HomeBeritaBerita Utama

“Cahaya Toleransi” Menggema, Dari Manado untuk Indonesia

“Cahaya Toleransi” Menggema, Dari Manado untuk Indonesia

“Sungguh indah Pelangi beraneka warna menghiasi Cakrawala
Sungguh mulia manusia ciptaan Tuhan beragam suku agama dan budaya
Bergandengan tangan dengan mesrah, sungguh bahagia manusia Indonesia
Hidup dalam toleransi
Hidup rukun dan damai

Tuhan t’lah mengasihi kita
Kitapun saling mengasihi sesama
Dari Manado terpacar cahaya toleransi
Di s’luruh p’rsada Nusantara
Tuhan t’lah mengasihi kita
Kitapun saling mengasihi sesama
Dari Manado terpancar cahaya toleransi
Godbles Kota Manado”

Lagu bernuansa relegius dengan judul “Cahaya Toleransi” ini menjadi lagu wajib di lomba Paduan Suara yang dilombakan antar kelurahan se-Kota Manado, yang berlangsung di aula Serbaguna Kantor Walikota Manado, Senin-Selasa (29-30/07/2019).

Lomba Paduan suara merupakan kategori Funtastic bagian dari event Manado Fiesta 2019.

Baca Juga  Dipimpin Audy Karamoy, Jemaat Pniel Bahu Raih Juara 1 Musik Gerejawi Daerah di Hapsa P/KB Sinode GMIM

Tercatat ada 30 kelurahan dari 87 kelurahan di kota Manado mengikuti lomba yang dibuka Sekretaris Daerah kota Manado Micklar Lakat SH MH mewakili Walikota Manado ini.

“Terima kasih kepada pak Lurah dan Camat yang telah mengikutsertakan peserta,” ujarnya saat membawakan sambutan.

Lakat mengajak peserta untuk berlomba dengan penuh semangat. Apalagi lagu yang dilombakan ciptaan Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA dan mengangkat soal toleransi.

“Tentunya banyak yang ikut tapi sedikit yang juara. Dinilai juri. Tapi bukan hanya penilaian juri tapi hadiah juga ada. Juara 1 dapat Rp 9 juta, juara 2 dapat Rp 8 juta, juara 3 dapat Rp 7 juta, dan peringkat 4-10 masing-masing dapar Rp 1 juta. Dan semua peserta yang ikut akan direkam dan ditayangkan. Maka berlomba dengan semangat,” ajaknya.

Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA


Diketahui, lagu “Cahaya Toleransi” melukiskan tentang keagungan Tuhan, Sang Pencipta Bumi Persada Nusantara dan seisinya. Penulis syair dalam hal ini Walikota GSVL sengaja menciptakan lagu ini dengan maksud mengajak kita semua untuk mengenali semangat perdamaian, persaudaraan dan persahabatan melalui hidup bertoleransi. Lagu perlu dinyanyikan dengan penuh semangat dan rasa kasih yang tinggi. Kota Manado dan masyarakatnya sebagai tempat tercurahkan kasih Tuhan, kasih itu melahirkan hidup rukun dan damai.

Baca Juga  Mengenal Prof Jang Youn Cho, Rektor Asing Pertama di Indonesia

Dalam menulis lirik lagu ini Walikota GSVL terinspirasi penghargaan yang diterima Manado Kota paling toleran di Indonesia dari Pemerintah RI di Jakarta pada tahun 2017. Meski tidak diketahui dengan jelas sekali kapan syair ditulisnya, namun Walikota GSVL mengikat semangat toleransi umat beragama dalam menjalankan kebijakan politiknya di sektor pembangunan keagamaan sehingga lahirlah ide menulis lagu. Sejak ia menjabat Walikota Manado tahun 2016 dan dipercayakan pula sebagai Ketua Pria Kaum Bapa (PKB) Sinode GMIM, tercetus kemudian Program Kota Manado sebagai Kota Doa.

Baca Juga  Dinas Pariwisata Manado Bentuk Pokdarwis Malalayang Satu Timur dan Bahu

Mulai saat itu seluruh tempat ibadah Gereja (Protestan, Katolik, GPDI, Advent Hari Ketujuh dll), Masjid, Klenteng, Vihara, di Manado diwajibkan membuka pintu bagi umat pada setiap tanggal 1 bulan berjalan yakni dengan tujuan umat dan jemaat tidak hanya dapat berdoa di Gereja pada hari Minggu saja. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 2