WONOGIRI, JP- Pernyataan elit politik pusat yang menyebut rencana Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang membuat Bupati Wonogiri Joko Sutopo berang.
Saking kecewanya, Sutopo mengancam tidak akan mencalonkan dirinya kembali sebagai bupati apabila rencana pusat itu benar-benar terealisasi.
Penyebabnya, saat ini sedang terjadi wabah Corona yang mengundang banyak keprihatinan.
“Saya akan berkirim surat ke DPP. Saya tidak akan mencalonkan diri sebagai bupati lagi. Masak di tengah momen seperti ini malah disisipi pemberitaan-pemberitaan yang menciderai hati rakyat. Kan semua pihak seharusnya fokus pada penanganan dan recovery Covid-19, setelah kelar barulah bicara Pilkada,” ungkapnya.
Menurut Sutopo, sangat tidak elok jika di tengah pandemi Covid-19 elit politik pusat melontarkan rencana Pilkada pada Desember mendatang.
“Ingat, saat ini seluruh elemen tengah fokus-fokusnya terhadap penanganan Covid-19. Dimana pandemi global ini belum diketahui kapan waktunya mereda,” katanya.
Sutopo mengaku pernyataan ini bukan bagian dari pencitraan tetapi bentuk keprihatinan saja.
“Saya mengajak semua pihak lebih membangun sensitif bahwa ada persoalan yang harus kita selesaikan secepatnya. Dan saya yakin nantinya tingkat partisipasinya akan rendah, karena masyarakat masih ada traumatik,” jelasnya.
Belum lagi, lanjut Sutopo, kondisi fiskal di pemerintah pusat sedang tidak stabil, terlebih lagi di tingkat daerah. Karena semua anggaran telah tercurah di satu titik, yakni untuk penanganan dan recovery Covid-19.
“Kalau biaya Pilkada Rp 42 Miliar duit dari mana? Maka saya sepakat kalau Pilkada tahun ini ditunda dan dijadwalkan di 2021 mendatang. Atau jika tidak ya dikembalikan ke sistem keterwakilan saja, di DPR yang menentukan,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS