MANADO, JP- Tak diketahui publik, ternyata Plt Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Sulut Joseph Pati menemui Penggurus DPP Partai Golkar dan menyampaikan sejumlah hal penting.
Hal ini diungkapkan Pati dalam kegiatan dan pertemuan kerukunan sesepuh dan senior Partai Golkar Sulut yang dimotori Alfian Ratu, di Rumah Makan Nuansa Alam, Suluan, Kabupaten Minahasa, Sabtu (20/03/2021).
Di mana selain Joseph Pati, para sesepuh Golkar Sulut yang hadir masing-masing Stevanus Vreeke Runtu (SVR), Max Lumintang, Wempie Fredrik, Sultan Sulkarnain, Hamdie Paputungan, Joy Palilingan, Serpha Manembu, Viktor Rompas, Novy Mokobombang, Edison Masengi serta Frangki Barens.
“Saya telah menghadap ke Penggurus DPP Partai Golkar dan telah menyampaikan sejumlah hal termasuk kondisi Partai Golkar Sulawesi Utara sekarang,” ujarnya.
Ia menyebut, salah satu poin yang disampaikan Pati adalah terkait kepemimpinan Christiany Eugenia Paruntu (CEP) selama ini.
“Saya sampaikan ke Pengurus DPP (Partai Golkar) bahwa dalam sejarah kepartaian Partai Golkar di Sulut baru di bawah kepemimpinan ibu Tetty Paruntu (CEP), kita (Golkar, red) kalah total, nyanda ada satu daerah kita menang,” jelasnya.
“Termasuk Pilkada Serentak 202 0 di mana seluruh Pilkada di 7 Kabupaten/Kota tak ada satupun kandidat yang menang termasuk CEP sendiri yang gagal di Pilgub Sulut,” katanya.
Menurut Pati, dalam sebuah organisasi pemimpin yang berhasil pasti diberikan reward atau penghargaan, tapi yang gagal harus diberikan punishment atau sanksi.
“Karena kinerjanya gagal total maka sebagai Ketua Partai CEP harusnya diganti. Itu sanksi yang harus diberikan DPP,” jelasnya.
Namun mantan anggota DPRD Sulut ini pun memastikan bahwa DPP Partai Golkar akan segera mencopot CEP. Bahkan, lanjutnya, pekan depan DPP akan mengirim Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Utara menggantikan CEP.
“Pekan depan Sekjen DPP akan turun bersama calon Plt Ketua DPD Golkar Sulut,” paparnya.
Dikatakan Pati, ada 2 tugas yang akan dijalankan Plt Ketua DPD Partai Golkar Sulut. Pertama, melaksanakan konsolidasi kembali seluruh jajaran Partai Golkar kabupaten/kota kemudian merajut kembali kepada seluruh kader yang dipecat.
“Kedua adalah mempersiapkan Musda 3 bulan kemudian untuk memilih ketua DPD Partai Golkar yang baru,” tukasnya.
Namun CEP tak perlu kuatir jika diganti. Pasalnya, Pati yang pernah menjadi Anggota DPR RI Fraksi Golkar 1999-2004 ini mengaku pihaknya telah merekomendasikan ke DPP agar mengusulkan CEP menjadi Duta Besar RI untuk Filipina menggantikan Almarhum Sonyo Harry Sarundajang (SHS).
“Kami tidak mematikan karya seorang kader, maka sebaiknya dijadikan Duta Besar RI untuk Filipina menggantikan Almarhum Sarundajang,” tandasnya.
“Ada dua calon yang mengikuti tes di Deplu (Departemen Luar Negeri) RI, salah satunya ibu Tetty Paruntu (CEP),” pungkasnya. (JPc)
COMMENTS