MURATARA, JP- Bejat! Kata itu cukup menggambarkan perilaku dari pria berinisial “H”, warga Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.
Bukannya melindungi dan memberikan contoh yang baik, pelaku malah tega memperkosa anak kandungnya sebut saja Kemuning (Nama disamarkan, red) yang masih berusia 10 tahun hingga terjadi pendarahan di bagian intimnya.
Mirisnya, untuk menutupi aibnya agar tidak diketahui istrinya dan orang lain, pria tersebut berpura-pura menghantar anak perempuannya itu ke rumah sakit.
Beruntung saat di rumah sakit Polres Muratara berhasil menangkap pelaku lalu mencebloskan pria berusia 37 tahun itu ke penjara.
Hal itu terjadi setelah sang anak yang kini trauma atas kejadian yang menimpanya itu, menceritakan kepada ibunya bahwa dirinya mengalami pendarahan di bagian intimya.
Saat itu, sang ibu membawa anaknya ke Puskesmas lalu dirujuk ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan medis.
Kemudian terungkap bahwa anak perempuan itu ternyata menjadi korban aksi bejat seorang lelaki yang tak lain adalah ayah kandungnya sendiri. Sang ibu pun syok.
Kini, pelaku telah diamankan pihak kepolisian dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Atas perbuatannya, pelaku akan dikenakan Undang-undang tentang Perlindungan Anak di Bawah Umur dengan tuntutan 15 tahun penjara.
“Pelakunya adalah bapak kandungnya sendiri dan sudah kita amankan di Mapolres,” ujar Kasat Reskrim Polresta Muratara AKP Dedi Rahmad.
Meski pelaku sudah mengakui perbuatannya, namun pihaknya masih terus mendalami kejadian pilu yang dialami anak perempuan di bawah umur itu.
“Kejadian itu berawal dari pelaku membujuk korban namun sempat ditolak. Akhirnya pelaku memaksa korban hingga kemudian terjadilah pendarahan di bagian intim korban. Untuk berapa kali pelaku melakukan perbuatannya masih kita dalami lagi. Sekarang anaknya (Korban, red) trauma dan sudah ditangani dinas terkait dari Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Muratara,” jelasnya.
Sementara itu, ibu korban berinisial Y (30) bercerita bahwa saat mengantar anaknya ke Puskesmas, pelaku sempat marah-marah. Pelaku bertindak seperti orang yang tidak tahu menahu terkait kejadian yang dialami anaknya.
Pasalnya, pelaku sempat bertanya kepada korban siapa yang telah tega menodai buah hatinya itu.
“Padahal waktu di Puskesmas bapaknya (Pelaku, red) marah-marah. Suami saya ingin menyembelih orang itu,” ungkap ibu korban.
Ia pun tak menyangka jika orang yang telah menodai anaknya itu adalah suaminya sendiri.
“Saya tidak menyangka, suami saya tega melakukan perbuatan bejat itu terhadap anak sendiri,” terang Y sambil menangis. (JPc)
COMMENTS