HomePendidikan & Agama

Hidup Penuh Harapan

Hidup Penuh Harapan

HARI ini, Gereja Katolik memasuki masa Adven. ‘Adven’ berasal dari kata Latin ‘adventus’ yang berarti kedatangan. Berdasarkan arti etimologis ini, maka merupakan suatu masa penantian akan kedatangan Tuhan. Ada empat minggu adven. Minggu pertama dan kedua lebih diarahkan pada kedatangan kedua Tuhan pada akhir zaman, sedangkan minggu ketiga dan keempat lebih diarahkan pada kedatangan Tuhan yang pertama yakni kelahiran Tuhan Yesus Kristus.

Dalam minggu adven yang pertama, warta biblis berfokus pada harapan. Dalam Injil, Yesus menyampaikan warta apokaliptik yakni situasi akhir zaman. Yesus menyatakan bahwa pada waktu itu akan terjadi kehancuran. Tanda-tanda kehancuran itu akan tampak di langit dan bumi. Banyak orang Kristen seringkali melihat akhir zaman sebagai kehancuran dunia semata. Sehingga mereka menghadapi warta apokaliptik dengan wajah suram dalam nuansa ketakutan. Kedatangan Tuhan pun dilihat sebagai hal yang menakutkan juga. Sebenarnya warta apokaliptik menyadarkan kita akan kesementaraan dunia. Sebagai ciptaan, dunia ini memiliki keterbatasan. Ada saatnya dunia ini akan berakhir. Kita perlu belajar berdamai dan menerima fakta ini. Wajar kalau kita takut menghadapinya, namun jangan sampai ketakutan membuat kita kehilangan iman.

Baca Juga  Uskup Manado Tetapkan Edwin Kindangen Sebagai Ketua Umum KBK Keuskupan Manado, Ini Harapan Ketua Vox Point Indonesia Sulut

Kita perlu menyadari bahwa Yesus juga menyatakan bahwa pada masa itu, Ia akan datang untuk kedua kalinya. Bukankah sebagai orang beriman, kita semestinya bersukacita ketika berjumpa dengan Tuhan. Warta kedatangan Tuhan ini menyadarkan kita bahwa Tuhan tetap menyertai kita sampai akhir dunia. Ia tidak meninggalkan kita dan membiarkan kita hancur. Hal inilah yang menjadi harapan bagi kita sekalian. Harapan membuat kita bertahan dan setia pada Tuhan. Harapan yang sama juga disampaikan nabi Yeremia kepada bangsa Israel yang berduka di tanah pembuangan. Ia memberi semangat kepada bangsa itu. Ia menyatakan bahwa Tuhan akan menumbuhkan kembali tunas Daud. Ia akan membebaskan bangsa itu mengembalikan kejayaannya. Nuansa yang penuh harapan seperti inilah yang semestinya ada dalam pandangan kita tentang akhir zaman.

Baca Juga  Pengurus KBK Paroki Girian Dilantik dan Direciki Air Suci, Pastor Koraag Ajak Bertobat dengan 3B

Lalu apa yang harus kita lakukan? Yesus sendiri mengajarkan kita untuk senantiasa berjaga-jaga sambil berdoa. Sikap berjaga-jaga ini seringkali digambarkan Yesus dalam diri seorang hamba yang menanti tuannya. Hamba itu tekun melaksanakan tugasnya. Ia bekerja dengan penuh tanggungjawab. Kita pun perlu bersikap demikian. Kita bertekun dalam perbuatan-perbuatan baik. Kita mencintai dan melayani dengan penuh ketulusan hati. Kesetiaan seperti inilah yang diajarkan rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika. Ia meminta mereka untuk bertekun dalam iman. Paulus memuji jemaat itu karena mereka telah mendengarkan dan melaksanakan pewartaannya. Namun ia ingin agar mereka lebih bersemangat dan lebih setia lagi. Ia ingin agar mereka berkelimpahan dalam kasih karunia dan saling mengasihi satu sama lain. Kita pun mestinya demikian. Selain itu kita perlu lebih tekun dalam doa-doa kita. Doa membantu kita untuk memahami kehendak Allah secara lebih mendalam, sehingga kita tidak terjebak pada godaan-godaan duniawi sebagaimana disampaikan oleh Yesus.

Baca Juga  Wouw...KBK Indonesia Segera Terbentuk, Keuskupan Manado Jadi Referensi Nasional Bahkan Dunia

Saudara terkasih, alangkah indahnya hidup kita kalau digerakkan oleh harapan, bukan ketakutan. Kalau hidup kita digerakkan oleh harapan, kita bertumbuh menjadi pribadi yang penuh dengan sukacita. Sedangkan kalau kita digerakkan oleh ketakutan, hidup kita penuh kesuraman. Mari kita hidup dengan penuh harapan. Selamat memasuki masa adven. Tuhan memberkati anda sekeluarga.

Penulis:

Pastor Ay’s Laratmase MSC

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0