PAPUA, JP- Perjumpaan yang tak terduga dengan Presiden RI Joko Widodo di Jalan Raya Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua tidak hanya dialami Kepala Panti Asuhan Putri Kerahiman Hawai Sentani Suster Alexia Eva SPd, seorang Biarawati Katolik asal dari Ndua Ria Ende Lio, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang videonya sempat viral di media sosial.
Ternyata juga ada cerita perjumpaan yang tak kalah heboh antara Suster Fidelia Pantouw DSY dengan orang nomor satu di Indonesia ini. Kala itu Jokowi berkunjung ke Papua untuk membuka perhelatan PON XX, Jumat (01/10/2021).
Suster Fidelia merupakan Biarawati Katolik dari Kongregasi Suster Dina Santo Yoseph (DSY) yang kesehariannya bersama Suster Alexia merawat anak-anak Panti Asuhan tersebut.
Sesuai marganya “Pantouw”, Suster Fidelia berasal dari Desa Koha Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara yang sebelum bertugas di Papua pernah bekerja di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STF-SP), Kabupaten Minahasa.
Sama seperti Suster Alexia, Suster Fidelia juga bertemu Presiden Jokowi saat rombongan mobil RI 1 tersebut melintasi jalan raya Sentani Jayapura Papua, tepatnya di depan Panti Asuhan Putri Kerahiman. Hal ini terlihat beredarnya beberapa foto perjumpaan Suster Fidelia dan Presiden Jokowi di media sosial.
Jejakpublik.com berhasil mengkonfirmasi Suster Fidelia melalui telepon genggam.

Suster Fidelia Pantouw DSY bersama beberapa anak Panti Asuhan Putri Kerahiman.
Ia menceritakan, kejadian berawal ketika Presiden Jokowi menghentikan mobilnya di depan kompleks Panti Asuhan Putri Kerahiman dan berjumpa dengan Suster Alexia. Lalu Presiden berjalan ke arah mama-mama Papua yang menjual noken, tas rajutan asli Papua yang terbuat dari kulit kayu atau akar pepohonan, di pinggir jalan.
“Waktu lihat Pak Presiden datang saya langsung mendekati Pak Presiden dan hendak mengalungkan noken tapi buru-buru dicegat Paspampres sehingga saya hanya memberikan noken itu ke Pak Presiden,” ujarnya.
Suster Fidelia mengatakan dirinya sempat ditanya Presiden terkait noken itu.
“Apa itu untuk saya?,” katanya meniru ucapan Presiden Jokowi.
“Ia pak. Ini (noken, red) dari anak panti asuhan Putri Kerahiman Hawai Sentani, Jayapura untuk bapak. Anak-anak panti yang buat sendiri,” kata Suster Fidelia kepada Presiden Jokowi waktu itu.
Menariknya, Suster Fidelia mengaku sempat was-was karena noken yang diberikannya diperiksa Paspampres.
“Soalnya di dalam noken itu kami masukan selembar surat permohonan dari Panti Asuhan kami yang ditujukan kepada Pak Presiden. Surat itu ditandatangani oleh Suster Alexia selaku Kepala Panti Asuhan. Makanya kami sempat was-was waktu noken itu diperiksa tapi kemudian surat kami diterima pak Presiden,” paparnya.
Ketika ditanya apa isi surat itu, Suster Fidelia enggan mengungkapkannya.
“Maaf pak, Suster Kepala Panti minta untuk tidak dipublis isi suratnya. Nanti kalau surat itu sudah dijawab Pak Presiden baru kami sampaikan,” tukasnya.
Terlepas dari itu, Suster Fidelia mengaku sangat bangga dengan kerendahan hati Jokowi yang mau bertemu masyarakat kecil.
“Kami ini masyarakat kecil sangat bangga kepada Pak Presiden. Beliau sangat merakyat mau bertemu kami rakyat kecil, yang berdiri menunggunya di pinggir jalan. Awalnya kami hanya sekedar melambaikan tangan ke arah rombongan mobil Pak Presiden sebagai tanda penghormatan kami kepada beliau tapi ternyata beliau mau menemui kami. Ini luar biasa. Kami bangga punya Presiden seperti beliau,” paparnya dengan nada haru.
Apalagi, lanjut Suster Fidelia, Presiden Jokowi mau membeli noken yang dijual mama-mama Papua masing-masing Paulina Adi, Anastasya Keren dan Yulita Tebay yang berdiri menjajakan noken jualannya, tepat di bawah papan nama Panti Asuhan Putri Kerahiman.
“Waktu itu Pak Presiden sempat membeli 2 noken yang dijual mama-mama Papua di pinggir jalan depan Panti Asuhan. Mereka pengurus Panti juga. Bahkan dari harga yang hanya 100 ribu dan 200 ribu rupiah Pak Presiden membayarnya masing-masing 1 juta rupiah. Tapi bagi kami bukan soal uangnya namun kepedulian yang besar dari Pak Presiden terhadap usaha masyarakat kecil,” tandasnya.
Suster Fidelia juga bercerita bahwa sehari sebelum tiba di Papua, Presiden Jokowi lebih dulu mengirim bantuan sembako untuk anak-anak Panti Asuhan Putri Kerahiman.
“Makanya waktu ketemu Pak Presiden Suster Alexia dan saya menyampaikan ucapan terima kasih. Apalagi anak-anak panti mereka histeris sampai gemetar melihat langsung dari dekat Pak Presiden
Tapi mereka begitu bahagia bisa melihat langsung Pak Presiden dan apalagi ketika Pak Presiden mau menerima dan membeli noken hasil karya mereka dan jugavmau menerima surat permohonan dari Panti Asuhan,” pungkasnya. (JPc)
COMMENTS