HomeBerita

Bangun Kawasan “Moy” Bernilai Miliaran, Audy Karamoy Dijuluki Tokoh Pembangunan Pariwisata Minahasa, Pengamat: Rakyat Butuh Kerja Nyata Bukan Janji Manis

Bangun Kawasan “Moy” Bernilai Miliaran, Audy Karamoy Dijuluki Tokoh Pembangunan Pariwisata Minahasa, Pengamat: Rakyat Butuh Kerja Nyata Bukan Janji Manis

 

FOTO: Kawasan “Moy” di Tondano, karya nyata Audy Karamoy memajukan pariwisata Kabupaten Minahasa.

MINAHASA, JP – Pariwisata merupakan sektor unggulan Kabupaten Minahasa. Beragam potensi wisata ada di semua kecamatan di tanah Toar Lumimuut. Apalagi arah pembangunan Minahasa berpusat pada pariwisata yang terintegrasi. Tak heran bila sektor ini menjadi tema kampanye dari para kandidat yang akan maju di Pilkada Minahasa tahun 2024 dan menjadi jualan janji manis kepada masyarakat jelang pesta demokrasi ini.

Namun tidak bagi Audy Karamoy. Politisi Partai Gerindra ini bukan sekedar memberi janji jelang Pilkada demi mendapatkan kekuasaan, tapi telah membuktikan komitmennya membangun pariwisata Minahasa. Karya nyata sebagai wujud komitmennya terhadap kemajuan pariwisata Minahasa telah dinyatakan calon kuat Bupati dari partai besutan Prabowo Subianto ini.

Bahkan komitmen dan karya nyata dari Audy Karamoy tersebut sudah diwujudkan jauh sebelum Pilkada Minahasa tahun 2024 ini. Terbukti dengan dibangunnya kawasan sarana prasarana pariwisata berupa Hotel Moy Residance, Moy Restourant dan Moy Convention Center yang berlokasi di Tondano ibu kota Minahasa.

Hotel Moy Residance.

Moy Residance yang dibangun politisi low profile, peduli dan merakyat dan diresmikan pada tanggal 21 Desember 2017 ini, merupakan penginapan sekelas hotel berbintang, sebuah hunian terbaik dengan nuansa alam yang mampu menarik wisatawan mancanegara, karena memiliki teras dan lounge bersama dan best view area persawahan di daerah Tondano.

Baca Juga  Hadiri Sosialisasi, Pria Berkaos PDIP Ini Nyatakan Dukungan ke Audy Karamoy: Beking Sampe Jadi

Bersamaan itu juga diresmikan Moy Restaurant yang menyediakan tempat duduk di area terbuka serta menyajikan hidangan yang lesat dan live music. Dan tepat di samping kedua bangunan ini, Audy Karamoy juga membangun Moy Convention Hall. Gedung mewah dan besar ini selain untuk membangu masyarakat yang ingin menggelar resepsi pernikahan dan syukuran atau iven lainnya, tapi juga telah membantu Pemerintah Kabupaten Minahasa yang ingin menggelar Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) yang bertaraf nasional dan bahkan internasional.

Moy Restaurant (Atas) dan Moy Convention Center (Bawah).

Tak hanya itu, suami dari Penatua Wanita/Kaum Ibu (W/KI) GMIM Linda Masengi dan ayah dari Claudya Karamoy, Ketua Perempuan Indonesia Raya (PIRA), Organisasi Sayap Partai Gerindra ini, membangun Makarios Hot Pool and Cafe, tempat pemandian air panas alam yang dibuka sejak tanggal 31 Desember 2021.

Obyek wisata yang selalu banjir pengunjung ini dilengkapi cafe untuk santai dengan menyajikan makanan khas Minahasa seperti tinutuan atau bubur Manado, mie cakalang dan sebagainya maupun makanan ringan seperti pidang goreng. Kolam air panas rasa hangat pun pas di kulit sehingga sangat nikmat berendam di dalamnya. Kolam air panas pun dibagi dua, ada yang khusus untuk anak-anak, pun untuk orang dewasa.

Baca Juga  Gerindra Sulut Ganti "Nahkoda", Perly Pandeiroot Patuh Instruksi Partai

Di seputaran kolam juga disiapkan tempat nongkrong bagi orang tua bisa memanfaatkan untuk duduk mengawasi anak-anak mandi kolam. Tempat pemandian ini menyiapkan fasilitas parkir yang representatif. Makarios Hot Pool and Cafe ini menjadi salah satu destinasi wisata populer wisatawan mancanegara dan nusantara yang letaknya tak jauh dari persimpangan Jalan Utama Boulevard Tondano.

Makarios Hot Pool and Cafe.

Semuanya itu dibangun Audy Karamoy di kampung halamannya Tondano dan bukan di luar Minahasa, sehingga memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menggerakkan perekonomian Kabupaten Minahasa serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Juga kawasan tersebut ikut membuat sektor pariwisata Minahasa bergairah dan menarik wisatawan di tanah kelahiran Pahlawan Nasional Dr Sam Ratulangi ini. Bahkan juga berhasil menghapus image Tondano sebagai “kota mati”.

Yang menarik, keberadaan kawasan wisata “Moy” ini menghadap bentangan danau Tondano dan juga menunjang keberadaan destinasi pariwisata pariwisata lainnya di Tondano dan sekitarnya salah satunya Monumen Benteng Moraya, bangunan bersejarah yang didirikan untuk mengenang perjuangan suku Minahasa saat melawan penjajahan Belanda tempoe doeloe, yang juga adalah ikon Pariwisata di Minahasa yang terus dibanjiri wisatawan dalam dan luar negeri.

Hebatnya, untuk membangun Kawasan “Moy” demi menunjang pariwisata Minahasa tersebut, Tou Tondano ini rela menggelontorkan dana pribadinya bernilai miliaran rupiah.

Baca Juga  Figur Rendah Hati dan Merakyat Audy Karamoy Sambangi Kawan Lama, Support Group Musik Bambu Desa Senduk

“Sebagai orang Tondano saya wajib membangun Minahasa. Semoga ini (Kawasan “Moy”, red) dapat membantu memajukan pariwisata Minahasa,” tegas sosok “gila bola” yang pernah menjabat sebagai Manager Persma dan Manado United, dua klub kebanggaan Sulut di level nasional ini.

Atas komitmen dan karya nyata terhadap kemajuan pariwisata ini membuat Audy Karamoy dijuluki sebagai tokoh pembangunan pariwisata di Minahasa.

“Pak Audy Karamoy menjadi tokoh pembangunan pariwisata di Minahasa, yang memiliki jaringan keluarga besar dan komunitas yang besar. Sosok tokoh pariwisata ini sangat dibutuhkan Minahasa untuk mendulang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menggerakkan perekonomian untuk menciptakan lapangan pekerjaan,” ungkap Pengamat Politik Minahasa Ariel Pontoh.

Pengamat lainnya, Terry Umboh mengatakan dengan kawasan “Moy” yang dibangun jauh sebelum Pilkada Serentak tahun 2024 ini membuktikan bahwa Audy Karamoy merupakan sosok calon pemimpin yang mempunyai kepedulian yang besar dan nyata kepada kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Minahasa.

“Pak Audy Karamoy pilihan tepat untuk masyarakat Minahasa. Beliau telah berbuat secara nyata untuk daerahnya jauh sebelum Pilkada Minahasa, bukan menebar janji manis demi meraih simpati masyarakat. Karena rakyat membutuhkan pemimpin yang tidak sekedar memberikan janji manis tapi menghadirkan karya nyata yang berdampak besar bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” tandas Umboh. (Simon)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0