MANADO, JP- Keputusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) mengaktifkan kembali James Arthur Kojongian (JAK) sebagai Ketua Harian mendapat kecaman dari Plt Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Joseph Pati.
Menurutnya, keputusan tersebut telah merusak citra Partai Golkar di Sulut.
“Itu (Mengaktifkan JAK, red) suatu kesalahan yang fatal. Sudah merusak citra Partai Golkar di Sulut,” ujarnya kepada jejakpublik.com.
Pasalnya, menurut Pati, secara organisatoris dalam pleno DPD Partai Golkar Sulut sudah menonaktifkan JAK.
“Selain itu, sebagai lembaga resmi DPRD Sulut dalam rapat Badan Kehormatan dan rapat paripurna juga sudah meminta agar JAK diganti,” katanya.
Menurut Pati, seharusnya waktu pembahasan di rapat paripurna DPRD Sulut, Fraksi Golkar menolak dan walk out dari ruang paripurna.
“Tapi nyatanya tidak. Saya nonton di televisi Fraksi Golkar tidak walk out dari rapat paripurna. Itu artinya Fraksi Golkar setuju dengan keputusan DPRD. Kalau setuju berarti DPD Golkar Sulut juga otomatis setuju karena fraksi perpanjangan tangan DPD di DPRD Sulut. Tapi kenapa sekarang JAK diaktifkan kembali?,” paparnya.
Pati pun menyampaikan dua usulan penting. “Pertama, persoalan ini sudah dibawa ke DPP dan sudah disampaikan ke Ketua Umum Airlangga Hartarto, jadi menunggu saja keputusan DPP. Dan saya yakin keputusan DPP diambil dengan arif dan bijaksana,” paparnya.
Kedua, lanjut Pati, semua komponen di Partai Golkar tidak diam atas persoalan ini.
“Semua komponen partai harus bersuara. Selama ini yang bersuara cuma publik sementara komponen partai seperti SOSKI, Kosgoro, MKGR, AMPG dan sebagainya selama ini hanya diam. Jangan biarkan Partai Golkar hancur,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS