FOTO: Audy Karamoy (kedua dari kanan/baju putih) saat bercengkrama dan membaur dengan masyarakat di Desa Ranomerut, Minahasa
MINAHASA, JP – Nama Audy Karamoy terus menguat sebagai calon bupati (cabup) Minahasa yang akan diusung Partai Gerindra di Pilkada Serentak tahun 2024. Ia dikenal sebagai sosok yang sederhana, peduli dan merakyat sehingga menjadikannya pemimpin baru Minahasa yang sangat dirindukan dan diingini masyarakat.
Meski merupakan seorang pengusaha besar dan sukses, namun Audy Karamoy selalu tampil sederhana. Kesederhanaan Audy tergambar setiap kali ia berkunjung ke masyarakat. Mengenakan pakaian biasa-biasa saja, harganya murah dan terjangkau oleh masyarakat biasa. Bajunya itu bajunya rakyat, yang sederhana dan bukan yang mahal-mahal atau dibeli dari luar negeri.
Di banyak kegiatan yang melibatkan masyarakat, Audy kerap mengenakan kemeja putihnya dibalut jaket kulit warna cokelat yang harganya juga murah. Sepatu yang kerap dipakainya saat turun ke masyarakat adalah sepatu kets kegemarannya. Kesederhanaannya dalam berpakaian tersebut membuatnya tak pernah berjarak dengan masyarakat.
Menurut warga yang mengenalnya mengaku gaya berpakaiannya itu sudah sejak dulu, termasuk saat ia menjadi pengusaha sukses, memegang sejumlah jabatan penting dan strategis serta kini menjadi bakal calon Bupati Minahasa. Audy Karamoy tetap berpakaian sederhana seperti masyarakat pada umumnya.
Namun menurut pria kelahiran Tondano 62 tahun silam ini, dirinya sudah terbiasa seperti itu sejak dulu, bukan karena baru sekarang saat dia mencalonkan diri menjadi Bupati Minahasa. Baginya dengan mengenakan kostum itu, dirinya merasa dekat dengan masyarakat dan sebaliknya masyarakat tidak malu atau tidak ragu mendekatinya meski saat ini mencalonkan diri sebagai bupati Minahasa.
Selain sederhana, Audy Karamoy juga sosok yang merakyat. Pria yang dijuluki Tou Tondano ini selalu membaur, bercengkrama, hingga bersua foto bersama masyarakat. Dalam banyak acara Audy tak mau duduk di tempat terhormat, tapi selalu membaur bersama masyarakat. Dan ketika ia melintasi jalan raya dengan mobilnya, Audy kerap menghentikan mobilnya di jalan dan membuka kaca mobilnya sekedar menyapa masyarakat atau bahkan lalu turun bertemu dan bercengkrama dengan masyarakat yang melakukan aktivitas bersama di pinggir jalan.
Yang menarik, ketika menyapa atau bertemu dengan masyarakat Tondano, pria yang aktif di gereja dan menjabat sebagai Koordinator Pria/Kaum Bapa (P/KB) GMIM ini berbicara dalam bahasa daerah dengan begitu fasih sehingga dengan mudah direspon dengan antusias oleh masyarakat.
Pemilik nama lengkap Jacob Pilemon Audy Karamoy ini juga merupakan sosok yang luwes dan masuk ke semua lapisan masyarakat. Tidak pandang bulu atau latar belakang suku, agama, golongan dan sebagainya. Ia bergaul dengan lintas generasi mulai dari anak-anak, Gen Z dan Milenial, dewasa dan lanjut usia (lansia). Bahkan ketika mensponsori sejumlah turnamen olahraga Audy pun ikut menjadi peserta lomba seperti di iven Turnamen Catur se-Minahasa yang digelar setiap bulan. Juga di kegiatan gereja GMIM jebolan SD GMIM Ranomerut, Minahasa, SMP Negeri Tandengan, Minahasa dan SMA Negeri 2 Manado ini, ikut menjadi peserta lomba baik perseorangan maupun beregu, seperti pada Hari Persatuan (HAPSA) Pria/Kaum Bapa (P/KB) Sinode GMIM dan sebagainya. Semua ini membuatnya begitu dekat dengan masyarakat, tidak ada sekat yang membatasi.
