JP- Pertarungan para kandidat Walikota di Pemilihan Walikota (Pilwako) Manado tahun 2020 masih menjadi tek-teki.
Meski puluhan bakal Calon Walikota (Cawali) Manado telah mendaftar di Partai Politik (Parpol) dan yang akan maju lewat jalur independen, namun seiring berjalannya waktu, mulai mengkristal ke sejumlah kandidat yang diprediksi berpeluang besar diusung sebagai Cawali Manado.
Kandidat pertama adalah James Sumendap. Dibanding dengan sejumlah pengurus dan kader PDIP lainnya yang sudah mendaftar di partai berlambang banteng moncong putih ini, Sumendap yang sudah dua periode memimpin Mitra ini dinilai lebih berpeluang. Pasalnya, dua pesaingnya yakni Andre Angouw dan Roy O. Roring terkesan lebih memilih bertahan pada jabatan masing-masing sebagai Ketua DPRD Provinsi Sulut dan Bupati Minahasa.
Apalagi memilih Roy O. Roring yang belum genap satu periode memimpin Minahasa, akan sangat beresiko bagi partai yang memiliki 10 kursi di DPRD Manado ini. Lebih khusus bagi Olly Dondokambey SE yang akan maju di Pemilihan Gubernur Sulut, mengingat penolakan yang terus datang dari warga Minahasa. Tambah lagi jika diharuskan maju, Andre Angouw dan Roy O. Roring belum lama “habis-habisan” di Pemilu dan Pilkada Minahasa serta terancam kehilangan jabatan yang sedang diembannya itu jika maju dan kemudian gagal di Pilwako Manado.
Namun peluang Sumendap juga terancam jika PDIP memilih Roy O. Roring atau Andre Angouw. Bahkan bukan tidak mungkin akan muncul nama lain selain ketiga kandidat tersebut, jika Olly dilema dalam memilih dan memutuskan satu dari ketiga kandidat tersebut untuk diusung PDIP menjadi Cawali.
Figur kedua adalah Mor Dominus Bastian SE. Posisi sebagai petahana dan dua kali berturut-turut Partai Demokrat memenangkan Pilkada membuat kandidat yang akrab dengan sebutan MDB ini paling berpeluang diusung jadi Cawali oleh Demokrat, walau ada kandidat lain yakni Harley “Ai” Mangindaan.
Apalagi saat pendaftaran di Sekretariat DPC Partai Demokrat Manado, Mor dikawal pengurus Demokrat Sulut serta didukung penuh seluruh pengurus DPC dan kader Demokrat Kota Manado.
Namun jalan terjal bakal dihadapi Mor mengingat Ketua Sementara DPD Partai Demokrat Sulut dijabat E. E. Mangindaan yang tak lain adalah ayah dari Ai dan masuk dalam jajaran pengurus pusat.
Selain itu, posisi Demokrat masih rawan, karena partai berlambang Bintang Mercy ini butuh koalisi parpol lain. Dengan 6 kursi yang dimiliki, Demokrat butuh tambahan 2 kursi. Komunikasi politik harus dibangun dengan baik agar pada hari “H” nanti Demokrat bisa mendapatkan tambahan dua kursi dari parpol koalisi untuk mengusung Cawali.
Figur ketiga adalah Viktor Mailangkay. Posisi sebagai Sekretaris DPW Partai Nasdem Sulut dan Wakil Ketua DPRD Sulut Dapil Manado menjadi garansi bagi Mailangkay untuk diusung Partai Nasdem sebagai Cawali.
Namun peluang Mailangkay terancam karena baru saja “habis-habisan” di Pemilu dan dengan munculnya kandidat lain Telly Tjanggulung (T2) yang juga telah mendaftar di Partai Nasdem sebagai bakal Cawali.
Apalagi sebagai mantan Bupati Mitra kans T2 cukup besar untuk menggeser Mailangkay. Terlebih dengan didukung dua figur penting, yakni sang suami Elly Engelbert Lasut (E2L) dan sang anak Hillary B. Lasut yang kini menjabat Anggota DPR RI dari Partai Nasdem. Di sisi lain, Mailangkay bakal berpikir dua kali karena jika maju dan kemudian gagal di Pilwako maka dia diberhentikan sebagai Anggota DPRD Sulut.
