JAKARTA, JP- Kabar duka datang dari Gereja Katolik dan Tarekat MSC (Misionaris Hati Kudus Yesus). Pastor Melki Yohanes Tore MSC dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Graha Kedoya Jakarta, Selasa (21/09/2021) dalam usia 60 tahun.
Ucapan duka disertai doa pun menghiasi media sosial dari banyak kalangan, baik dari para Pastor, Suster, Bruder dan Frater, umat Katolik, alumni Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STF-SP) maupun umat non Katolik. Tak hanya dari Jakarta dan Sulawesi Utara tapi juga dari daerah-daerah lain di Indonesia dan bahkan dari luar negeri, mengingat begitu banyak tempat pengabdian Almarhum semasa hidupnya.
Jenazah Pastor asal kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara ini disemayamkan di aula Provinsialat MSC, Jakarta dan malamnya pukul 19.00 WIB digelar Misa arwah yang dipimpin oleh Pater Provinsial.
Karena dalam masa pandemi Covid-19, maka misa dilaksanakan tertutup untuk umat dan disiarkan secara online/live streaming.
Rabu (22/09/2021) hari ini jenazah Pastor Melki diterbangkan ke Manado dan setibanya di Manado akan disemayamkan di Gereja Hati Kudus Yesus Karombasan Manado.
Dan pada Kamis (23/09/2021) esok, dilangsungkan Misa pelepasan jenazah dan selanjutnya akan dihantar ke Kakaskasen untuk dimakamkan di pekuburan Seminari St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen.
Berikut Curriculum Vitae Pastor Melki Yohanes Tore MSC:
Lahir: 14 Mei 1961 di Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon
Anak pertama dari 6 bersaudara (4 laki-laki dan 2 perempuan)
Baptis : 16 Mei 1961 di RS Gunung Maria Tomohon, Paroki Hati Kudus, Tomohon
Nama Ayah : Fransiscus Tore
Nama Ibu : Corry Martha Wewengkang
Pendidikan/Pembinaan:
1966 – 1972 : SD RK Wailan
1973 – 1976 : SMP Seminari St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen
1977 – 1980 : SMA Seminari St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen
1980 – 1988 : STF – Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng
15 Juli 1982 : Memulaikan masa Novisiat MSC di Karanganyar – Kebumen, Jawa Tengah
16 Juli 1983 : Berkaul pertama sebagai MSC di Karanganyar – Kebumen, Jawa Tengah
15 Januari 1987 : Berkaul kekal sebagai MSC di Skolastikat MSC, Pineleng
29 Juni 1987 : Tahbisan diakon oleh Mgr. Theodorus Moors, MSC di Gereja Katedral Manado
14 Januari 1989 : Tahbisan imam oleh Mgr. Theodorus Moors, MSC di Gereja Katedral Manado
Fungsi/Tugas yang Diemban:
1989 – 1991 : Pastor Paroki di Lembean, Keuskupan Manado dan Kepala SMA Don Bosco Lembean
27 April 1991 – 1 Juli 1999 : Pastor Paroki di Sambiut – Banggai, Keuskupan Manado dan Kepala SMP Maris Stella Sambiut
1997 – 1998 : Pastor Paroki di Nulion (merangkap Sambiut dan Nulion)
8 Juli 1999 – 18 Juni 2005 : Pastor Paroki di Tuminting, Keuskupan Manado dan Yayasan Pemdidikan Katolik (YPK) Perwakilan Paroki Tuminting
24 Juni 2005 – 31 Agustus 2008 : Pastor Paroki Palu, Keuskupan Manado dan YPK Perwakilan Paroki Palu
8 April 2007 – 31 Agustus 2008 : Vikep Palu, Keuskupan Manado
14 Juli 2008 – 14 Juli 2011 : Pemimpin Komunitas MSC Daerah Sulawesi – Kaltim
Mei 2010 – Desember 2010 : Kepala Panti Asuhan Dr. Lukas – Manado
Mei 2011 – Februari 2012 : Pastor Kepala Paroki Hati Kudus Yesus Karombasan
Mei 2012 – 2016 : Pastor Rekan Paroki St. Kristoforus Grogol, Keuskupan Agung Jakarta
Juni 2012 – 2015 : Ketua Yayasan Diannanda (Persekolahan Paroki St. Kristoforus Grogol)
2016 – 2021 : Pastor Kepala Paroki Damai Kristus Kampung Duri, Keuskupan Agung Jakarta 2021 : Beristirahat dan mengurus kesehatan di Rumah Daerah Cengkareng dan Rumah Induk, Jakarta
Pastor Melki tertarik menjadi imam dan kemudian memilih bergabung dengan Tarekat MSC karena sejak SD aktif sebagai anggota PPA dan mengenal Pastor Hendrik Keet MSC (Direktur Seminari Kakaskasen saat itu).
Sejak ditahbiskan menjadi imam, Pastor Melki telah melaksanakan rupa-rupa tugas perutusan sebagai pastor paroki di wilayah Keuskupan Manado yang meliputi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara dan Keuskupan Agung Jakarta, sebagai Pimpinan dalam Tarekat dan ikut terlibat dalam dunia pendidikan (sebagai perwakilan/pengurus yayasan pendidikan dan Kepala Sekolah).
Pastor Melki menerima tugas-tugas itu dengan semangat ketaatan dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab. Beliau memiliki cita rasa humor dan suka menyapa dengan gayanya yang khas.
Pada hari Selasa, 21 September 2021, pukul 10.20 WIB, setelah dirawat selama 2 minggu di Rumah Sakit Graha Kedoya Jakarta, Pastor Melki menghembuskan nafas terakhir dalam usia 60 tahun, 38 tahun hidup membiara di Tarekat MSC dan 32 tahun sebagai imam.
Pastor Melki telah mempersembahkan diri dan hidupnya kepada Tuhan dengan melayani umat-Nya. Karena ia yakin: “Jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan” (Roma 14:8).
Selamat jalan konfrater dan imam kami, kehadiranmu selalu kami kenang. Masuklah dalam kebahagiaan Kerajaan Surga.
(Sumber: Arsip Provinsialat MSC Jakarta)
COMMENTS