MANADO, JP – Permasalahan sampah di kota Manado, khususnya sampah organik yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, hingga kini belum juga teratasi dengan baik.
Hal ini mendorong Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LPPM) Universitas Sam Ratulangi Manado menggelar Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Pelatihan Teknik Pembuatan Produk Turunan Ekoenzim (Sabun Batang).
Di mana kegiatan PKM ini dilaksanakan di kelompok umat Wilayah Rohani Santa Brigida Paroki Raja Damai Manado sebagai mitra untuk kegiatan pengolahan sampah organik menjadi ekoenzim dan produk turunan ekoenzim yaitu sabun batang, Selasa (11/07/2023).
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Kelompok Umat Wilayah Rohani Santa Brigida Paroki Raja Damai Manado mengenai pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi cairan serbaguna ekoenzim serta produk turunan berupa sabun batang.
Kegiatan ini digelar oleh Tim Program Kemitraan (PKM) di Kelurahan Tikala Baru yang terdiri atas Ir. Selvie Tumbelaka, MSi selaku Ketua serta Dr. Ir. Sofia Wantasen, MSi dan Tommy B. Ogie, SP., MSi masing-masing srbagai Anggota, dengan menghadirkan narasumber Ir. Maria Yolanda M. A. Sumakud, MSc.
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Penyampaian Materi Ekoenzim
2. Pelatihan dalam bentuk demonstrasi cara pembuatan ekoenzim dari bahan organik sampah dapur (khususnya kulit buah dan sayuran)
3. Demonstrasi cara Pembuatan Sabun Batang dari ekoenzim
Kegiatan ini diawali dengam ucapan selamat datang dan ibadah singkat. Lalu penyajian materi/pelatihan oleh Ketua Tim PKM Ir. Selvie Tumbelaka, MSi dengan materi tentang Tujuan dan Manfaat Kegiatan PKM tentang pengolahan sampah organik menjadi cairan serbaguna Ekoenzim dan produk turunan sabun batang”.
Selanjutnya narasumber Ir. Maria Yolanda Sumakud, MSc membawakan materi tentang Pelatihan/Demonstrasi Pembuatan Ekoenzim dan Pembuatan Sabun Batang dari Ekoenzim.
Terungkap dalam kegiatan ini beberapa permasalahan yang ada di sekitar masyarakat yang diangkat, antara lain :
1. Adanya peningkatan volume sampah dari waktu ke waktu seiring meningkatnya jumlah penduduk, pola konsumsi serta gaya hidup.
2. Pengelolaan sampah yang kurang optimal yang kadang tidak terangkut sampai beberapa hari sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan.
3. Belum adanya pelatihan di kelompok Umat Wilayah Rohani Santa Brigida Paroki Raja Damai, di Kelurahan Tikala Baru tentang pengolahan sampah organik berupa sisa sayuran dan kulit buah-buahan menjadi ekoenzim serta produk turunannya berupa sabun. (JPc)
COMMENTS