MANADO, JP- Kesuksesan acara opening ceremony atau pembukaan Manado Fiesta yang berlangsung di Kawasan Pohon Kasih Megamas Manado, Sulawesi Utara, pada Sabtu (27/07/2019) menjadi hal yang membanggakan bagi masyarakat Sulawesi Utara, khususnya kota Manado.
Terlebih orang nomor satu di Manado, Walikota DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA turut andil dengan tampil di atas panggung utama di penghujung acara pembukaan Manado Fiesta.
GSVL berhasil mencuri perhatian sekaligus mengejutkan masyarakat Sulut bahkan Indonesia yang menyaksikan lewat layar kaca (TVRI, red).
Berawal ketika penonton tengah disuguhkan atraksi tarian elektrik kolosal di atas panggung, tiba-tiba dari belakang panggung muncul GSVL mengenakan pakaian adat khas Sulut, mengenakan topeng dan memegang tongkat trisula lalu berada diantara para penari kolosal. Padahal sebelumnya GSVL duduk di panggung kehormatan bersama undangan lainnya.
Tepuk tangan menggema dari para undangan dan warga. Mereka kagum dengan aksi tiba-tiba dari GSVL ini karena mereka mengetahui kalau GSVL berada di panggung kehormatan bersama para undangan. Bahkan saat naik le atas panggung, Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw terlihat menepuk-nepuk bahu GSVL simbol pujian atas aksi GSVL. Bahkan pujian pun terlihat datang dari para duta besar negara sahabat saat didaulat naik ke aras panggung bersama Wagub.
Lalu apa penjelasan Event Organization (EO)? Enjel daru EO menjelaskan penggunaan atribut dalam aksi GSVL ini. Menurutnya GSVL mengambil sosok penjaga lautan dari ancaman yang merusak.
“Itu berarti menjaga kedamaian dan kerukunan, mengambil Sosok Penjaga Lautan. Manado sebagai kota yang penuh dengan potensi bahari serta kerukunan perlu dijaga agar tidak rusak karena pengaruh dari luar,” ujarnya.
Sementara terkait tarian elektrik kolosal yang mengelilingi GSVL, menurut Enjel menggambarkan segala potensi yang dimiliki kota Manado
“Secara keseluruhan tarian elektrik kolosal ini menggambarkan segala potensi yang dimiliki kota manado, dan digambarkan seolah-olah ada dalam satu ekosistem yakni ekosistem / kehidupan di bawah laut,” jelasnya
Disebutkan Enjel, atraksi ini terdiri dari tiga scene.
“Scene 1 yakni penari ikan, tanaman, kerang yang menggambarkan keindahan potensi yg dimiliki Kota Manado. Scene 2 (Penari LED) menggambarkan perusak dari segala bentuk keindahan tersebut (pengaruh dari luar). Scene 3 Pak Walikota (GSVL, red) kemudian seolah-olah melawan perusak tersebut, dan mengembalikan sumber kekuatan (Trisula) ke dalam laut agar keindahan dan segala potensi yang dimiliki semakin bersinar,” bebernya.
Senada dikemukakan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) kota Manado Lenda Pelelalu. Menurutnya, tongkat trisula yang dipegang GSVL melambangkan persatuan warga untuk bersama-sama menjaga kota Manado bersih dari sampah.
“Trisula itu melambangkan aksi perlawanan terhadap sampah. Warga bersama-sama melawan sampah agar Manado bersih di bawah kepemimpinan pak Walikota (GSVL),” tukas Pelealu. (JPc)
COMMENTS