagi masyarakat Sulut hampir 80 persen dicover BPJS Kesehatan,” tukasnya.

Baca Juga  "Bau Amis" Bansos Covid-19 Tercium Bawaslu, Begini Wujudnya

Lagi menurut Olly, rumah sakit ini akan memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Pembangunan rumah sakit telah menghabiskan dana anggaran sebesar Rp304 miliar yang dikerjakan PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur-red). Rumah sakit ini memiliki 376 bed kalau dikali Rp500 ribu satu bed dikali 350 hari, bisa memperoleh Rp175 miliar per tahun. Itu belum termasuk pengobatan dan lainnya. Paling tidak akan mendapatkan Rp100 miliar PAD per tahun,” bebernya.

Ditambahkan Olly, hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) tidak ada temuan yang krusial.

“Untuk tempat parkir, akan dimanfaatkan lahan di samping bangunan rumah sakit. Nantinya Pemprov akan melakukan penghapusan bangunan yang mangkrak. Kita akan lakukan penghapusan bangunan baru akan digunakan tambahan dana APBD untuk menyiapkan fasilitas lahan parkir,” pungkasnya.

Turut hadir Wakil Gubernur Steven Kandouw, Ketua TP-PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Sekretaris TP-PKK Sulut Kartika Maya Kandouw-Tanos, Sekprov Edwin Silangen. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0