HomeUncategorized

“Lihatlah Anak Domba Allah”

“Lihatlah Anak Domba Allah”

Injil Yohanes 1:25-34, berbunyi:

Mereka bertanya kepadanya, katanya: “Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?”
Yohanes menjawab mereka, katanya: “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.”
Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.
Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel.”
Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.”

• Anak Domba Penebus dunia

Rencana Allah adalah menyelamatkan manusia dari perbudakan dosa. Kata rencana, mengindikasikan adanya gerak hati dan budi yang menyusun tentang bagaimana cara pelaksanaan penebusan dosa manusia. Itu berarti Allah sungguh menaruh perhatian kepada manusia. Allah mengasihi manusia. Dalam kasih-Nya itu, Allah mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus untuk misi Penebusan Dunia. Dialah Penebus Dunia, His is the Redeemer, He is the Saviour. Penebus Dunia ini yang ditunjuk Yohanes Pembaptis dengan sebutan: Anak Domba Allah. Sebutan Anak Domba ini, jika kita kaji lebih mendalam, maka kita dapat membacanya pada Perjanjian Lama, secara khusus dalam Kitab Keluaran Bab 12. Pada Kitab Keluaran ini muncul peristiwa pembebasan Israel dari perbudakan dan kematian di Mesir. Pembebasan di Mesir ini ditandai oleh “darah domba Paskah”. Setiap palang pintu yang dioles dengan darah domba Paskah akan diselamatkan. Sementara itu, dalam Perjanjian Baru, Yesus adalah Anak Domba Paskah sebagaimana ditunjukkan Yohanes Pembaptis kepada kita. Yesus secara sukarela menyerahkan Nyawa-Nya untuk kita, di palang kayu salib, sebagai kurban penebusan dosa-dosa kita (1Kor 5: 7). Darah yang Ia curahkan dari atas kayu salib, membersihkan, menyembuhkan dan membebaskan kita dari kekuasaan perbudakan dosa, dan dari pembebasan hutang dosa, yakni maut (Rm. 6: 23), dan dari penghancuran baik itu tubuh maupun jiwa dalam Neraka (Mat 10: 28).

Baca Juga  Buka Puasa Walikota Manado Bersama Imam Mesjid se–Kota Manado

• Yohanes Pembaptis menunjukkan Yesus, Sang Anak Domba Allah

Yohanes menunjukkan misi penyelamatan Yesus Kristus dengan mempersembahkan hidup-Nya sebagai kurban penebusan dosa-dosa kita. Di sini, penting bagi kita untuk memahami posisi Yohanes Pembaptis. Ia adalah seorang putra Zakaria, imam bangsa Israel. Setiap hari Zakaria dan putranya, Yohanes ikut berpartisipasi di Sinagoga, dalam kurban silih dosa dengan persembahan anak domba sebagai penghapusan dosa orang-orang Israel (Bdk. Ex 25). Namun, Yohanes sebagai titian antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, mengenal bahwa Anak Domba Yang Tak Bercela itu adalah Yesus. Yesus adalah persembahan sejati kepada Bapa di Surga, satu-satunya kurban penghapusan dosa-dosa kita, yang membebaskan kita dari kematian dan penghancuran tubuh dan jiwa di dalam Neraka. Baiklah kita baca kata-kata seorang ekseget ini: “Tak perlu lagi Yohanes menyiapkan jalan sebab Dia yang kedatangan-Nya sedang dipersiapkan, kini berada di depan matanya. Namun Dia, yang sejak zaman dahulu digambarkan secara samar-samar, Sang Anak Domba Yang Tak Bercela, kini, dihantar ke pembantaian demi semua orang, agar Ia boleh menghapus dosa semua manusia, agar Ia boleh mengalahkan pengacau dunia, agar oleh kematian-Nya Ia boleh menghancurkan kematian, agar kutuk Allah atas kita dibatalkan. Sebab lebih baik satu ekor domba mati untuk kita semua, agar segalanya boleh diletakkan di bawah kaki Allah” (Komentar terhadap Injil Yohanes).

Baca Juga  Jelang Pelantikan Presiden dan Wapres, KWI Serukan Kewaspadaan

• Roh Kudus memperkenalkan kepada kita siapa sesungguhnya Yesus itu, Dialah Sang Putra Allah dan Penebus dunia.

Ketika Yohanes Pembaptis berujar bahwa ia tidak mengenal Yesus (Yoh 1: 31,33), sesungguhnya ia merujuk kepada kenyataan yang tersembunyi dari kodrat Yesus yang ilahi. Namun, pada saat itu juga, Roh Kudus mewahyukan kepada Yohanes Pembaptis, kodrat Yesus yang sesungguhnya. Lantas, Yohanes memberi kesaksian bahwa “Ia inilah Anak Allah”. Bagaimana agar kita dapat sungguh yakin bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang hidup? Roh Kudus membuat Yesus dikenal oleh kita melalui rahmat iman. Allah mengaruniakan Roh Kudus kepada kita, sebagai penolong dan pembimbing, yang membuka hati dan budi kita untuk menerima dan memahami misteri besar rencana Allah, untuk menyatukan segala sesuatu di dalam Putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus (Ef 1:10).

Baca Juga  Satu Rumah Di Manado Terbakar, Dua Angkot Ikut Ludes

Tahukah Anda tentang pertumbuhan dalam pengenalan dan cinta akan Yesus Kristus? Marilah memohon kepada Tuhan agar mencurahkan Roh Kudus-Nya keatasmu agar iman, harapan dan cintamu akan Allah semakin di perdalam, begitu pula agar Anda semakin mengetahui rencana Allah untuk kehidupanmu.

Doa

“Tuhan Yesus Kristus, penuhilah aku dengan kuasa Roh Kudus-Mu dan biarlah aku bertumbuh di dalam pengenalan akan kebenaran cinta-Mu yang agung. Biarlah Roh-Mu membakar hatiku agar aku boleh mengenal dan mencinta-Mu secara lebih bersemangat dan berjuang untuk melaksanakan kehendak-Mu dalam segala hal”.
Amin.

John Lebe Wuwur, OCD
Sacred Heart Church Sonder,
Minahasa, North Sulawesi.

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0