HomeManado City

Astaga! Di Puskesmas Kombos Tiap Perawat Hanya Punya Satu APD Cuci Pakai, Terpaksa Beli Mantel Hujan

Astaga! Di Puskesmas Kombos Tiap Perawat Hanya Punya Satu APD Cuci Pakai, Terpaksa Beli Mantel Hujan

MANADO, JP— Personil Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Manado yang terdiri dari Jurani Rurubua, Royke Anter, Rosalita Manday, Jean Sumilat, Ridwan Marlian, Jeane Laluyan, Arthur Rahasia dan Jimmy Gosal, melakukan kegiatan turun lapangan (Turlap) di Puskesmas Teling Atas dan Kombos, Jumat (03/07/2020).

Kegiatan yang turut didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr Ivan Sumenda Marthen ini, digelar dalam rangka menindaklanjuti laporan pertanggungjawaban APBD Tahun 2019, yang sementara ini dibahas oleh Banggar dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Manado.

Sejumlah temuan diperoleh personil Banggar tersebut. Seperti saat melakukan turlap di Puskesmas Teling Atas, ditemukan ada dua bangunan yang merupakan tempat pembakaran sampah medis tidak difungsikan sejak 2019 sehingga dianggap anggaran yang dikucurkan mubasir. Selain itu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) juga tidak berfungsi.

Baca Juga  Dukung Pernyataan Legislator PSI Jurani Rurubua, Ketum LSM Suara Indonesia: Insentif Rohaniwan Harusnya Merata

Menurut Kepala Puskesmas Teling Atas, Youla Umboh Saat mendapingi Kepala Dinas Kesehatan, dr Ivan Sumenda Marthen, IPAL tersebut awalnya berfungsi.

“Ini pernah difungsikan, namun terhenti karena ada renovasi puskesmas. Sampah medis pun dikumpulkan dan diangkut oleh DLH (Dinas Lingkungan Hidup),” ujar dr Youla Umboh.

Begitu pun saat Tim Banggar mendatangi Puskesmas Kombos. Mereka menemukan tempat pembakaran sampah medis yang tidak difungsikan. Parahnya lagi, petugas medis yang bertugas di puskesmas tersebut hanya diberikan 1 alat pelindung diri (APD) per orang untuk digunakan di ruang persalinan. Bahkan ada perawat yang mengaku terpaksa membeli dua jas hujan untuk pengganti pakaian APD sehingga membuat Tim Banggar kaget.

Baca Juga  MOR: Kalau Ada yang Bilang Kita deng Pak Vicky Bakalae, Nda Betul Itu

“Mereka adalah garda terdepan, jadi mereka sangat rentan terpapar dengan virus ini. Anggaran cukup banyak yang ada, tapi kenapa masih APD hanya 1 per orang. Kasihan juga mereka, mereka juga punya keluarga. Seharusnya mereka mendapatkan APD yang banyak,” tegas Jurani Rurubua, salah satu personil Banggar dengan nada kecewa. (Tian)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0