“Selama ini publik mengenal para pejabat sebagai tokoh yang berjarak dan hidup mewah. Sementara Pak Audy Karamoy muncul sebagai figur yang sederhana dan merakyat, mudah bergaul dengan siapa saja. Pakaian dan sepatu yang dikenakannya juga biasa-biasa saja sehingga membuat dia seperti rakyat pada umumnya. Padahal beliau seorang pengusaha besar dan sukses, juga sekarang mencalonkan diri menjadi bupati Minahasa,” ujar Ketua Forum Tou Minahasa DR Alfian Ratu SH., MH., didampingi Sekretaris Jean Maengkom SH., MH.
Selain sederhana dan merakyat, Audy Karamoy juga merupakan sosok yang peduli. Ia banyak menyumbang dananya untuk membantu masyarakat sehingga dijuluki dermawan. Juga menyumbang dana ratusan juta demi membantu pembangunan banyak gereja, panitia kegiatan, panitia hari raya gereja seperti HAPSA P/KB Sinode GMIM dan sebagainya.
Di samping itu, Audy Karamoy diketahui sudah melakukan banyak kerja nyata yang tulus untuk kemajuan daerah dan kepentingan masyarakat Minahasa. Banyak yang sudah ia kerjakan diantaranya menggelontorkan dana pribadinya bernilai miliaran rupiah untuk membangun Moy Residance (hotel, red), Moy Restorant, Moy Convention Centet (gedungMeeting, Incentive, Convention, and Exhibition – MICE) dan Makarios Hot Pool and Cafe (tempat pemandian air panas, red), yang kesemuanya berlokasi di Tondano, ibu kota Minahasa. Kerja nyata yang dilakukannya jauh sebelum Pilkada ini untuk mendukung dan memajukan Pariwisata Minahasa yang menjadi kekayaan dan keunggulan dari daerah kelahirannya, sekaligus mengikis pandangan banyak orang yang menilai Tondano sebagai “kota mati”.
Hal lain, kepedulian dan kerja nyata Audy Karamoy dalam memajukan olahraga di Minahasa, sekaligus ikut menggenjot prestasi atlet-atlet Minahasa dengan mensponsori turnamen banyak cabang olahraga dengan dananya sendiri, dengan menggandeng sejumlah organisasi seperti Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI) Kabupaten Minahasa, Forum Tou Minahasa (FTM), Kawanua Country Club (KCC) Minahasa Raya.
Ia juga melakukan kerja nyata saat menjabat ketua, sekretaris atau bendahara pada banyak organisasi diantaranya organisasi pengusaha, organisasi olahraga dan organisasi gereja dalam hal ini Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).
Ketua PB POBSI (Persatuan Olahraga Billiard Seluruh Indonesia) Provinsi Sulut tahun 2010-2015 dan Bendahara PERGATSI (Persatuan Gate Ball Seluruh Indonesia) Provinsi Sulut tahun 2017-2025 ini, juga dinilai kandidat yang paling mengerti dengan generasi Gen Z dan Milenial di Minahasa.
Hal itu dibuktikan Audy Karamoy dengan mensponsori iven yang melibatkan generasi Gen Z dan Milenial dengan dananya sendiri, sekaligus mengajak anak muda untuk hidup sehat dan berprestasi. Kepeduliannya ini menumbuhkan simpati dari kalangan generasi muda di bidang olahraga. Apalagi bakal cabup yang sarat pengalaman ini digadang-gadang akan dipasangkan dengan sosok milenial sebagai calon wakil bupati Minahasa Perly Pandeiroot (42 tahun) yang juga adalah Ketua DPC Partai Gerindra Minahasa, sehingga menjadi sebuah kombinasi top, perpaduan ideal pasangan calon yang diyakini akan memenangi Pilkada Minahasa pada 27 November 2024 nanti.
Jiwa muda Audy Karamoy telah menjadi daya tarik bagi generasi Gen Z dan Milenial di Minahasa yang begitu mengidolakannya dan mendukung Audy untuk menjadi pemimpin Minahasa.
“Pak Audy Karamoy sudah banyak berbuat untuk masyarakat Minahasa. Banyak masyarakat tahu Pak Audy sudah banyak berbuat jauh sebelum Pilkada. Mensponsori iven turnamen di banyak cabang olahraga dengan dananya sendiri yang tidak sedikit. Dia bukan sosok yang terlihat baik dan peduli ke masyarakat atau sekedar menebar janji manis karena mau maju di Pilkada Minahasa. Itu yang membuatnya memiliki kelebihan dibandingkan dengan kandidat lainnya,” papar sejumlah tokoh masyarakat Minahasa yakni Welly Senduk yang juga Ketua KCC Minahasa Raya ini dan Jeffry Uno selaku Ketua PERCASI Kabupaten Minahasa.
Atas itu semua, Audy Karamoy mengaku dirinya hanya ingin menjadi orang yang berguna bagi banyak orang.
“Seseorang tidak dilihat dari jabatannya, kekayaannya, pangkatnya, dan asal-usul keturunannya, melainkan dilihat dari seberapa banyak memberi manfaat kepada orang lain,” ucap suami dari Penatua Linda Mesengi ini.
Mantan Manager Persma dan Manado United, klub sepak bola kebanggaan warga Sulut yang berkiprah di pesepakbolaan nasional sekitar tahun 1995-2005 dan 2010-an ini mengaku, dirinya tak pernah lupa akan pesan orang tuanya serta terinspirasi oleh semboyan tokoh dan pahlawan nasional asal Sulut DR. Sam Ratulangi, yakni “Si Tou Timou Tumou Tou”.
“Kita nda pernah lupa akan pesan kehidupan dari kita pe orang tua yang meminta kita menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang. Kita juga sangat terinspirasi semboyan Doktor Sam Ratulangi, pahlawan nasional kita yakni ‘Si Tou Timou Tumou Tou’ yang artinya manusia hidup untuk menghidupkan orang lain. Seorang manusia akan jauh lebih berguna jika memberikan manfaat kepada orang lain,” katanya.
Diakui Ketua GABPEKNAS (Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional) Provinsi Sulut tahun 2005-2010 dan Sekretaris GAPENSI (Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional) Propinsi Sulut tahun 1995-2000 ini, di satu sisi Minahasa daerah yang tidak mengalami kemajuan yang berarti di banding daerah lain dan di sisi yang lain masih banyak masyarakat Minahasa yang hidupnya susah.
“Itu alasan kenapa kita mo maju Pilkada Minahasa. Kita ingin Minahasa maju dan masyarakat sejahtera. Karena kita lihat Minahasa masih babagitu jo (tidak ada perubahan yang lebih baik, red), sementara banyak masyarakat hidup susah. Dan kita pilih maju hanya lewat Partai Gerindra karena punya akses ke pusatnya (Karena Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga berdarah Minahasa telah menjadi Presiden RI),” tandas Audy Karamoy yang adalah ayah dari Claudya Karamoy, Ketua Perempuan Indonesia Raya (PIRA), Organisasi Sayap Partai Gerindra.
Tak heran bila banyak kalangan menjuluki Audy Karamoy Jokowinya Minahasa. Jika nanti diusung dan terpilih di Pilkada menjadi Bupati Minahasa maka dia akan menjadi pemimpin yang selalu dekat dengan masyarakat, sangat memahami kondisi daerah serta kehidupan dan aspirasi masyarakat Minahasa sehingga melahirkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro rakyat.
“Karakter sederhana dan merakyat yang melekat pada Audy Karamoy serta kepedulian dan karya nyata yang merupakan rekam jejaknya itu sangat penting, karena akan membangun persepsi positif dan menumbuhkan kepercayaan publik. Ingat, pemimpin yang dekat dengan rakyat itu sangat diidamkan dan pasti akan dipilih rakyat,” tegas Pengamat Politik Sulut Terry Umboh. (Simon)
COMMENTS