HomeBeritaMinahasa Raya

Gunakan Busana Adat Gorontalo dan Minahasa di HUT ke-29 Kota Bitung, Ini Penjelasan Lomban

Gunakan Busana Adat Gorontalo dan Minahasa di HUT ke-29 Kota Bitung, Ini Penjelasan Lomban

BITUNG, JP- Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 Kota Bitung, berlangsung menarik dan unik. Hal ini terlihat dari kekompakan top eksekutif dan legislatif dan jajarannya mengenakan busana adat, mulai dari upacara bendera hingga rapat paripurna.

Yang menarik, di dua moment penting itu, Walikota Bitung Maximilian Jonas Lomban dan Ketua TP PKK Kota Bitung Ny. Khouni Lomban Rawung mengenakan dua busana adat.

Walikota Bitung Maximilian Jonas Lomban dan Ketua TP PKK Ny. Khouni Lomban Rawung (Tengah) didampingi Wawali Maurits Mantiri dan Wakil Ketua TP PKK Ny. Rita Mantiri Tangkudung, serta Sekretaris Daerah Audy Pangemanan dan Ketua DWP Ny. Riny Pangemanan Tinangon, mengenakan busana adat Minahasa saat upacara bendera HUT ke-29 kota Bitung.

Di mana pada upacara bendera di lapangan Kantor Walikota Bitung, keduanya mengenakan busana adat Minahasa. Dan ketika menghadiri rapat paripurna DPRD dalam rangka HUT ke-29 kota Bitung, Lomban dan istri tercinta mengenakan busana adat Gorontalo, sehingga mengundang perhatian dari banyak pejabat dan undangan yang hadir.

Baca Juga  Sekolah Negeri Mulai Buka Pendaftaran Online, Ini Presentase Terkait Zonasi

Lomban pun menjelaskan alasannya mengenakan dua busana tersebut.
“Di HUT ke-29 kota Bitung saya dan ketua TP PKK (Kota Bitung) pakai dua pakaian adat. Tadi di upacara mrmakai busana adat Minahasa dan di rapat paripurna pakaian adat Gorontalo,” ujarnya.

Menurut Lomban, bukan cuma dua busana adat yang dipakainya. Sebelumnya di upacara adat Tulude, dirinya mengenakan pakaian adat Nusa Utara.

“Waktu acara adat Tulude saya pakai pakaian adat Nusa Utara. Nanti kalau ada acara adat dari etnis lain di kota Bitung saya pasti memakai pakaian adat etnis tersebut. Tapi ijinkanlah saat ini saya memakai pakaian adat Gorontalo,” jelasnya.

Baca Juga  Dorong Pengembangan Energi Bersih Di Sulut, Direktur PLN Sambangi Pembangkit Listrik Tertua di Indonesia

Lomban menjelaskan, alasan dirinya mengunakan busana adat beberapa etnis karena di kota Bitung masyarakatnya multi etnis.

“Kota Bitung bukan hanya satu etnis saja tapi beragam etnis. Makanya sebagai wujud penghormatan keberagaman etnis di kota Bitung saya akan gunakan pakaian adat dari etnis-etnis tersebut di setiap ada acara penting,” tukasnya. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0