Selain T2 juga nama lain Paula J. Runtuwene yang adalah istri dari Ketua DPD Partai Nasdem Manado GS Vicky Lumentut. Peluang Ketua TP PKK Kota Manado ini untuk menggeser Mailangkay dan T2 cukup besar karena jabatan sang suami yang juga sebagai Walikota Manado saat ini.
Selain itu, sama seperti Demokrat, Partai Nasdem juga butuh koalisi partai politik agar bisa mengusung Cawali. Dengan memiliki 5 kursi, Nasdem butuh tambahan 3 kursi dan ini juga sangat rawan karena jika tidak berhasil membangun koalisi dengan parpol lain yang memiliki kursi di DPRD Manado maka Nasdem tidak bisa mengusung calon.
Akan tetap tak bisa dipungkiri, Runtuwene yang adalah Rektor Unima ini disebut-sebut bakal maju lewat jalur independen. Walau belum ada pernyataan resmi, namun dengan bertebarannya baliho di banyak lokasi di Kota Manado dan diisukan sedang gencar mengumpulkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) melalui tim relawannya, mengindikasikan Runtuwene kans maju sebagai Cawali lewat jalur independen, jika tidak diakomodir Partai Nasdem
Namun peluang Runtuwene ini terancam dengan munculnya sejumlah figur yang juga bernial maju lewat jalur independen. Selain itu, jika GS Vicky Lumentut maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Sulut, maka beban perjuangan akan sangat besar dan issu dinasti bakal kencang disuarakan lawan politik. Tambah lagi, nama sang anak Ivan Lumentut disebut-sebut bakal maju sebagai Calon Wakil Walikota Manado lewat Partai Demokrat.
Nama terakhir adalah Sonya Silviana Kembuan. Kandidat yang akrab dengan sebutan SSK ini, berpeluang diusung sejumlah parpol. Mulai dari PDIP di mana SSK yang juga dekat dengan Olly ini punya kans diusung Cawali, jika Olly dilema dalam memilih satu diantara sejumlah pengurus dan kader PDIP yang telah mendaftar.
SSK juga berpeluang diusung Partai Golkar, jika kader terbaik pohon beringin Jimmy Rimba Rogi alias Imba “tersandung” putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait napi koruptor dan karenanya tidak bisa maju di Pilwako Manado.
Sebagai seorang pengusaha sukses di bidang ekspor-impor dan konstruksi yang punya jaringan nasional dan internasional ini, SSK telah menjadi figur rebutan sejumlah parpol besar yang tidak memiliki kader potensial untuk diusung jadi Cawali.
Peluang jebolan Unsrat yang punya banyak usaha ini untuk diusung oleh Partai Gabungan (Pargab) sebagai Cawali sangat besar. Apalagi selama ini SSK paling intens membangun komunikasi politik dan lobi-lobi ke petinggi sejumlah parpol untuk membangun koalisi.
Namun demikian SSK juga tidak menutup mata pada peluang maju Cawali lewat jalur independen. Terbukti dengan sedang bergeraknya tim relawan SSK mengumpulkan KTP.
So, dinamika politik di Pilwako Manado kian dinamis. Apalagi sejauh ini belum ada satupun kandidat yang dipastikan telah diusung oleh parpol. Dan hanya PDIP yang bisa mengusung Cawali.
Bahkan seiring berjalannya waktu, bakal ada kejutan terjadi. Entah itu akan muncul figur baru yang dicalonkan parpol di luar lima kandidat yang disebutkan di atas, maupun juga mungkin saja ada parpol besar yang tidak bisa mengusung Cawali karena tak mampu membangun koalisi untuk memenuhi syarat 8 kursi. Akankah itu terjadi? Kita tunggu saja. (JPc)
Berikut ini perolehan kursi Parpol di DPRD Manado periode 2019-2024:
PDI Perjuangan 10 Kursi
Partai Demokrat 6 Kursi
Partai Nasdem 5 Kursi
Partai Golkar 5 Kursi
PAN 4 Kursi
Partai Gerindra 4 Kursi
Perindo 2 Kursi
PKS 2 Kursi
Hanura 1 Kursi
PSI 1 kursi
COMMENTS