HomeHukum dan Kriminal

Astaga! Uskup Agung Petrus Mandagi dan Gereja Katedral Merauke Jadi Target Bom Bunuh Diri Terduga Teroris

Astaga! Uskup Agung Petrus Mandagi dan Gereja Katedral Merauke Jadi Target Bom Bunuh Diri Terduga Teroris

MERAUKE, JP- Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC dan Gereja Katedral Merauke, jadi target bom bunuh diri terduga teroris.

Kasus ini terungkap ketika Detasemen Khusus (Densus) 88 bersama Polres Merauke berhasil membekuk 11 terduga teroris yang berencana menebar teror di Kabupaten Merauke.

“Densus 88 berhasil menangkap 11 terduga teroris di Merauke. Dari penyidikan sementara, satu dari kesebelas terduga teroris tersebut merencanakan aksi bom bunuh diri di Katedral Merauke. Terduga teroris ini juga telah mencoba untuk melakukan aksi bom bunuh diri dengan sasaran Uskup Agung Merauke,” ungkap Kapolres Merauke, AKBP Ir. Untung Sangaji kepada wartawan di halaman Polres Merauke, Senin (31/05/2021), sebagaimana dirilis dari fajarpapua.com.

Namun, lanjut Kapolres, terduga teroris ini batal melakukan aksi bom bunuh diri terhadap uskup yang berasal dari Sulawesi Utara tersebut.

“Karena Bapa Uskup tidak berada di tempat, sehingga pelaku membatalkan niatnya,” ucapnya.

Baca Juga  PSI Usulkan Kaum Difabel jadi Wakil Menteri, Jurani Bangga

Menurut Kapolres, pihaknya mendapat informasi dari Pastor John Kandam, Pr., bahwa kejadian ini berawal ketika ada seorang tamu datang di Keuskupan Manado dengan tas besar datang.

“Pastor (John Kandam, Pr) menerima seseorang tamu dengan tas besar masuk, lalu alasan mencari tempat kos-kosan. Hampir saja celaka, karena mungkin Bapa Uskup tidak keluar dan ditunggu lama-lama akhirnya dia (terduga teroris, red) pergi,” ujarnya.

Kapolres menjelaskan bahwa penangkapan terhadap ke-11 terduga teroris oleh Densus 88 tersebut berlangsung dua kali. Pertama, ditangkap 10 orang terduga pada Jumat (28/05/2021), masing-masing berinisial AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP dan IK.

“Dua di antaranya adalah pasangan suami istri berinisial AP dan IK. Mereka mempunyai seorang anak berusia lima tahun,” bebernya.

Kesepuluh terduga teroris ini, lanjutnya, telah diamankan di Markas Subden Pelopor B Brimob Polda Papua di Jl. Jawa Merauke. Mereka diduga hendak aksi bom bunuh diri di sejumlah gereja yang ada di Merauke, Jagebob, Kurik, Semangga, dan Tanah Miring.

Misa di Gereja Kathedral Merauke yang dipimpin Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC.

Sedangkan satu terduga teroris yang berniat membom Uskup Mandagi, menurut Kapolres, ditangkap pada Minggu (30/05/2021), yang merupakan pengembangan dari penangkapan sebelumnya.

Baca Juga  Pemkot Gelontorkan Rp30 M Tangani Corona

“Untuk identitas yang ditangkap terakhir belum bisa disebutkan karena Densus masih terus mengembangkan kasus ini,” tukasnya.

Lebih jauh Kapolres menegaskan, kesebelas terduga teroris ditangkap di lokasi yang berbeda di Kota Merauke dan beberapa distrik sekitar Kota Merauke. Sejumlah barang bukti yang belum bisa disebutkan secara terperinci sudah diamankan.

“Para terduga teroris ini berasal dari 4 jaringan berbeda. Diantaranya, jaringan terduga pelaku yang pernah beraksi di Jawa Timur, Makassar, Poso dan Jl. Thamrin. Mereka merencanakan aksi untuk membuat kekacauan di wilayah Selatan Papua agar terus membara seperti yang terjadi di kawasan Pegunungan Provinsi Papua,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan kesebelas terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Merauke tersebut merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Baca Juga  Memasuki Triwulan Ketiga, Ini Permintaan Wagub Steven

Jaringan ini, lanjut Kapolda, terkait dengan kelompok teroris yang melakukan pengeboman di Gereja Katedral Makassar pada akhir Maret 2021.

“Penangkapan kelompok Jamaah Ansharut Daulah merupakan rangkaian kasus yang terjadi beberapa bulan lalu di Makassar,” tandas Kapolda sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Lagi dikatakan Kapolda, para terduga teroris tersebut belum melangsungkan aksinya menyerang tempat ibadah karena personel keamanan telah berjaga di sejumlah tempat ibadah.

“Mereka mau tembak-tembak atau taruh bom di gereja tapi kita (aparat keamanan) sudah penuh (berjaga) di gereja,” pungkas Kapolda seraya meminta wartawan dan masyarakat agar bersabar karena masih dalam penyelidikan.

Hingga kini Densus 88 bersama Polres Merauke terus melakukan pengembangan penyelidikan dan akan melakukan penggeledahan di tempat-tempat yang sudah menjadi target penangkapan.

Direncanakan para terduga teroris ini akan dipindahkan oleh petugas ke Kota Jayapura dengan pertimbangan bahwa perlu ditinjau kembali situasi keamanan di Kota Merauke. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0