JAKARTA, JP-
Masih ingat pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) di tugu Kartasura, Sukohoarjo? Setelah dirawat petugas medis di rumah sakit, kini pelaku bernama Rofik Asharudin sudah sadar dan bisa berkomunikasi walau masih harus mendapatkan perawatan.
“Kondisinya alhamdulillah cukup stabil dan bisa berkomunikasi. Ini masih dilakukan perawatan. Semoga yang bersangkutan cepat sembuh,” kata Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo.
Menariknya, kepada polisi pelaku mengaku melakukan aksi terorisme karena terpapar paham ISIS. Namun, belum diketahui dari mana pelaku belajar paham ISIS
“Nanti akan didalami soal motif, dan dari mana paparan isis itu, apakah dari medsos atau dari sejumlah orang,” jelas Dedi Prasetyo.
” Pelaku masih amatir, belum terlihat ada jejak bergabung dalam jaringan tertentu.
Belum ada indikasi tersangkut masalah yang bersangkut dalam jaringan, baik JAD di Jawa Tengah, maupun kelompok yang lain,” jelasnya.
Hingga kini, polisi akan terus mengusut tuntas kasus tersebut. Tim Densus 88 Antiteror dan Polda Jateng menggeledah rumah orang tua pelaku dan menemukan bahan-bahan untuk membuat bom. Serbuk yang ditemukan di rumah pelaku itu identik dengan sisa serpihan di TKP dan tubuh pelaku.
Dari hasil penyitaan tersebut, dan identifikasi Inafis bahwa pelaku diidentifikasi atas nama RA dari sidik jari dan dari ijazah. Disebut-sebut pelaku sosok pendiam sehingga jarang bersosialisasi dengan maayarakat. (Sc/JPc)
COMMENTS