Terbukti, dua negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor pala harus terhenti sementara, yakni Italia dan India, menyusul kebijakan lockdown oleh pemerintah di dua negara ini karena meluasnya penyebaran wabah virus corona.
Hal ini pun diakui Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke Sulut, baru-baru ini.
“Ada dua negara yang agak pending (ekspor pala) karena lockdown , hanya Italia dan India,” ungkapnya.
Namun demikian, Mentan mengaku bangga dan mengapresiasi gubernur, bupati, dan walikota di Sulut karena daerah ini terap mampu mengekspor komoditas pala di tengah pandemi Covid-19.
“Saya cukup bangga berada di Sulut ini karena ternyata pala kita tetap ekspor hari ini dan itu menuju Amerika Serikat dan negara di Eropa di tengah pandemi Covid-19 ini. Sulut sudah membuktikan tidak tergantung pada impor,” pujinya.
Diketahui, pala asal Sulut merupakan salah satu yang terbaik di dunia dan sangat diminati pasar Amerika Serikat, Eropa dan Asia. Di Eropa sendiri terdapat 4 negara yang merupakan tujuan potensial ekspor biji pala asal Sulut karena permintaan yang cukup tinggi, yakni Italia, Belanda, Vietnam dan Argentina. Sedangkan di Asia, India sudah menjadi tujuan ekspor Sulut yang juga potensial.
Komoditas pala yang selalu dibeli masyarakat Eropa, Asia maupun Amerika dari Sulut, yakni berasal dari Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) karena aroma dan kualitasnya yang khas.
CADANGAN PANGAN
Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, meski di tengah pandemi Covid-19, Sulut terus mengelola potensi pertanian tanpa harus tergantung pada aktivitas impor.
“Dalam kondisi pandemi Covid-19 yang juga harus diperkuat adalah pangan. Supaya apabila terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan, Sulut punya cadangan pangan,” ujarnya.
Olly berharap Kementerian Pertanian dapat membantu penyediaan bibit tanaman pangan di Sulut untuk mengolah lahan tidur menjadi lahan produktif.
“Mudah-mudahan kita dapat juga bantuan bibit jagung dan bantuan bibit padi dari Mentan karena banyak sekali masyarakat kembali bercocok tanam,” harapnya. (JPc)
COMMENTS