HomeBerita Utama

Anggap Politisasi Ani Yudhoyono; SBY Maafkan Prabowo

Anggap Politisasi Ani Yudhoyono; SBY Maafkan Prabowo

JAKARTA, JP – Sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah, Ketua Umum Partai Demokrat(PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan memaafkan Calon Preaiden RI Prabowo Subianto.
Ternyata maaf dari SBY untuk Prabowo berkaitan dengan pernyataan Prabowo ke wartawan yang menyinggung soal pilihan politik Ani Yudhoyono, mantan ibu negara RI yang memilih dirinya pada Pemilihan Presiden RI 17 April 2019 lalu. Rupanya SBY sempat kecewa terhadap pernyataan Prabowo tersebut

“Karena ini di bulan Ramadhan dan tanggal 5 besok kita sudah merayakan Idul Fitri, Pak SBY dan keluarga besar menyampaikan telah memaafkan pernyataan Pak Prabowo yang tidak pada tempatnya,” kata Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitandaon kepada wartawan, Selasa (4/6/2019). 

Jansen mengatakan, semalam SBY juga secara khusus memberikan arahan kepada para kader Partai Demokrat untuk tak lagi memperpanjang persoalan tersebut. SBY, kata dia, berprasangka baik bahwa pernyataan Prabowo kala itu tidak sengaja. 

“Semalam di Cikeas setelah selesainya tahlilan, Pak SBY menyampaikan arahan kepada kami, soal pernyataan Pak Prabowo ini jangan lagi diperpanjang, apalagi terus diributkan di luar. Karena bisa saja Pak Prabowo memang keseleo lidah dan tidak sengaja ketika mengungkapkan itu. Dan melihat respons publik dan netizen sejak semalam juga semua satu suara menyatakan ucapan Pak Prabowo itu memang tidak pantas dan tidak tepat disampaikan dalam suasana duka,” tuturnya. 

Baca Juga  KEK Pariwisata Likupang Disetujui Pusat

“Dan kami juga meminta kepada media, cukuplah membahas terkait soal ini agar tidak mengganggu suasana keluarga Pak SBY dan Partai Demokrat yang sedang berduka. Terkait tepat tidaknya pernyataan Pak Prabowo itu, biarlah publik yang menilai,” sambung Jansen. 

Jansen pun kembali menjelaskan mengapa SBY kecewa dan tidak nyaman dengan ucapan Prabowo soal pilihan politik Ani Yudhoyono saat jumpa pers seusai takziah di Cikeas, Gunung Putri, Jawa Barat, Senin (3/6). Sebab, pilihan politik seseorang bersifat rahasia. Apalagi hal itu disampaikan eks Danjen Kopassus itu tidak pada tempatnya. 

“Belum lagi pertemuan kemarin itu kan bukan dalam suasana forum pertemuan politik. Tapi dalam forum suasana pertemuan dukacita dan belasungkawa. Semua pihak seharusnya menahan diri dan menjauhkan komentarnya dari hal-hal yang kaitannya dengan politik, apalagi yang sifatnya politik praktis. Dan selama 3 hari kemarin dapat kita lihat, dari ratusan bahkan ribuan tokoh politik yang datang ke melayat ke Cikeas, termasuk yang datang ke pemakaman Ibu Ani di Kalibata, semuanya tidak ada yang bicara soal-soal politik praktis ini. Karena dalam suasana duka ini kita sudah bicara soal kemanusiaan, bukan lagi soal-soal politik dan kepentingan,” ungkap Jansen.

Baca Juga  45 Anggota DPRD Sulut Ini Resmi Dilantik, Olly Ajak Berdamai dengan Ini

“Bahkan jika diingat kembali, semua tokoh politik dari Indonesia yang datang menjenguk Ibu Ani selama 3 bulan dirawat di Singapura juga sama sekali tidak ada bicara soal politik ini padahal ketika itu tepat di tengah suasana pemilu. Murni datang untuk menjenguk, berdoa, dan menguatkan Ibu Ani dan keluarga,” lanjut dia. 

Sebelumnya, momen kekecewaan SBY terhadap Prabowo itu sempat viral di media sosial. Netizen menyoroti soal gestur SBY yang berubah saat Prabowo berbicara soal pilihan politik Ani Yudhoyono pada Pilpres tahun 2014 dan 2019. Video yang dinarasikan sang jenderal tengah tersinggung itu memperlihatkan gestur SBY yang semula memainkan jari langsung berubah menjadi bersedekap. 

Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean sebelumnya juga telah menjelaskan peristiwa tersebut. Ferdinand mengungkapkan peristiwa tersebut bermula dari keterangan Prabowo yang menyinggung soal pilihan politik istri SBY, Ani Yudhoyono, yang baru saja tutup usia pada Sabtu (1/6) lalu. SBY, kata dia, kecewa dan tidak nyaman dengan pernyataan Prabowo saat jumpa pers di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. 

Baca Juga  Makamkan Jenasah Covid-19, Kanit Reskrim Ini "Mulus" Jadi Calon Perwira Polri

“Ya ini kan bermula dari keterangan Pak Prabowo yang menyatakan bahwa beliau dipilih Bu Ani 2014, 2019. Ini kan sesuatu yang tidak elok dibicarakan, tidak baik, dan tidak patut bicara politik pada saat suasana duka,” kata Ferdinand kepada wartawan, Selasa (4/6/2019). 

“(Pak SBY) jelas kecewa dan tidak nyaman,” ujarnya.

Sedangkan BPN Prabowo-Sandiaga sendiri juga telah memberikan penjelasan. BPN menegaskan Prabowo tak bermaksud untuk mempolitisasi Bu Ani.

“Pertama, tidak ada maksud Pak Prabowo untuk mempolitisasi soal pernyataan beliau soal Bu Ani. Beliau (Prabowo) itu kan ditanya wartawan, Pak Prabowo juga mungkin ya merasa senang, ada kebanggaan tersendiri bahwa Bu Ani memilih beliau dan itu menjadi salah satu kenangan,” tukas Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, kepada wartawan. (dtc/JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0